48. Let Her Go

2.4K 169 46
                                    

AUTHOR POV

Perjalanan ke apartemennya cukup memakan waktu dan terasa menyiksa. Yoona yang pucat dan sakit terkesiap setiap kali roda mengenai tonjolan atau lubang di jalan. Kenyamanan yang Tiffany berikan dengan bahunya pun tak banyak membantu meringankan penderitaannya. Tiffany yang tengah sibuk menelpon Chang Min dan Stella bergantian meringis mendengar erang lirih Yoona, kesakitan wanita itu memengaruhinya lebih daripada yang dia kira.

Sejak awal Tiffany tak bisa mengabaikan perlakuan Donghae di masa lalu terhadap Yoona, namun dia mulai mengambil jarak dengan alasan apa yang terjadi diantara pasangan yang sudah menikah didalam rumah mereka sendiri bukanlah urusannya. Tapi setelah tahu keadaan Yoona selama ini, apakah orang-orang akan mengatakan bahwa dia telah berindak terlalu jauh dengan memindahkan Yoona keluar dari rumahnya sendiri. Terkutuklah, Donghae. Pikirnya garang saat Yoona merintih kesakitan.

Hampir seperti mukjizat Yoona tak meninggal selama perjalanan yang lama dan mengerikan itu. Tiffany pun panik karena Siwon masih berada di ruang operasi, Donghae tak dapat ditemukan dimana pun karena dia langsung melarikan diri kala semua pekerja sibuk menolong Siwon yang tertembak.

Tiffany memanggil salah satu penjaga bertubuh besar untuk membawa Yoona ke unit apartemennya. Memohon pada pria itu untuk menggendong Yoona dengan hati-hati. Bernapas lega kala Dokter juga ternyata sudah ada di lobi menunggunya.

Mengikuti arahan Tiffany, penjaga itu membawa Yoona ke kamar tidur Tiffany dan meletakkannya di seprai linen. Dokter pun membungkuk merogoh mencari-cari didalam tasnya, penjaga itu berjalan keluar ruangan perannya sudah selesai.

Wajah dokter itu muram dan kelam oleh rasa tak senang, kerutnya lebih jelas daripada biasa, membuatnya tampak seperti anjing bulldog galak. Tiffany tampak tenang tapi tegang, menyembunyikan sejumlah besar emosi yang campur aduk.

"Jadi?" Tanyanya tak sabar. Tiffany memandang Yoona dan Dokter tua itu bergantian.

"Nona, wanita ini keguguran." Jawab Dokter. "Sepertinya dia tidak menyadari kehamilannya sampai pendarahannya dimulai."

Yoona sempat cerita di jalan tadi, bahwa kehamilan pertamanya sudah keguguran satu bulan yang lalu, akibat pertengkaran hebat dan Donghae mendorongnya sampai dia terjatuh ke lantai. Namun, Yoona yang diancam akan di bunuh, saat itu memilih diam.

Dia bertindak secara diam-diam untuk mengambil semua hartanya lalu pergi jauh. Namun gagal sebelum rencananya berjalan dengan baik, Donghae mengetahui semuanya dan mereka berkelahi di dekat tangga, Donghae yang mabuk tak sengaja mendorongnya hingga Yoona terguling beberapa anak tangga.

"Ini perkara yang buruk." Dokter mengernyit keras ketika tahu siapa dalang dari keguguran Yoona.

Tiffany hanya mengangguk, tak tahu apa yang akan terjadi pada Yoona selanjutnya jika dia tahu bahwa dia kehilangan anaknya untuk yang kedua kalinya.

"Apa dia akan baik-baik saja?" Tanya Tiffany, merasakan kisah kenangan yang panjang akan segera dimulai.

"Saya yakin, Nyonya Yoona akan pulih sepenuhnya." Jawab Dokter itu, "selama mendapatkan istirahat dan perawatan yang cukup. Saya sarankan tak seorang pun yang mengganggunya, karena keadaannya sedang rapuh. Sedangkan untuk suaminya-" Dokter itu ragu dan menggeleng, tanpa suara mengakui situasi itu berada diluar jangkauannya. "Berharap dia bisa ditemukan bahwa perilaku semacam ini tidak bisa diterima."

"Dia akan dihukum." Kata Tiffany tenang.

Tiffany meminta bantuan Dokter untuk mengirimkan salah seorang Suster untuk membantunya menjaga Yoona beberapa jam kedepan karena dia harus menjemput Daniel yang sudah sangat terlambat, belum lagi dia harus ke rumah sakit melihat keadaan Siwon dan kebingungan harus menyampaikan duka lain yang menimpa Yoona. Namun, Tiffany akan menyimpan informasi itu sejenak sampai keadaannya mulai tenang.

Glorious StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang