17. INNOCENT

2.4K 268 153
                                    

Jika ada kesalahan pada Nama tokoh, harap dimaklum yaa. Kebanyakan tokoh, saya pun ikut pusing saat nulisnya 😂😂😂

Okey, happy reading woori chinguu!!!



AUTHOR POV

FOUR MONTHS LATER

Tersisa satu bulan lagi waktu Tiffany di rumah ini. Rumah yang hampir satu tahun memberikan kehangatan dan banyak cinta dan juga kebencian kepadanya. Empat bulan terakhir, Siwon juga berubah menjadi pemilik hati yang lembut dan pengertian. Mereka hanya melewati pertengkaran-pertengakaran kecil.

Yoona yang kembali menjadi dirinya seperti dulu, meskipun tak sepenuhnya karena sikap buruk masih tersisa pada dirinya. Kebencian terhadap Stephanie yang dilimpahkan kepada Tiffany masih membekas. Hubungannya dengan Donghae membaik, tapi Donghae masih belum benar-benar mencintainya, satu-satunya yang Donghae cintai dari Yoona adalah hartanya. Pria itu bahkan masih suka menggoda Tiffany dan pegawai wanita di pabrik. Jalan yang seharusnya Yoona tempuh adalah mencampakkan Donghae. Tapi cinta itu begitu dalam, sampai membuat Yoona masih bertahan.

Chang Min kembali ke perusahaan setelah dua bulan pergi dari Seoul. Dia jatuh sakit di Busan dan Siwon membawanya membali ke Seoul. Dengan paksaan dan dorongan Hye Jin juga Nenek Choi, Chang Min kembali ke pabrik. Pria itu menyadari kehebatan dan kecerdasan yang dimiliki oleh Stephanie yang baru, meskipun tak mengakui secara langsung. Wanita itu dapat melakukan apa yang selama ini tak bisa dia dan Siwon kerjakan. Chang Min juga menyadari ketulusan dari kerja keras yang selama ini Tiffany lakukan, setelah mengetahui wanita itu tak mendapatkan gaji dari hasil kerja kerasnya. Hati Chang Min pun sedikit melunak, kadang-kadang.

Nenek cukup tenang mengetahui cucu-cucunya bekerja sama membangun kembali pabrik yang kini semakin memiliki banyak konsumen. Perdebatan pun hanya datang sesekali diantara mereka, tidak ada yang akan menjatuhi Tiffany atau menentangnya. Sepertinya mereka mulai mempercayai wanita penolong itu. Meskipun belum sepenuhnya.

Malam itu, Tiffany baru saja pulang dari pabrik, dia sedang melepaskan perhiasan yang menempel di tubuhnya ketika Daniel mengintip ke kamarnya.

"Mommy, apa aku mengganggu?" Tanya Daniel, hanya dengan kepala yang menyembul dari pintu kamar.

Tiffany berbalik dan tersenyum. Meskipun dia lelah, tapi untuk anak-anak manis ini, tidak ada kata lelah baginya. "Kau tidak pernah mengganggu, Sayangku. Masuklah." Tiffany menyuruh Daniel masuk dengan isyarat tangannya.

Daniel masuk dengan takut-takut, dan Tiffany membawanya kepangkuan. Mengusap puncak kepala Daniel, membuat anak itu sedikit santai.

"Ada apa? Apa yang ingin kau katakan pada Mommy?" Tanya Tiffany dengan terus mengusap puncak kepala Daniel naik-turun.

Daniel menyandarkan kepalanya dan menengadah. "Mommy, Min Guk mengajakku pergi ke perternakan akhir pekan ini. Apa aku boleh pergi, Mommy?"

"Apa orangtuanya mengundangmu, Sayang?"

Daniel mengangguk terlalu kuat. "Ya, dia akan menelpon Daddy dan Mommy nanti. Aku boleh pergi kan, Mommy?"

"Mommy mengizinkanmu pergi, tapi tetap harus meminta izin pada Daddy." Meskipun Tiffany memiliki hak atas anak-anak Siwon, tapi pria itu memiliki hak terbesar dan yang akan memberi keputusan.

"Aku takut, Mommy. Kenapa tidak Mommy saja yang membujuk Daddy?" Daniel berbalik, menggoyang-goyangkan tangan Tiffany.

"Sayang, Ayahmu sangat menyayangimu. Dia pasti akan memberi izin." Tiffany mencium pipi Daniel, lalu menurunkan anak itu dari pangkuannya, "sekarang kita cari Daddy dan Mommy akan menemanimu untuk meminta izin padanya."

Glorious StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang