Mariam#6

133 14 0
                                    

Hai gusy ini part 6, semoga suka. Kali kalian akan tau siapa Mariam itu.
Jangan lupa vote dan comennya, kalau kalain udah ngelakuin dua hal itu berarti tanda nya kalian sayang aku, Azek.....

Entahlah, sejak patah hati aku mulai tidak percaya pada cinta ataupun semacamnya. Bagiku cinta itu tidak lebih dari menumpuk harapan yang akhirnya kandas di tengah jalan.

Ajarkan aku tersenyum, agar aku bisa tersenyum lebar ketika melihatmu bersanding dengannya.

Kau tidak dapat merubah seorang pria hanya karna kau mencintainya, seorang pria akan merubah dirinya karna dia mencintaimu.

#6
🌹🌹🌹🌹🌹🌹

🌹ADINDA MARIAM🌹

Yah itu nama lengkap Mariam, wanita yang selalu membuatku iri padanya. Setiap kali aku pergi ke Riau dan menemuinya hatinya selalu berkata "bagaimana bisa Mariam masih sama seperti yang dulu. Dengan wajah yang cantik, mata yang indah, kulit yang putih, dan bibir yang tipis. Malu rasanya jika aku harus berjalan seiringan dengannya, karena semua pria akan memandang ke arahnya. Memangnya kenapa aku? Aku juga cantik sepeti dia. Kata Ibu tatapan mataku jatam, pipiku juga merah tanpa harus memakai blush on, kulitku? Yah memangku akui kalau kulitku agak sedikit hitam tapi meski begitu kulitku hitam manis, dan bibirku juga tipis. Sekarang apa bedanya? Oh... yah tuhan aku selalu iri dengannya."

Mariam itu bukan anak kandung dari Ibu dan Ayahnya. Bu Anis, dia menemukan Mariam didepan rumahnya dangan sepucuk surat yang tersimpan dibalik tubuh Mariam, yang bertulis "aku berikan anakku padamu_beri naman dia ADINDA MARIAM. Tolong jaga dia dan sayangi dia sebagaimana kau menyayagi putrimu sendiri. Terima kasih".

Sejak hari itu Ayah dan Ibunya Mariam menganggap bahwa Mariam adalah anak dan sebagai pembawa keberuntungan bagi mereka, karena semenjak kehadiran Mariam, kehidupan Bibi Anis dan Paman Wisnu semakin tercukupi. Kebutuhan pokok yang dulunya pas pasan kini berubah sejak kehadiran Mariam Dalam hidup mereka. Pekerjaan yang tiba tiba datang kepada Paman Wisnu membawa banyak berkah yang perlahan perlahan membuat Paman dan Bibi berhasil memiliki ruko dari hasil tabungan mereka.

Tak terasa 18 tahun sudah Mariam hidup di dunia, tapi Bibi dan Paman belum juga mengatakan hal yang sebenarnya pada anak perempuan mereka.

"apa perlu kita katakan hal ini pada Mariam? Aku takut kalau dia akan terluka karena tidak bisa menerima kenyaatan bahwa orang yang dia sayang sebenarnya bukan orang tua kandungnya" Kekhawatiran Bibi yang selalu menyelimutinya. "cepat atau lambat dia pasti tahu kalau kita bukan orang tua kandungnya. Dari pada Mariam mendengar hal ini dari mulut orang lain belih baik kita sendiri yang memberitahunya. Lagi pula kau tahukan Mariam orang seperti apa? Aku yakin dia pasti bisa menghadapi masa masa yang sulit baginya. Tenang saja kau tidak usah khawatir, dia wanita yang mandiri" Paman mencoba menenangkan Bibi. "tapi aku tidak mau jika harus mengatakan hal ini padanya, kau saja yang memberitahunya. Aku tidak kuat melihatnya menangis ketika tahu kalau aku bukan ibu kandungnya". Ujar Bibi sambil menutup matanya. "Baiklah" paman menutup pembicaraannya sambil memeluk mesra istrinya.

Rencananya paman akan memberi tahunya sore ini juga_setelah Mariam pulang sekolah. "Mariam, abi ingin bicara denganmu" Mariam terkejut setelah mendengar Ayahnya mengatakan itu. Baru saja dia pulang_Ayahnya sudah ingin membicarakan sesuatu dengannya, yang kelihatannya penting. "iya abi, tapi sebentar aku akan ganti baju dulu" jawabnya.

🌹🌹🌹🌹

"abi, ada apa? Sepertinya ini pembicaraan yang serius?" tanyaku polos

"abi......." abiku memotong pembicaraannya. "sebenarnya ...... Kau bukan anak kandung kami" rasa gugup yang abi rasakan saat itu benar benar terlihat diwajahnya dan bagaimana cara dia berbicara pun benar benar gugup. Sebenarnya aku sudah tahu kalau memang sebenarnya aku bukanlah akan kandung dari abi dan umiku

"iya abi, aku sudah tau semuanya. Tidak usah takut kalau aku akan meresa sedih karena hal ini. Menurutku, aku adalah anak yang beruntung karena jika saja orang tua kandungku tidak membuangku kedepan rumah kalian dulu, mungkin aku tidak akan bertemu kalian, orang orang yang menyayangiku" kata kataku membuat abi meneteskan air matanya dan begitu juga umi yang bersembunyi di balik pintu kamarnya. "Mariam, kau tidak boleh mengatakan hal itu". Umi, berlari memelukku dan menciumi keningku. "kau tetap anakku, kau anakku Mariam". Lanjut umi

🌹🌹🌹🌹

Itulah hal yang paling membuatku iri pada Mariam, meskipun bukan akan kandung dari keluarga kecil itu, tapi Ayah dan Ibunya Mariam tetap menyanyaginya. Aku? Ayah selalu menolak keinginanku, bukannya mengembangkan kelebihanku justru dia malah melarangku untuk bisa mengembangkan kelebihkanku. Entahlah, apakah ini yang dinamakan kasih sayang atau kebencian.

Niqob untukMu
30-09-2018
By: aisyah nur'andhini / aiyah_andhini

Ig: @aisyahnnurr

Gimana gusy, seru gak? Kalau kalian suka kalian klik tanda bintangnya yah, dan comen deh gimana perasaan kalian setelah baca part yang ini. Azek... Perasaan? Udah kaya uji nyali aja wkwkwk😆😆😆

Ok deh, see you next part bye bye...........

Niqob UntukMu [.A.N.J.I.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang