Please vote before or after reading and leave the comment. Thank you for being a part of this story and Borahae💜
.
Terima kasih sudah menjadi pembaca yang jujur. Salam kenal yeorobun💜
.
“hyung kau gila! Bagaimana ada zombie di zaman seperti ini?!” teriak Namjoon tidak percaya.
Dia pusing karena baru bangun dengan cara di tendang oleh hyung tertua dan setelah itu dia mendengar bahwa wabah zombie menyerang kota mereka.
“iya aku gila! Katakan saja didepan jendela yang menampilkan jalanan sana!” balas Jin berteriak sama gilanya. Bahkan ia tadi tidak repot-repot menggeret barang belanjaannya setelah ia masukkan kedalam kantong sendiri karena melihat sang petugas malah terdiam dengan wajah pucat dan berlari kebelakang.
Bukan mereka saja yang terkejut, Jin dan Jungkook lebih terkejut lagi setelah melihatnya langsung dengan mata kepala mereka selama perjalanan pulang dimana para makhluk-makhluk menyerang manusia tanpa ampun. Beruntung mereka bisa cepat sampai sini dengan selamat.
Mereka semua mendekat kearah jendela. Membuka tirai gelap itu dan menampilkan bagaimana kacaunya suasana kota yang bersimbah darah.
“aku pasti bermimpi buruk” gumam Jimin tak percaya.
Bukan mereka saja ternyata yang tak percaya, di gedung apartemen seberang mereka, semua penghuni kamar juga ikut mengintip dari jendela dengan pandangan takut.
“setelah ini kita harus apa hyung? Mungkin jika kita terlalu lama disini mereka bisa naik ke atas juga.” Tanya Jungkook sambil mendudukan diri disofa.
“eoh, bagaimana dengan eomma dan appa?!” seperti tersentak, Jungkook dengan cepat meraih ponselnya. Baru terlintas dipikirannya bagaimana keadaan orang tua dan keluarganya saat ini.
Seperti ter-trigger, para hyung yang lain pun ikut meraih ponsel mereka dan menghubungi keluarga masing-masing.
“hyung, di Busan sudah tidak aman” ucap Jimin setelah menelpon orang tuanya yang diangguki setuju oleh Jungkook.
“ayahku bilang Jeolla masih bersih. Semua orang pergi ke sana untuk menyelamatkan diri. Tapi keluargaku akan pergi ke Jeju” balas Jin setelah menutup telponnya.
“iya, ayahku bilang rumah kami masih aman tapi tidak bisa ditentukan sampai kapan” Hoseok mendudukan diri disamping Yoongi yang masih menelpon orang tuanya.
Mereka semua tengah dilanda kebingungan hebat. Bagaimana dan mengapa? Zombie itu hanya ada di game yang mereka mainkan dan juga film yang mereka tonton. Lalu sekarang ini apa?
“Virusnya berasal dari korea utara, sial. kita harus cepat-cepat pergi dari sini” Yoongi memijat kepalanya pening.
“pergi bagaimana? Kita bahkan tidak bisa bela diri hyung! Olahraga saja tidak, Ini gila.”
“aku akan mengecek gudang dulu” Yoongi berdiri dari duduknya. Berjalan kebelakang sambil mengacak rambutnya.
“kurasa kita perlu makan. Aku benar-benar bisa gila lama-lama” Jin ikut berdiri dan berjalan ke dapur. Otaknya perlu asupan agar bisa kembali berpikir waras. Dan ia rasa mereka semua juga perlu makan untuk menyiapkan tenaga tambahan.
{Bangtan Apocalypse}
“aku menemukan beberapa tongkat baseball di gudang. Juga beberapa pisau besar di dapur. Aku pikir ini bisa kita pakai” ucap Yoongi saat ia kembali. Kini semua orang tengah makan dalam keheningan. Sibuk tenggelam dalam fikirannya masing-masing. “eoh dan ada beberapa cat semprot juga kunci pas. Itu akan berguna.”
Mereka sudah sepakat bahwa mereka akan turun dan mencari mobil mereka. Rencananya mereka akan pergi ke Gwangju terlebih dahulu.
“apa tidak ada yang menyimpan pistol disini?” ucap Yoongi lagi.
“huh, mana ada Yoongi. Untuk apa kita menyimpan senjata api”
“aku hanya bertanya”
“hyung kita benar-benar akan pergi?” tanya Jungkook dari balik punggung Namjoon.
“tidak ada pilihan lain Kook”
“aku takut..”
{Bangtan Apocalypse}
Mereka melangkah dalam diam. Sesekali Jin dan Jungkook bertengkar. Sesekali juga Taehyung berbisik lapar.
Setelah menelusuri koridor yang remang dan sunyi, mereka menuju arah tangga darurat timur untuk mencapai basement, dimana mobil mereka berada.
Ini hari ketiga setelah perdebatan mereka. Dengan keputusan yang akhirnya diambil secara paksa, mereka akhirnya keluar dari ruangan di lantai paling atas itu dan mendapati gedung apartemen yang sudah hancur bersimbah Darah.
Tas besar terpasang di punggung masing-masing. Sesekali mereka berjinjit atau mengindari properti bangunan yang hancur untuk menuju pintu tangga.
Namjoon berhenti sejenak ketika mereka telah tiba. Menghirup napas dalam sebelum menghembuskannya keras. Ia mendorong pintu tadi pelan dan membukanya lebar. Ia berjalan masuk diiringi dengan teman-temannya dibelakang.
Suara isakan samar terdengar dari arah bawah tangga yang gelap. Mereka melihat sosok tubuh tengah meringkuk dan berjongkok menghadap tembok. Bajunya kotor dan penuh noda darah.
Sekian detik, aura tubuh Namjoon menguar berbeda. Tanpa ragu ia meraih tongkat baseball disisi ranselnya dan ia melangkah maju.
Sosok dibawah tadi menolehkan kepala. Wajahnya yang hancur menjadi pertanda bahwa ia benar bukan dari pihak manusia. Mata Namjoon dan zombie tadi beradu, dan sepersekian detik berikutnya zombie tadi telah melompat kearahnya diiringi dengan ayunan tongkat baseball yang telak mengenai wajah zombie tadi dan membuatnya terlempar menghantam dinding.
“cepat turun kebawah. Taehyung kau didepan.”
{Bangtan Apocalypse}
To be continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangtan Apocalypse • BTS ✔
FanfictionBangtan in Zombie Area. Bisakah mereka keluar, atau menjadi bagian dari mereka?