Mungkin, jika aku lebih memasang logika atas ketidakpedulianmu padaku, pastinya sudah lama jiwa ini tak menanti hadirmu. Namun, yang selama ini lebih kugunakan jika berhubungan denganmu adalah hatiku. Organ yang tak pernah lelah dan henti berdetak mendentumkan sosokmu.
Meski sekarang, tidak ada satu kepastianpun untuk temu dari tunggu yang kupasang. Tapi, aku tidak akan pernah menyudahi sebuah rindu jika waktu masih setia menyeretmu kepadaku, meski ketika itu kamu sedang dalam musim patah-hatimu.
Karena, kamu adalah sosok yang rentan. Kamu membutuhkan pria yang memiliki hati lapang untuk merelakanmu pergi kembali dalam petualangan cinta, dan pulang kembali dalam keadaan babak belur untuk disembuhkan dari luka-luka sisa petualanganmu.
Lalu aku, adalah pria yang memberikanmu kelapangan hatiku padamu, meski tetap saja. Tempat yang kamu sediakan untukku hidup dihatimu, sempit.
Dengan penuh cinta
Malaqai
KAMU SEDANG MEMBACA
INI TIDAK PENTING
Poetry[JANGAN BACA: INI TIDAK PENTING!!!] #2 in sastra 4/8/18 #2 in aksara 4/8/18 #99 in poetry 4/8/18 #25 in sastra #81 in prosa Buku Ini Tidak Penting akan dibagi menjadi tiga bagian. Dimana...
