Hai?
Satu kata namun begitu berarti. Satu kata yang mengandung ribuan arti yang tidak dapat dijelaskan. Karena, benarkah hanya dengan mendengar kata itu dari seseorang yang kita sayangi mampu mengobati rasa sakit yang dirasakan? Tetapi, terkadang kata itu mampu membuat rasa sakit menjadi semakin sakit. Tidak ada yang tahu bagaimana seseorang menyimpan arti dari kata yang sederhana itu, meski dengan senyuman, kita masih tetap tidak mampu untuk memahami apa arti yang sebenarnya dari kata itu.
Bisa saja kata itu menjadi sebuah awal dari pertemuan dan menciptakan cerita yang menarik diantara kedua insan. Tetapi, bisa saja kata itu menjadi kata pertama dari sebuah perpisahan yang sebelumnya telah terjadi, dan itu akan terdengar menyakitkan jika kata itu diucap kembali oleh seseorang yang sudah lama tidak kita jumpai dengan sebongkah luka yang ditinggalkan.
Eunha terdiam sejenak saat lagi-lagi ia harus kembali mengingat kejadian dimana ia tidak bisa berbuat apa-apa setelah kejadian beberapa puluh menit tadi. Hai? Hanya menjawab satu kata saja yang diucapkan oleh Jungkook rasanya seperti harus menjawab sebuah pertanyaan berat yang tidak ada jawabannya dalam literatur manapun. Ia memang terlalu berlebihan, tetapi itulah Eunha.
"Hai?"
Lamunan Eunha seketika buyar, saat kembali ia mendengar kata hai namun kini pemilik suara memiliki suara yang lebih berat dari milik Jungkook. Gadis itu menengadah, lantas tersenyum cepat saat menyadari bahwa itu adalah Taehyung. "Bolehkah aku duduk disebelahmu?" pinta Taehyung dengan sopan.
"Oh? A- ah yaa, tentu saja Oppa. Silahkan!" lantas Eunha mengiyakan permintaan Taehyung.
Mereka terlihat kaku saat Taehyung sudah merapatkan seluruh badannya pada sofa, tepat disebelah kiri Jung Eunha. Sebenarnya ada banyak kata yang ingin Taehyung sampaikan pada gadis tersebut, dan entah mengapa saat ia berhadapan langsung dengan Eunha, yang tersisa hanyalah isi kepalanya yang kosong.
"Melelahkan, ya." Eunha mengalihkan pandangannya dengan cepat pada Taehyung. Membuat kedua mata mereka akhirnya bertemu.
Ada semburat merah yang tercipta dikedua pipi tembam Eunha saat ia menyadari bahwa jaraknya dan Taehyung kini terlalu berdekatan. Perlahan namun pasti, Eunha sedikit menganggukkan kepalanya sebagai jawaban yang ia berikan pada Taehyung. "K- kau benar, Oppa." Gumannya pelan.
Sejenak Taehyung terdiam, memberikan sedikit waktu bagi kedua indra penglihatannya untuk menatap wajah Eunha lebih intense. Mungkin ia telah memakan waktu 10 detik untuk menatap Eunha saat ia yakin bahwa otaknya sudah terisi kembali dan memutuskan untuk memberanikan diri untuk mengatakan semua yang ada di kepalanya.
"Hey,"
Eunha kembali menoleh pada Taehyung, tatapan Taehyung yang begitu serius membuat Eunha enggan untuk tersenyum pada Taehyung dan memilih untuk menatap Taehyung dengan serius dan penuh tanya, mengapa pria dihadapannya ini sangat aneh hari ini?
"Kau tahu? Ia adalah pria yang sulit untuk jatuh cinta. Selama ini ia tak pernah mencoba untuk mencari penggantimu dan maka percayalah, kau itu sangat luar biasa."
"...huh?" kerutan di dahi Eunha yang tak tertutup oleh poninya mulai terlihat oleh Taehyung. Pria itu mengerti, tindakannya yang tiba-tiba tanpa sebuah intro seperti ini justru membuat Eunha kebingungan dan tidak mengerti dengan apa yang telah ia katakan.
"Kita sedang membicarakan Jungkook. Maaf karena aku telah lancang dengan mengikut campuri masalah kalian." Eunha terdiam. kini ia mengerti kearah mana alur pembicaraan Taehyung. "Karenamu, dia telah bertahan sejauh ini, Eunha. Ia adalah pria yang sangat kuat." Lanjut Taehyung, lantas itu membuat Eunha seketika memalingkan pandangannya ke arah berlawanan dari pandangannya pada Taehyung.