Sebagaimana jodoh adalah cerminan diri sendiri.
Begitu juga cara hidup di dunia ini,menjadi cerminan kehidupan diakhirat kelak.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Hai gusy, ini part 12 yah.
Semoga kalian enjoy bacanya:) di tunggu like dan comenannya yah.
Budayakan like selebum membaca, comen setelah membaca dan share sesuka kalian.#12
Pagi yang indah, hawa dingin yang ada didesan ini membuatnya semakin istimewa.
Karena suasanya yang dingin membuat kakak beradik ini malas untuk keluar dari kamarnya, dan terus-terusan berada ditempat tidur milik mereka.
Oh iya, jadi kamarnya Anjani dan Lania itu di jadikan menjadi 1 ruangan, ruangan itu memang khusus untuk mereka, adik manja ini tidak ingin pisah dengan kakaknya bahkan untuk tidur sekalipun. Ruangan itu di buat menjadi dua bagian, dengan tiray yang ada di tengah-tengah ruangan tersebut, berfungsi untuk pemisah antara tempat tidur Anjani dan tempat tidur Lania.
Sudah kalian bayangkan? Kalian faham?
Jadi seperti ini, ada satu ruangan yang dimana ruangan tersebut di ubah manjadi dua bagian dengan tiray sebagai pemisahnya, bagian kanan sebagai tempat tidur Anjani berserta barang-barang miliknya yang dia susun di bagian miliknya, dan di sebelah kiri adalah bagiannya Lania, dia juga menyusun barang-barang miliknya di daerahnya."Kak, aku ingin membuat minum"
kata Lania."lalu? Apa aku harus menggendongmu turun?" jawab Anjani
"oh ya Tunah, kakak niatku baik, tadinya aku ingin menanyakan padamu, apakah kau inginku buatkan minum juga? Tapi kau malah majawabnya seperti itu! Hem! Dasar wanita gemuk" ketusnya.
"apa? Kau bilang aku gemuk? lihat saja, aku akan diet! Sudah sana! lagipun aku tidak ingin minum! dan pasti kau ingin membuat sirupkan? Silahkan saja buat untukmu sendiri aku tidak mau! Sirup membuat gemuk!" jawabnya.
"tapi kau memang sudah gemuk kan kak"
"enak saja!"
"sudahlah akui saja, jangan mengelak takdir :p"
"awas kau yah!" Anjani mulai melempari bantal-bantalnya ke arah adiknya.
"aduh sakit!" jerit Lania
"oh, sekarang kakak mengajakku perang bantal? Ok siapa takut!""dasar pendek!" balas Anjani
"wanita gemuk!" Lania
Peperangan ini terus berlangsung sampai pada akhirnya, Ina datang dan mengetuk pintu kamar mereka
Tok tok tok......
Suara ketukan pintuSeketika peperangan ini berhenti, mereka saling berhadapan dan saling memberi isyarat untuk membuka pintunya.
"Lania, cepat buka pintunya!" suruh Anjani.
"enak saja, kau saja!"
"Lania, cepat! Aku adalah kakak dan kau adiknya. Adik harus menjalankan apa yang kakaknya suruh! Sudah sana buka"
"Non, buka non pintunya" suara Ina yang terdengan jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Niqob UntukMu [.A.N.J.I.]
Fiksi RemajaAku Anjani, ANJANI ARYAN, gadis yang selalu menjadi cibiran banyak orang, hanya karna hobbyku yang terlalu aneh. Ayahku, dia seorang Bos besar di salah satu perusahaan tersukses di jakarta. Wajar saja jika aku menjadi buah bibir banyak orang, karna...