38. BOGOSHIPOE

1.7K 215 81
                                    

AUTHOR POV

Daegu

Evan tengah berjemur dihalaman rumahnya yang luas, ditemani Louis yang juga dipaksanya ikut berjemur di sampingnya. Dia butuh teman bicara agar pikirannya tak melayang jauh pada apa yang sedang memberatkan kepergiannya kali ini.

"Kapan kita akan pergi, Tuan?" Tanya Louis memecahkan keheningan diantara mereka.

"Akhir pekan ini, Louis." Balasnya dengan berat.

Evan harus pergi ke California mengurus pekerjaannya di sana. Padahal dia ingin sekali memantau kasus saudara kembar itu dari dekat sini. Evan yang yakin Tiffany tak bersalah, merasa aman meninggalkan wanita itu dibawah Pengacara handal seperti Jung Yunho. Dia tak akan sia-sia mengeluarkan uang banyak nantinya untuk Pengacara yang memiliki kerja bagus seperti Pengacara Jung.

"Apa kita akan menetap lama, di sana?"

"Sangat lama dan kau bisa bersenang-senang."

Karena Louis bisa berkumpul bersama keluarganya, sedangkan Evan meratapi kerinduannya. Dia berharap setelah sidang selesai, dia bisa kembali ke Seoul dan memulai berusaha menarik perhatian Tiffany dan merebut hati wanita itu dari Siwon.

Yunho menceritakan padanya skenario cinta antara Tiffany dan Siwon yang membuatnya sulit meninggalkan Seoul barang sebentar. Dia tak ingin memberi banyak peluang kepada Siwon meskipun dia tahu Tiffany sudah mengambil keputusan untuk tak mau di kunjungi oleh keluarga Choi.

"Saya bahagia mendengarnya, Tuan." Louis tersenyum berterima kasih pada Tuan nya yang baik hati itu.

"Aku berhutang budi pada wanita yang saat ini ada di penjara itu." Wajah cerah Evan sekarang diselimuti awan hitam dengan mulut yang melengkung sedih.

"Kepada Nyonya Choi?" Louis menaikkan satu alisnya tinggi.

"Sebenarnya bukan Nyonya Choi." Lebih tepatnya Tiffany lah yang sedang Evan bicarakan. "Dia mengunggah jiwaku hanya dengan beberapa kata dan aku langsung terbangun."

Evan tak pernah bisa melupakan pertemuan pertama mereka di rumahnya ini, bahkan pagar besi rumahnya menjadi saksi bisu betapa jantungnya berdebar keras saat melihat wanita itu.

"Wanita malang. Mungkin dia akan bertahun-tahun di penjara."

Louis lah yang awalnya memberitahu perihal kabar Stephanie dan Tiffany yang dia baca di surat kabar. Dan tanpa dia minta, Tuan nya bersedia membantu Tiffany untuk keluar dari Penjara dengan menyewakan Pengacara terbaik di Seoul.

"Tidak, Louis. Wanita itu akan di bebaskan. Dia tidak bersalah. Tapi dia harus melewati dulu pengadilan dan proses lainnya." Evan tersenyum misterius, begitu yakin dengan apa yang dia asumsikan. "Tapi aku akan memberi kejutan kepada semua orang. Kejutan yang besar." Matanya berbinar, senyumnya mulai mengembang perlahan.

"Bagaimana dengan Nyonya Choi yang asli?" Mereka hampir melupakan wanita yang sudah mereka campakkan di Rumah Sakit.

Evan mengangkat bahu dengan bibir mengerucut. "Kalau dia selamat, semuanya tidak berarti. Dia boneka cantik yang hanya bisa dimainkan lalu rusak, sementara yang satunya seharusnya banyak wanita yang seperti itu."

Evan akan senang jika Stephanie selamat, itu berarti dia akan kembali pada Siwon karena mereka masih berstatus suami istri. Sedangkan dia bisa mendekatkan diri pada Tiffany, meskipun sepertinya akan sulit. Tak banyak wanita seperti Tiffany, jika ada dia tak akan kecewa jika tak mendapatkan hati Tiffany karena dia bisa memiliki wanita lain yang memiliki sifat yang sama seperti Tiffany.

Tiffany pantas mendapatkan apa pun darinya, karena wanita itu sangat berjasa baginya. Evan ingin berbagi kebahagiaan, dan Tiffany layak menerimanya dan membutuhkannya. Evan akan memberikan dua juta dolar itu pada Tiffany, separuh hartanya akan dia bagi juga dengan wanita itu, apartemen nya di Seoul dan rumahnya di Daegu akan Evan berikan juga pada Tiffany sebagai ucapan terima kasihnya pada wanita itu. Dia ingin semua orang menghormati Tiffany nantinya. Itulah kebaikan yang pantas Tiffany dapatkan karena sudah berhasil membuat Evan bangkit dari keterpurukan.

Glorious StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang