Eighteen

394 36 1
                                    

[Friday; Louis]

"Kamu yakin dia bakalan mau aku ajak pulang?" Jean mengangkat bahunya, tanda dia nggak tahu. "Oh ayolah, aku bakalan malu banget kalau dia nolak!" Jean tertawa setelahnya. "Kamu bahkan belum coba tanya, Louis!" Dia menoyor bahuku pelan, kemudian tertawa lagi. "Maksudmu aku harus tanya, 'hi Keira, nanti mau pulang denganku nggak?' No, thank you. Aku nggak akan tanya ke Keira." Jean memutar bola matanya, "Kalau kamu nggak tanya, kapan kamu tahu kalau dia mau atau nggak? Lagipula kamu nggak gentle banget." Jean mendecak kemudian menatapku dalam. "What?" Tanyaku dengan kesal "Kamu yakin nggak akan ajak Keira pulang dengan kamu?" Tanya Jean, aku mengangguk pasti. Kalau iya, aku harus siap menanggung malunya, dan aku nggak siap. "Yaudah, biar aku yang pulang dengan Keira. Dasar nggak gentle." Jean berjalan lebih cepat dariku dan menyisakan Ale yang berada di belakangku.

"Kamu ada apa sama Jean?" Tanya dia saat dia udah ada di sampingku. "Hah? Nggak, kami nggak ada apa-apa." Jawabku dengan santai, karena memang kami nggak ada apa-apa, kan? "Kamu yakin? Aku mencium aroma nggak enak diantara kamu dengan Jean." Tanya Ale lagi. "Dengar, ya, Ms. Grey. Aku-nggak-ada-hubungan-dengan-Jean. Mengerti?" Ale hanya memutar bola matanya. "Awas aja kalau aku tahu kamu menyakiti Keira, I would love to punch you in the face and kick your ass." Kali ini aku yang memutar bola mataku dan melihatnya berjalan lebih cepat.

Kami duduk di kursi depan parkiran dan melihat Niall serta John berangkat terlebih dahulu karena Niall udah pasti tahu alamat rumah Keira karena rumah mereka hanya beda beberapa rumah. Suasana hening dan sedikit canggung. Hari ini emang aku nggak banyak berbicara dengan Keira, mungkin tadi saat di kelas, kemudian ketika memasuki kelas EC aku nggak banyak berbicara dengan Keira. Padahal biasanya aku selalu tertarik melihat Keira yang begitu semangat dengan EC karena hubungan baiknya dengan Ms. Hathaway.

Kemudian aku mendengarnya menyebutkan nama Liam. Aku sedikit menoleh ternyata ia sedang menelpon Liam. Kenapa harus Liam? Aku akan baik-baik aja kalau itu Zayn. Well, nggak juga, sih. Aku nggak akan pernah baik-baik saja ketika melihat Keira berhubungan dengan cowok lain. Kamu egois, Louis. Aku egois? Apa maksudmu aku egois? Kamu nggak mau lihat Keira bersama cowok lain tapi kamu nggak segera menyatakan perasaanmu pada Keira. Hah, bahkan kamu takut mengajaknya pulang bersama! Oke, aku akui kamu memang benar. Tapi ayolah! Aku— tunggu, kenapa aku berbicara dengan pikiranku sendiri? Aku harus menghentikannya sebelum aku menjadi gila!

But you already are. You said yourself that she droves you crazy. BERHENTI BERSUARA! "Kamu baik?" Tanya Ale di sebelahku, aku segera membelalakkan mata. "Apa yang kulakukan tadi?" Tanyaku yang membuat Ale menatapku seakan aku adalah sebuah makhluk aneh. Tapi aku memang aneh! "Kamu baru aja menggelengkan kepalamu?" Ale menjawabnya lebih dengan nada bertanya. "Kamu baik?" Tanyanya lagi. "Nggak, makasih." Ale mengangkat bahunya dan memilih untuk diam, kemudian tidak lama aku melihat Harry dan Liam melambaikan tangan, yang segera disusul dengan Keira menghampiri mereka. "Keira nggak jadi pulang dengan kamu?" Tanya Jean, dia hanya menggeleng tanpa bersuara dan berjalan terlebih dahulu meninggalkan Ale dan aku sendirian.

•••

Mungkin punyanya Jean besok ya :)

It All Started With BBMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang