11. Birthday

3.2K 302 39
                                    

AUTHOR POV

"Apa yang sedang anda lakukan di depan rumah saya?" Suara dingin Siwon menegur pria yang terlihat lebih muda darinya sedang mengintip melalui celah besi pintu pagar mansion.

"Apa benar ini rumah keluarga Choi?" Tanyanya. Suara pria itu terbata-bata dan wajahnya terlihat cemas seperti seseorang yang sedang tertangkap basah melakukan kejahatan.

"Ya, benar. Siapa anda dan ada perlu apa?" Suara Siwon masih tidak bersahabat, bagaimana pun pria ini membuang waktunya di saat dia ingin segera menemui istri tercintanya.

"Saya ingin menjemput Sooyoung. Dia tadi menyuruh saya untuk menjemputnya."

Siwon mengangguk satu kali dan menarik keluar ponselnya, menghubungi telepon rumah menanyakan apa Sooyoung berada di dalam. Ternyata Sooyoung tidak ada di rumah keluarga Choi.

"Mungkin terjadi kekeliruan. Terima kasih dan maaf sudah parkir sembarangan di depan rumah anda." Pria itu membungkuk dan masuk ke dalam mobil nya terburu-buru.

Siwon pun kembali masuk ke dalam mobilnya masih dengan perasaan kesal terhadap pria muda itu.

Siwon bertemu Hye Sung di lorong dekat kamar Stephanie dan wanita muda itu menyampaikan pesan bahwa Sooyoung akan berkunjung ke mansion bersama temannya. Pasti temannya yang tadi, pikir Siwon.

Pria itu masuk ke kamar istrinya dan melihat Tiffany yang cantik dalam balutan gaun sederhana yang nampak begitu pas di tubuhnya. Tapi Siwon melihat wajah cantiknya murung.

Suasana diantara mereka sehangat musim panas, hati mereka di penuhi bunga-bunga bermekaran. Wajah Siwon masih berseri-seri karena bisa menyentuh istrinya tanpa penolakan. Jika Nenek nya tidak masuk ke kantornya siang tadi, Siwon pasti sudah mendapatkan istrinya.

Mencium singkat bibir Tiffany yang melengkung, Siwon merasa mendapatkan energi nya kembali. "Kau kelelahan, ya?" Tanya Siwon penuh perhatian.

Tiffany menyentuh tengkuknya. "Sedikit."

"Apakah kau tahu nanti malam Sooyoung akan datang?"

Siwon menyadari wajah Tiffany semakin murung. Apa ini penyebab suasana hati istrinya menjadi buruk.

"Tidak. Aku tidak tahu. Kau harus menyambut kedatangannya, karena aku mau istirahat."

Tiffany duduk di sofa menyandarkan kepalanya di sandaran sofa. Dia takut untuk bertemu teman Sooyoung yang bernama Andrew itu, bagaimana jika pria itu orang yang sama dengan teman Stephanie? Tiffany tidak siap untuk bertemu dengannya.

"Sepertinya Sooyoung datang bersama temannya." Tiffany hanya mengangguk pelan. "Aku memberitahumu agar kau tidak perlu cemas." Senyum jail Siwon di lemparkan untuk Tiffany. Dia menunggu reaksi istrinya yang cemburu seperti kemarin itu.

Tiffany langsung menegakkan tubuhnya, apalagi melihat senyum jail Siwon untuk menggodanya. "Cemas? Kenapa aku harus cemas? Untuk apa?"

"Kau kenal dia, kan? Dia agak berlebihan. Tapi dia tidak datang sendirian dan kau tahu dia tidak akan macam-macam." Satu alis lebat Siwon terangkat naik, semakin gencar menggoda Tiffany. Tapi karena kecemasannya mengenai Andrew, Tiffany tidak terpancing untuk cemburu.

"Aku percaya padamu, seperti kuanggap kau mempercayaiku."

"Tentu saja, Sayang. Jadi jika kau merasa tidak lelah aku ingin kau menemaniku untuk menyambutnya. Bagaimana?" Siwon memainkan rambut yang membingkai wajah Tiffany.

"Tidak. Lebih baik aku istirahat karena besok aku ingin pergi ke pabrik pagi-pagi sekali."

Rahang Siwon menegang karena ingin marah. "Kau mau kembali ke pabrik lagi?" Siwon mengira semua yang Tiffany katakan di kantornya tadi siang hanyalah bualan. Ternyata wanita ini bersungguh-sungguh.

Glorious StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang