"Beraninya kalian meyerang kami"
"Kami tidak akan perna menyerang kalian jika kalian menyerakan milik kami"
"Sudah kami katakan kami tidak perna menyembuyikan apa yang kalian tudukan itu"
"Jangan berbohong jelas jelas salah satu dari kalianlah yang membawanya pergi dari kami"
"Terserah jika kalian tidak mempercayai perkataan kami dan jika kalian lebih memilih petempuran ini terus berlajut sampai salah satu di antara kita musna karna pertempuran ini maka kami akan menerimanya dan kami pastikan kalian akan kami musnakan dengan tangan kami sendiri"
"Kalian tidak akan perna bisa memusna kami sampai kapanpun justru kalian lah yang akan menerima kehancuran dari kami karna perbuata kalian pada kami"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Di sebuah pondok tua terdapat dua orang yang menghuni pondok itu kini terlihat duduk berdua sambil saling berpelukan satu sama lain, dua orang berbeda gender dan ras itu adalah sepasang kekasih yang saat ini sedang melarikan diri dari bangsanya masing masing agar bisa hidup bersama sama untuk selamanya tanpa batasan dan larangan masing masing, pasangan itu adalah Naruto dan Sasuke.
"Suke" panggil sang wanita yang saat ini sedang berada di pelukan sang pria.
"Hn" balas sang pria yang berada di belakangnya.
"I itu emm apa kita tidak bisa keluar sebentar dari sini" tanya wanita a.k.a Naruto ragu.
Mendengar apa yang di katakan Naruto pria itu Sasuke melepaskan pelukanya pada tubuh Naruto dengan perlahan.
"Kenapa apa kau merasa bosan" tanya Sasuke setelahnya.
"Emm, iya sedikit apa kita tidak bisa keluar sebentar saja Suke"
"Tidak" jawaban dari Sasuke membuat Naruto menekuk wajahnya kecewa.
"Kamu tau kan keadan di luar tidak begitu aman bagi kita, jika kita cerobo sedikit saja bisa gawat apalagi dengan keadaanmu saat ini yang tengah mengadung itu semakin berbahaya" jelas Sasuke pajang lebar saat melihat wajah tertekuk Naruto yang terlihat kecewa.
"Aku mengerti"
"Hn, mungkin kita bisa keluar sesekali nanti saat anak ini sudah lahir nanti" ujar Sasuke kembali membuat Naruto kembali terlihat senang karnanya sambil mengelus perut buncit Naruto.
"Benarkah teme, kau berjanji ya" tanya Naruto berbalik menghadap Sasuke yang sebelumnya berada di belakangnya dengan mata berbinar antusias.
"Hn"
"Terimasih teme" Naruto kembali memeluk pria yang berada di hadapanya.
"Hn" Sasuke dengan senang hati membalas pelukan dari kekasihnya itu atau istrinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOOD OF DARKNESS ( SASUFEMNARU)
Fantasy"Naru bagai mana menurutmu jika kita menghakimi seseorang hanya Karna orang itu cacat" "Aku bukan kakakmu tapi ayahmu, kami adalah orang tua mu yang sebenarnya" "Itu tidak mungkin" "Itulah yang terjadi kau harus percaya pada kami"