MTCM 🖤 3

3.6K 114 2
                                    

"Sava!" Panggil seorang lelaki tampan sembari tergopoh-gopoh menghampiri sava, Sava yang merasa namanya dipanggil pun menoleh dan berhenti.

"He? Ada apa Dav?" Jawab Sava sembari mengerutkan dahinya.

"Gapapa sih, cuma mau ngajak kamu lunch aja, ga ada operasi ataupun jadwal praktek kan siang ini?" Tanya David, salah satu lelaki tampan di rumah sakit ini . Ia seorang dokter kandungan yang banyak digemari oleh warga rumah sakit ini, ya apalagi kalau bukan karena tampangnya.

"Kebetulan jadwal operasi ku 3 jam lagi, jadi masih ada waktu buat lunch" jawab Sava sambil berjalan beriringan dilorong rumah sakit yang cukup ramai ini.

"Yaudah yuk"

Sava dan David memutuskan untuk lunch di salah satu restaurant yang letaknya tak jauh dari rumah sakit. Sesampainya di restauran ini, mereka langsung menempati tempat duduk di pinggir jendela yang menampilkan jalannya ibu kota ini.

"Seperti biasa kan? Tanpa jamur?" Tanya David pada Sava.

"Yep" jawab Sava simple. Sava dan David sudah cukup lama berteman , mereka mulai perkenalan sejak Sava bekerja di rumah sakit itu, dan sejak saat itu mereka serta anggun menjadi sahabatan. Tidak ada rahasia yang ditutupi sampai saat ini.

"Dav, aku mau curhat" ujar Sava lesu.

"Curhat apa?"

"Aku mau nikah"

UHUK. David tersedak air minum yang baru diminumnya dan matanya langsung melotot kearah Sava.

"Jangan bercanda sav" ujar David sambil mengelap bibirnya dengan tisu.

"No. I'm serious" jawab Sava dengan wajah datar.

"Sama siapa? Dari keluarga mana? Kok bisa? Kamu hamil?" Pletak. Dahi mulus David langsung menjadi sasaran sendok teh akibat lemparan Sava setelah mendengar ucapan terakhir yang tidak masuk akal dari sahabatnya itu.

"Kalo ngomong dijaga David! Aku ga hamil. Dan aku dijodohin" ujar Sava kesal.

Tawa David langsung pecah begitu saja, Sava mendelik tajam kearah David dan David pun langsung menghentikan tawa nya saat itu juga.

"Bentar bentar, kok bisa dijodohin? Ini jaman udah maju sav, masih aja jodoh jodohan " ujar David masih tidak percaya.

"Ya gimana lagi, gue juga ga mau sebenernya dijodohin, tapi udah nyangkut bokap nyokap udah ga berani macem macem gue" ujar Sava frustasi, dia sudah berbicara dengan David memakai logat elo-gue kalau udah benar benar frustasi.

" Terus lo nerima? Emang calon lo dari mana? Dari keluarga mana? Kerja apaan? Siapa tau gue kenal" tanya David.

"Lo ga kenal. Gue aja baru ketemu sama dia bisa diitung. Tapi dav, gue kok ngerasa kayak udah lama gitu ya kenal sama dia , beda gitu rasanya, kayak ga asing gitu, udah gitu pas gelagat nya aneh kayak nyembunyiin sesuatu" jelas Sava panjang lebar. Ia merasa sudah lama mengenal kafin.

"Coba di inget inget, temen kampus lu kali/?"

Sava pun mencoba mengingat ingat.

"Aww" rintih Sava sembari memegang keningnya

"Kenapa sav?" Tanya David khawatir sembari memegang lengan Sava.

"Gatau, tiba tiba kepala gue sakit pas coba nginget" ujar Sava sembari memijat pelan keningnya. Aneh, pikirnya.

"Masa cuma nginget gitu kepala lu langsung sakit? Emang dulu lu pernah jatuh atau kecelakaan atau semacamnya gitu? Biasanya kalo ada riwayat gitu buat coba nginget kejadian dimasa lampau pasti akibatnya sakit kepala"

Marrying The Cold Man.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang