"Apa hubungan kalian?,” Tanya Yong Hwa, pertanyaan itu tidak ditujukan pada Shin Hye tapi pada Lee Wan karena kini Yong Hwa tengah menatap tajam pada Lee Wan bukan Shin Hye. Terasa jelas aura ketegangan yang menyelimuti ruangan itu saat kedua namja itu saling menatap satu dengan lainnya. Tatapan yang sangat sulit diartikan. Karena kedua namja itu memperlihatkan tatapan yang berbeda. Lee Wan dengan tatapan menilai sedangkan Yong Hwa dengan tatapan penuh amarah karena kecemburuan.
“Malam itu aku juga melihatmu di rumah Shin Hye, apa kamu kekasihnya?.” tambahnya.
“Bukan kami hanya__”
Dengan cepat Shin Hye memotong ucapan Lee Wan. “Dia bukan kekasihku, dia calon suamiku.”
Yong Hwa mematung di tempatnya, terlihat ekspresi keterkejutan dari wajah tampannya. Otaknya berusaha mengkoneksikan apa yang sudah didengarnya langsung dari mulut Shin Hye. Tapi kenapa dia merasakan ada sesuatu yang lain di hatinya? Kenapa terasa sangat sesak dan sakit?.
Yong Hwa menghela napas beratnya, dia bersyukur setidaknya masih bisa menghirup oksigen walaupun dia merasakan sakit yang luar biasa di dadanya. Di tatapnya mata Shin Hye, berusaha mencari kebohongan dari mata indah itu, tapi dia tidak menemukannya, tidak ada kebohongan disana, tidak di mata indah itu.“Shin Hye apa yang__”
“Kajja oppa kita pulang.”
Shin Hye menarik tangan Lee Wan untuk pergi. Dia tidak bisa berlama-lama berada di ruangan yang sama dengan Yong Hwa, dan mengetahui kenyataan bahwa mereka menghirup oksigen yang sama itu membuatnya semakin tidak kuat. Kenyataan yang sungguh benar-benar membuatnya merasa miris dengan takdir yang dijalaninya kini. Sebuah takdir yang tidak akan pernah mau dijalani oleh siapa pun.
Yong Hwa meraih tangan Shin Hye mencegahnya untuk menjauh darinya. “Jelaskan padaku apa maksud ucapanmu itu?” tanya Yong Hwa.
“Dia calon suamiku dan kami akan segera menikah, apakah itu kurang jelas sajangnim? Jadi tolong lepaskan aku karena aku harus pulang.” Shin Hye mengalihkan pandangannya dari Yong Hwa, dia bisa merasakan gumpalan air kini menggantung di pelupuk matanya. Genggaman tangan Yong Hwa melemah, seketika itu juga dia merasakan seluruh tenaganya terkuras habis. Bahkan untuk bernapas pun rasanya sangat sulit.
“Apa yang kamu katakan eoh?” teriak Lee wan, dia sangat marah dengan ucapan Shin Hye pada Yong Hwa, dia bisa melihat dengan jelas kalau Shin Hye menyukai Yong Hwa begitu juga sebaliknya tapi yeoja itu malah mengucapkan perkataan yang berbanding terbalik dengan apa yang dirasakannya.
“Sudahlah oppa aku ingin pulang.” ujar Shin Hye lemah.
Lee Wan menghela napas, merasakan cinta di antara keduanya yang kini justru terhalangi karena keberadaanya membuatnya merasa sangat bersalah. Dia pernah merasakan sakit hati dan kesedihan yang begitu menyakitkan saat Eun Jung meninggalkannya ketika dia sudah memberikan semua mimpi dan harapannya pada Eun Jung, dan kini akankah dia tega membuat dia insan yang seharusnya bersama harus terpisah karena dia? Tidak… dia tidak akan pernah membiarkan orang lain merasakan apa yang pernah di rasakannya dulu.
“Oppa.” Shin Hye kembali memanggil Lee Wan, meraih tangannya dan membawanya ke mobil Lee Wan meninggalkan Yong Hwa yang kini masih terdiam di tempatnya.
Dengan langkah berat Yong Hwa menghampiri mobilnya yang kini sudah terparkir di depan pintu masuk dan pulang ke rumahnya.
Sepanjang perjalanan Shin Hye maupun Lee Wan lebih banyak diam, tidak ada yang berusaha memecahkan keheningan yang kini merasuki mereka. Lee Wan sesekali melirik Shin Hye yang kini terlihat memandang jalanan melalui jendela mobil. Shin Hye terlihat menarik napas berat berkali-kali, seperti berusaha melepaskan ketegangan yang baru saja dialaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated To Love You (Complete)
RomanceCerit tahun 2013, tapi yang jelas ini cerita awal-awal aku mulai menulis. silahkan dibaca tanpa edit yah.