Seorang wanita akan mengalami 3 kehidupan, yang pertama menjadi seorang anak, yang kedua menjadi seorang Istri dan ketiga menjadi seorang Ibu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Hai gusy, ini part duanya yah, semoga kalian enjoy bacanya dan jangan lupa vote, comen and shere ke sosial media yang kalian punya. Thank you...
##
07.00Kesedihnnya tadi malam masih membekas sampai Anjani duduk dimeja makan untuk sarapan bersama Ibu, Ayah dan Adiknya.
Dengan muka yang lesu dia berjalan menuju meja makan tanpa gairah. Kehidupannya begitu suram sang Ayah hanya bisa memarahinya dan terus memukulinya, Anjani gadis cantik ini berfikir begitu, seolah dia bukan lah anak kadung dari keluarga ini, tapi kenyataannya adalah Ayahnya hanya ingin jika anak sulungnya bisa menjadi orang yang sukses tanpa motor balapnya.
Ibu yang membela Anjani juga sebenarnya tidak tega melihat anak sulungnya diperlakukan seperti itu, tapi Ibu tidak bisa berbuat apa apa, karna Ibu juga sudah berusaha untuk mengajari Agama dan memberi tahu Anjani untuk tidak bermain motor seperti anak laki laki, tapi apadaya, Anjani tidak mau mendengarkan Ibunya. Ayah sangat membenci jika anak perempuannya berperilaku seperti anak laki laki.
Dulu Ayah begitu kesal padanya karna Anjani pulang larut malam tepatnya jam 10 malam, bagi Ayah jam 9 saja sudah tidak baik jika wanita masih berada di luar rumah. Setelah Anjani pulang keRumah, Ayah langsung menyeretnya ke dalam kamar mandi dan menyiram Anjani dengan air yang sudah Ayah siapkan untuk menyambut Anjani.
Malam itu Ayah begitu kesal padanya hingga Ayah menyita motor balap Anjani yang biasanya Anjani pakai ke mana saja dia pergi, tapi Anjani berusaha untuk merebutnya kembali, dengan berbagai cara tapi tetap saja gagal, hanya satu cara yang membuat nya berhasil sampai sekarang.
"jika Ayah tidak juga memberikan kunci motor itu padaku akau tidak akan makan sesuatu, lagi pula aku yang membeli motor itu sendiri, Ayah tidak memberiku uang sepeserpun untuk membeli motor itu, jadi Ayah tidak berhak atas motor itu!" tegas Anjani dan masuk kedalam kamarnya
Keinginan nya untuk menjadi pembalap motor sangat kuat, dia pernah mengikuti lomba yang resmi saat umurnya 18 tahun, tapi hanya 2, 3 kali saja dia mengikutinya karna setelah itu Ayah mengetahui kalau Anjani mengikuti lomba balap motor, dari situ lah Ayah mulai memarahinya. Tapi bagi Anjani pernah berada di jalur balap motor yang sesungguhnya itu sudah membuatnya bangga pada dirinya, di tambah lagi dia memenangkan lomba itu sebagai juara ke2.
"Kaka kita ke mall yuk" kata Lania yang membuyarkan lamuna kakanya itu
Laina itu sangat berbeda dengan Anjani, Lania begitu polos dan lugu dia wanita yang cenderung sangat cerewet dia tidak bisa diam hanya di satu tempat, kakinya ingin terus berjalan kemana mana.
"kaka aku bosan di sini aku ingin ke Turki pasti dia sana akan ada pria pria yang tampan, jika aku tidak menemukan pria yang bisa membuatku terpaku padanya aku akan pergi dari Indonesia dan akan mencarinya diTurki" begitu katanya, entah kenapa dia suka sekali dengan Turki.
Lania, walaupun dia suka make up tapi dia juga tidak suka jika make up itu tebal, Lania wanita cantik ini hanya suka jika make up nya sederhana, walaupun berbeda dengan kakanya, Lania dan Anjani sanggat akur mereka sering berbagi cerita, memberi saran dan terkadang juga berbagi duka.
"untuk apa pergi ke Mall?" tanya Anjani dengan santai
Lania memandang kakanya sejenak lalu kembali berkata "sudahlah ikut saja aku ingin mengatakan sesuatu" lanjutnya
Jawaban Anjani sangan simpel, dia hanya menarik nafas panjang sebagai tanda IYA.
"Ayah, aku dan kaka akan pergi ke Mall, boleh kan, Yah?" Lania memulai obrolanya dengan Ayahnya
Senyumnya yang menggemaskan itu membuat sang Ayah mengizin kan mereka untuk pergi ke Mall.
"boleh" Ayah hanya menjawab dengan singkat dan dengan wajah yang datar
Suasana di ruang makan itu sangat hening ditambah lagi Anjani dan Ayahnya sedang tidak akur.
"bagaimana masakanku? Aku membuatnya khusus untuk kalian" tiba tiba Ibu ingin memulai perbincangan dengan kedua anaknya dan juga suami tercinta.
"hah? Jadi ini masakanmu Bu?" hanya Lania yang terlihat menanggapi perkataan Ibundanya
"iya, bagaimana apa masakannya enak?" tanyanya lagi cangung
"enak banget Bu, yah kan Ka?" Lania mengalihkan pandangannya dari Ibu ke Kakanya sambil tersenyum
Entah kenapa Lania terlihat sangat polos bahkan Anjani rasa kalau Lania tidak pernah merasakan kesedihan sama sekali karna dia terus menerus tersenyum.
"umn....." saut Anjani yang begitu ringkas
Perjalanan di Mall yang membuat Anjani merasa lebih baik dari sebelumnya
"ingin berbicara apa?" tanya Anjani dengan to the point
"Kaka, Kaka jangan terlalu memikirkan perkataan, Ayah yah, bagaimana jika kita bersenang senang di sini? Aku tidak suka jika Kaka terlihat dingin seperti ini" ujarnya sambil menundukan pandangannya
"coba pegang kening ku!" printah Anjani
Karna Lania gadis yang penurut jadi dia menuruti perintah Kaka kesayangannya, dia memegang kening Kakanya dengan penuh kasih sayang.
"panas atau dingin?" tanya Anjani lagi sambil tersenyum kecil
"yah panas lah Ka" jawab Lania
"lalu kenapa tadi kau bilang aku dingin, jika aku dingin aku tidak akan bersamamu disini, tapi aku akan berada di dalam tanah" Anjani mencoba untuk membuat adiknya tersenyum kembali dengan caranya sendiri
Lania memcoba memahaminya sambil memandangi Kakanya itu lalu setelah Lania mengerti perkataan Kakanya dia tersenyum sambil berkata "Kaka, kau ini" kebahagia kedua adik Kaka ini mulai terlihat di wajah mereka yang cantik.
.
.
.
.Hai gimana carita part dua ini seru gak?
Pokonya kaliah harus comen sambil tanda bintang nya di pencet yah.By: @aisyah_andhini
Ig: @aisyahnnurr
See you netx part
Bye....
KAMU SEDANG MEMBACA
Niqob UntukMu [.A.N.J.I.]
Fiksi RemajaAku Anjani, ANJANI ARYAN, gadis yang selalu menjadi cibiran banyak orang, hanya karna hobbyku yang terlalu aneh. Ayahku, dia seorang Bos besar di salah satu perusahaan tersukses di jakarta. Wajar saja jika aku menjadi buah bibir banyak orang, karna...