Hai, apa kabarmu?
Harapku kamu tercukupi kasih dan berlimpah sayang darinya hingga tiada kekurangan sedikitpun rasamu.Biar kutebak, mungkin sekarang kamu sedang bersamanya. Menghabiskan waktu berdua. Menonton televisi atau sekedar bercerita cinta yang mengisi hati. Asal kamu dengannya bersua, maka dapat kupastikan bahagia milikmu.
Sebenarnya, aku juga sedang berbahagia. Ternyata dia jauh lebih baik darimu dalam hal menerimaku. Jauh lebih melihatku dalam hal hadirku. Jauh lebih mendengarku dalam hal mohonku. Jauh lebih menyakiniku dalam hal mimpiku.
Maafkan aku jika aku sempat menarik dinding pembanding antara dirimu dan dirinya. Kamu dan dirinya bahkan tak pantas untuk disandingkan. Karena memang dalam segala hal kamu jauh lebih unggul, terutama perihal indah fisik.
Namun, yang dibutuhkan jiwa tak melulu kecantikan, tak selalu bentuk tubuh. Semua yang bersifat sementara tentu akan rubuh jika disandingkan dengan keelokan jiwa. Tidakkah kamu setuju denganku perihal yang satu ini?
Hingga akhirnya nanti, kamu tetap akan menjadi sesuatu yang pernah kuperjuangkan semampuku. Dan aku akan tetap menjadi sesuatu yang sempat menghiburmu, teman penghapus luka, katamu.
Dengan penuh cinta
Malaqai
KAMU SEDANG MEMBACA
INI TIDAK PENTING
Poesía[JANGAN BACA: INI TIDAK PENTING!!!] #2 in sastra 4/8/18 #2 in aksara 4/8/18 #99 in poetry 4/8/18 #25 in sastra #81 in prosa Buku Ini Tidak Penting akan dibagi menjadi tiga bagian. Dimana...