«Jelly»

1.2K 214 32
                                    


Kabut malam memenuhi pandangan Hoseok. Dengan hembusan angin yang terus menerpa dirinya, membuat perasaan bersalahnya semakin menguap.

Hoseok mendesah frustasi, kemudian mengacak rambutnya kasar.

Ia tidak menyangka hal ini akan benar-benar terjadi.

Hoseok merasa menyesal.
Sangat.

Maka itu ia mengusulkan Namjoon agar membawa pacarnya, Seokjin.
Untuk bertemu dan meminta maaf.

Tapi ia juga mengkhawatirkan Namjoon juga.
Ia tidak mau sahabatnya berakhir seperti dirinya. Bodohnya, perasaan khawatir itu merasuki dirinya, hingga ia tanpa sadar mengancam Seokjin lewat kata-katanya.







Berawal dari seorang sahabat,  dengan Hoseok yang memilik cinta sepihak kepada Seokjin. Hoseok dan Seokjin memang memiliki suatu hubungan spesial.

Hoseok yang bersikap terang-terangan kepada Seokjin tentang perasaannya, merasa sangat bahagia saat Seokjin berkata bahwa ia akan mencoba mengganti status hubungan mereka yang awalnya adalah 'sahabat' menjadi 'kekasih'.

Hoseok berpikir bahwa tidak akan ada yang lebih benar dari hal itu. Hoseok telah bersahabat dengan Seokjin sejak Seokjin berumur 8 tahun, ia mengetahui kisah keluarga Jin dan lainnya. Tawa duka telah mereka tampung bersama dan Hoseok merasa bahwa ia memang di takdirkan untuk Seokjin. Hoseok telah menunggu selama bertahun-tahun, tidak mengharapkan balasan dari cinta Seokjin karena ia mengerti keadaan Jin.

Namun saat status mereka berganti menjadi sepasang kekasih, Hoseok merasa jaraknya untuk Jin semakin menjauh.
Seolah Seokjin tidak mengenalnya, tawa-tawa lepas itu menjadi mati. Seokjin hanya akan tersenyum tidak nyaman kepadanya.

Di banding berinteraksi dengan Hoseok, Seokjin memilih untuk membatasi interaksinya semasa di sekolah dan perkuliahannya.

Awalnya Hoseok menghiraukannya, memikirkan bahwa mungkin Seokjin belum terbiasa. Secara Hoseok juga mengerti bahwa Seokjin tidak terlalu mempercayai sebuah hubungan semacam itu karena keluarganya sendiri.

Namun semakin hari, bulan, tahun.
Dan bertahun-tahun, Seokjin justru menjauhinya, Hoseok hanya akan selalu di suguhi oleh senyum paksa Seokjin.
Setidaknya itu yang Hoseok kira.

Hoseok merasa frustasi, setiap saat Hoseok akan bertanya ragu, bertanya kepada Seokjin apakah ia benar mencintainya.
Dan setiap jawaban "Ya. " dari Seokjin, hanya membuatnya semakin ragu dan frustasi.

Rasanya Hoseok ingin menyerah, tapi hanya karena melihat Seokjin, sudah mampu membuat Hoseok mengurungkan niatnya untuk melepaskan Seokjin .

Hoseok membenci sikapnya yang seperti itu. Ia merasa di permainkan.

Sampai akhirnya amarah Hoseok meledak.




Malam itu Hoseok hampir merusak tubuh Seokjin. Di bawah bimbingan nafsu dan amarah, membuat Seokjin melepaskan kepercayaannya kepada Hoseok.

Begitu dekat, sampai tangisan lemah Seokjin yang menyadarkan Hoseok.
"Kalau kau memang benar mencintaiku, kau tidak akan bersikap seperti ini Seokjin."

Malam yang panjang itu berakhir dengan Hoseok yang meninggalkan Seokjin dengan sebuah penyesalan yang terlambat.

Sejak itu Seokjin tidak pernah melihatnya, tidak pernah berharap untuk bertemunya.




Important Role Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang