Riau#4

179 13 2
                                    

JANGAN MEMAKSA SESEORANG UNTUK TETAP BERSMAMU, JIKA DIA TULUS PASTI DIA AKAN BERFIKIR BERJUTA KALI UNTUK PINDAH KELAIN HATI.
.
.
.
.
.
.
.
.

####
Hai gusy ini part 4 nya, semoga kalian suka.
Kalian comen dan vote dong, karna dua hal itu penting banget..

#####

Akhirnya keputusan, Ayah untuk Anjani tinggal di Riau sudah benar benar bulat.

Malam ini adalah malam terakhir Anjani di rumah dan bersama ibunya.

"Ibu......" ujar Lania lesu

Saat itu Ibu sedang melamun di balkon kamarnya, sambil memikirkan kedua anaknya yang besok pagi akan terpisah darinya . Lania datang menemui Ibunya untuk membicarakan sesuatu.
Setelah kedatangan anak bungsunya Ibu langsung cepat cepat menghapus air matanya.

"Ibu menangis?" tanya lagi Lania

"tidak, ini hanya debu yang masuk kedalam mataku" jawab Ibu sambil tersenyum dan memeluk anak bungsunya dengan cinta

Lania gadis polos itu lantas mengerutkan dahinya dan mulai mematap serius Ibunya

"itu merah merah apa?" tanya Lania dengan polos

Setelah mendengar pertanyaan dari anak bungsunya Ibu menjadi panik. Dia langsung mengusap matanya, tidak cukup hanya mengusap mata, Ibu juga berjalan menuju cermin untuk melihat apa yang sebenarnya ada di matanya.

Terus memperhatikan dengan seksama, tapi Ibu tidak menemukan hal yang mengganjal di matanya. Setelah mengetahuin kalau tidak ada sesuatu di matanya Ibu langsung membalikan badannya dan menatap Lania, dengan menyipitkan matanya dan mulai mendekatkan wajahnya ke arah anaknya.

"Lania, kau....... Berbohong yah..."
Pertanyaan Ibu membuat gadis polos ini tidak sanggup menahan tawanya, dia tertawa sedemikian rupa

"whahahahahahaha....... Maafkan aku Ibu, habisnya Ibu berbohong padaku" sambil tertawa Lania mengatakan hal itu.

Tak habis pikir dengan tingkah sang anak, Ibupun memeluknya dengan mesra.

Di tenggah tenggah kejadia itu tiba tiba ada suara seorang wanita yang mendadak terdengar dikamar Ibu.

"kalian tidak mau mengajakku untuk hal ini" Anjani yang malam itu datang ke kamar Ibu.

Semuanya terlihat senang karna seseorang yang sangat spesial bagi mereka datang, adik kaka ini tenggelam dalam peluka sang Ibu

Lania: "Kaka kapan kapan kita harus seperti ini lagi yah"

Anjani: "maksudmu?"

Lania: "oh ya tuhan, otakmu berjalan lambat sekali"

Anjani: "apa?! Kuarang ajar yah"

Ibu: "eh sudah lah jangan terus meledek kakamu, Lania. Kita akan selamanya seperti ini"

Lania: "Kaka singkirkan tanganmu dari kepalaku!"

Anjani: "iya baiklah, tapi jika kau meledekku lagi aku akan memukulmu"

Lania: "eh iya iya baiklah Ka, sekarang turunkan tangganmu"

Entah kapan mereka akan seperti ini lagi, setelah kepergian Anjani dan Lania rumah ini akan terasa sunyi

                  🌹********🌹

Tak terasa malam berlalu dan tiba saatnya untuk Anjani dan Lania untuk pergi ke Riau.

"Lania, kau yakin untuk ikut denganku ke Riau?" pertanyaan Anjani di lontarkan saat mereka berkamas

Mendengar pertanyaan sang Kaka, Lania langsung berhenti dan menatap Kakanya. "Kaka, apa diwajahku ada keraguan? Ka, aku akan bersamamu disetiap langkahmu" tanpan keragua Lania mengatakan hal itu

Niqob UntukMu [.A.N.J.I.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang