MTCM 🖤 2

5K 155 9
                                    

Kulangkahkan kakiku memasuki rumah sakit tempat ku bekerja. Ah, setiap aku masuk gedung ini aku jadi ingat sama sosok lelaki tampan dan dingin itu, ya si kafin, sudah kurang lebih dua bulan aku tak mendengar kabar darinya. Sebenarnya, aku sih yang punya nomernya, tapi harga diriku masih tinggi buat ngehubungin dia duluan , toh juga buat apa? Aku sama kafin ga ada hubungan. Nothing special.

"SAVAA!!!" Teriak temanku yang bernama anggun, aih nama sama kelakuan beda jauh.

Dia berlari ke arahku dan langsung menubruk badanku

"Gue hamil!"

"SERIUS?" Pekik ku kaget.

"IYA BENERAN" dia kembali mengeratkan pelukan nya,dan aku membalas hangat pelukan sahabatku itu.

"Selamat ya sayangkuw! Akhirnya gue jadi Tante juga, hihihi. Oh iya kalo lagi hamil tu jangan lari lari kayak tadi, ntar keponakan gue pusing tau!" Omelku pada sahabat sejati se profesi ini.

"Hehe iya Bu dokter! Gue lupa saking girangnya"

Lalu, aku dan anggun memasuki ruangan ku , aku menghempaskan badanku di sofa dan diikuti oleh anggun .

"Eh sav" celetuk anggun.

"Hem?"

"Gimana kabar lelaki hot itu?" Tanya nya .

"Kafin maksud Lo?" Ya, si anggun memang sudah ku ceritakan kejadian gila itu. Tidak ada rahasia diantara kami.

"Iya lah, siapa lagi?! Gimana nasib hubungan Lo? Secara ga langsung lo pacarnya kafin" ujarnya dengan tenang. Kampret.

"Pacar pala lu, gue sama dia ga pacaran , ga ada hubungan apa apa, lagipula , gue juga gatau sekarang dia ada dimana" ujarku acuh.

"Yaelah sav, lu hubungi dia lah, kan lu ada nomernya, dia tu kode ke elu, ngasih nomernya dia biar elu hubungin dia tau, ih dasar blo'on" ash, untung dia lagi hamil, kalo engga udah gue lempar ke kandang kambing.

"Harga diri gue masih tinggi tau ih"

"Nih ya dah, jaman sekarang tu jaman nya wanita maju, wanita duluan gitu. Jangan kalah sama laki, masa iya lu mau jadi perawan tua, ih amit amit deh" ujarnya dengan enteng seraya mengelus kan tangannya dia pada perutnya.

"Ih amit amit, lagi pula gue juga masih umur 23 , masih muda, masih imut, ga kaya lu" hah, sekali kali ngeledek ibu hamil wkwkkw.

"Kampret lu, oh iya, nih gue kasih print USG gue, gue cetak banyak tadi, biar kalo misal lu kangen sama gue bisa liat ini" ujarnya seraya memberikan selembar foto USG dan kuterima lalu ku masukkan kedalam tas ku.

"Sekalian aja lu bagiin ke seluruh pegawai rumah sakit " ujarku meledek.

"Ide bagus tuh!" Kan salah ngomong gue.

"Yaudah ya, gue ke ruangan gue dulu, ada jadwal praktek nih. Bye cyin!" Pamit anggun dan melambaikan tangannya , kubalas dengan gerakan 'kiss bye'.

.
.

AUTHOR POV

Sepulang nya kerja, Sava mampir ke salah satu Mall yang ada di Jakarta, ia melepas penat akibat sedikit stres. Pemandangan setiap hari yang ia lihat hanya dinding putih, brangkar, selang infus , yang paling mendominasi adalah darah dan organ dalam manusia seperti jantung, usus, lambung, dll ketika ia melakukan operasi. Dan sekali lagi, Sava butuh hiburan.

Ketika hendak masuk ke salah satu restaurant, entah ini bencana atau keberuntungan, Sava bertemu dengan dyra, mamanya kafin.

"Sava! Ihhh mama kangen sama kamu! Kemana aja sih belakangan ini, kok ga main ke rumah?" Panggil dyra dan Sava terkaget.

Marrying The Cold Man.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang