15. We Need You

2.3K 253 119
                                    

WARNING : YANG DI PART SEBELUMNYA SEMPAT PROTES KARENA KURANGNYA MOMEN ROMANTIS ANTARA SIWON DAN TIFFANY, MENGATAKAN BAHWA CERITA INI SEMAKIN MEMBOSANKAN SAJA, DIHARAPKAN TIDAK MEMBACA PART INI. DIKARENAKAN TIDAK AKAN DITEMUKAN UNSUR KEROMANTISAN DIANTARA MEREKA. JIKA KALIAN MASIH NEKAT BACA, JANGAN SALAHKAN SAYA LAGI KARENA SAYA SUDAH MEMPERINGATKAN.

Okey, Happy reading My Lovely Chinguu!!!

AUTHOR POV

"Stephie akan menjadi penasehat umum pabrik keluarga Choi." Melihat kemarahan Siwon dan yang lainnya, Tiffany semakin gelisah di kursinya.

"Apa pun saran dan perintahnya harus dipatuhi tanpa keraguan apa pun." Lanjut Evan dengan tegas.

Menyadari ketidak setujuan di wajah Siwon dan yang lainnya, Evan berdiri untuk menegaskan. "Mengertilah, jika kalian tidak menghargai perintah Stephie, uang dua juta dolar tidak ada."

Siwon, Chang Min dan Yoona ikut berdiri, siap memulai pertempuran. "Tuan Ghang, jika anda depositkan uang anda sebanyak itu kepada istriku, aku akan merasa berdosa jika tidak kuberitahu. Perlu anda ketahui, Stephie sangat ceroboh dan tidak bertanggung jawab."

Mendengar itu Tiffany ingin sekali menarik mulut Siwon dari wajahnya. "Anda mengambil resiko atas uang anda, serta keberhasilan perusahaan ini." Lanjut Siwon yang berbicara sembari melirik Tiffany disudut ruangan.

"Apa maksudmu?" Evan berpaling mengintip Tiffany yang terpojok di sudut ruangan.

"Kami tidak menerima keputusan anda." Kata Siwon dengan mata menyalang marah, memergoki Evan yang tidak bisa berhenti memandang Tiffany.

Tiffany berdiri dan mendekat pada meja. "Sebenarnya aku juga tidak mau menerima tanggung jawab itu. Tapi aku merasa terhormat. Yang dikatakan suamiku itu benar, aku dulu memang seperti yang dijelaskan olehnya. Tapi sayangnya dia tidak mau mengerti bahwa aku sudah berubah." Ucapnya sembari melihat pada Siwon yang berdiri di sampingnya.

"Dia pasti sudah buta. Jika kau dulu memang seperti yang di katakannya, perubahan itu terlihat nyata."

Siwon merasakan cemburu dengan persekongkolan Evan dan Tiffany. Dia menarik nafas dan membuangnya kuat-kuat agar emosinya tak meluap di sini. Dia juga menarik Tiffany ke belakang tubuhnya agar Evan tidak seenaknya menikmati apa yang sudah menjadi miliknya.

Chang Min mengangkat tangan untuk bicara, dan Evan mengizinkannya. "Selama ini aku selalu menjadi administator pabrik. Lalu orang-orang mungkin menuduhku tak mempunyai keahlian mengelola bisnis." Dengan sinis Chang Min melirik Tiffany. "Tapi dalam prinsipku, Tuan. Aku tidak mau diperintah oleh iparku sendiri."

Meskipun merasa sakit hati dan terpojokan, Tiffany menahan air matanya, mempertahankan gaya angkuhnya dengan menaikan dagunya tinggi dan tangan yang dilipat didepan dadanya.

Sekarang giliran Yoona yang mengambil hak nya untuk bicara. "Meskipun aku tidak bekerja di pabrik, aku juga berhak bicara. Dan aku menolak dengan syarat-syarat yang kau berikan."

"Kalau begitu aku sangat menyesal." Ucap Evan yang membuat Tiffany tertunduk lesu karena usahanya akan menjadi sia-sia dengan pertentangan persyaratan yang diajukan Evan.

"Evan, jika keluarga Choi tidak mau menerima syarat itu, semua karena mereka sombong. Sekali lagi kumohon, kau tetap akan memberikannya." Mohon Tiffany dengan suara serak menahan tangisnya. Tenggorokannya terasa berat, seperti ada sesuatu yang menyangkut di sana.

"Tidak, Stephie." Balas Evan keras kepala.

Dia memberikan uang itu karena kegigihan Tiffany, jadi dia ingin wanita itu yang mengelola semuanya. Bukan karena Tiffany mirip dengan wanita di masa lalunya, melainkan Evan yakin Tiffany mampu membuat pabrik kembali beroperasi, mungkin akan lebih maju.

Glorious StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang