MTCM 🖤 4

3.3K 114 4
                                    

Quenna pov.

Tepat hari ini, aku resmi jadi seorang istri dari laki laki tampan tapi sayangnya kelewat judes dan dingin. Saat kafin mengucapkan janji hidup dan mati nya dia di depan pendeta, aku sebisa mungkin menahan air mataku. Tanganku gemetar dan aku mulai keringat dingin, saat pendeta mengatakan bahwa aku sudah menjadi istri dari kafin, air mataku langsung jatuh begitu saja. Jantungku rasanya mau copot ya tuhan, waktu si kafin menghapus air mataku dan dia tersenyum manis lalu mengecup dahi ku dengan lembut. Pertama kali, ya pertama kali aku melihat kafin tersenyum manis seperti itu. Ya Tuhan! CAKEP BANGET TU ORANG! Oke lupakan. Kafin tetaplah kafin, pria dingin sedingin es serut yang ada di pangkalan komplek rumahku.

Setelah dia mencium keningku, entah kenapa raut wajahnya langsung berubah menjadi dingin. Lagi dan lagi. Senyuman manisnya hilang begitu saja bagaikan ditelan onta! Hell! Dia ternyata hanya ber sandiwara,. Huh! Dasar pria menyebalkan. Oke sava, jangan sampai kau jatuh pada pesona di kafin lelaki si lelaki bermuka datar dan sedingin es serut.

"Sava" Astaga! Jantungku hampir copot lagi, si es serut ini mengagetkanku yang sedang melamun cantik.

"Apa" jawabku yang memasang wajah sedatar datarnya.

"Kamu tidak mau melepas gaun mu--"

"WOY. DASAR COWOK MESUM! " teriakku kaget, enak saja menyuruh ku melepas gaun ini. Meskipun aku sudah resmi menjadi istrinya, bukan berarti aku mau melakukan kewajiban istri yang 'satu itu'.

"Apa sih! Berisik! Saya belum selesai bicara!" Bentak kafin, berani beraninya dia membentakku!

"Ya udah lanjutin!" Bentakku tak mau kalah .

"Kamu ga mau lepas---" ucapannya berhenti ketika aku melotot kearahnya.

"Oke ulangi. Kamu ga mau ganti gaun mu itu? Memangnya tidak gerah kalau kamu gunakan gaun mu untuk tidur malam ini?" Ujar kafin sembari melihat ku dari ujung kaki hingga kepala. Benar juga sih, masa iya aku tidur pake gaun.

" Ya ganti lah, masa iya aku tidur pake gaun" ujarku ketus, lalu aku dengan susah payah melangkah ke kamar mandi. Astaga, berapa kilo sih ni gaun?!

Setelah sampai dikamar mandi, segera ku kunci pintu kamar mandi ini, karena akan sangat berbahaya ferguso kalau si es serut ini tiba tiba melakukan serangan mendadak, tidak akan kubiarkan !

Ku coba untuk melepas gaun ini sebisa mungkin, dan akhirnya terlepas juga gaun yang sangat berat dari tubuhku ini, huh lega sekale.

Setelah menyelesaikan ritual mandi syantik ini aku baru inget kalo ga bawa baju ke kamar mandi! DAMN!

Disini, cuma ada bathrobe 1 dan handuk 1. Handuk nya kupakai dikepala untuk membungkus rambut basahku, lalu yang tersisa hanya bathrobe. Dengan terpaksa aku harus memakai ini.

Shit! Bathrobe macam apa ini, masa iya cuma sampe paha ku. Kaki jenjang aku nanti terekpos sama si es serut, menang di dia dong kalo liat kaki aku.

Ku buka pintu kamar mandi secara perlahan, ku tengok kanan kiri dan aman. Kafin ga ada disini.

Akhirnya aku berjalan santai ke arah koper untuk mengambil baju ganti ku, dan ku pilih piyama panjang ini untuk jaga jaga takutnya si es serut ini melakukan hal tak terduga. Antipasisi gays, eh antisipasi.

Ku buka dengan santai bathrobe ini, lalu kupakai celana panjang nya, dan saat aku mau ambil baju nya, pintu terbuka dan terlihat wajah kafin yang memerah dengan mata yang melotot keluar, aku juga ikutan bengong dan tersadar..

"SIALAN!!! " Pekik ku kaget dan ku ambil kain apa saja untuk menutupi bagian dadaku yang terekpos ini, untungnya aku sudah menggunakan bra.

"KAFIN SIALAN! " Teriakku, bagaimana tidak? Aku melihat dengan sangat jelas gundukan di bagian 'itu' nya , astaga mesum sekali!

Marrying The Cold Man.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang