¤ Pray ¤

6.3K 805 2
                                    

Pray

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pray

.

.

.

Jeno membuang nafas panjang.

Ini sudah satu bulan sejak ia kehilangan ibunya, tapi terkadang Jeno masih akan termenung sendirian jika memikirkan itu.

"Kau hanya akan membuat eomma semakin sedih dengan berdiam diri seperti ini, Jeno-ya..."

Suara ayahnya terdengar, dan sosok itu kini sudah duduk di samping Jeno. "Kau boleh memikirkan eomma, tapi kau tidak boleh terus bersedih seperti ini."

"Lalu, apa yang harus aku lakukan, appa? Setiap saat aku merindukan eomma, dan... merasa sakit setiap kali aku sadar jika eomma sudah tidak disini lagi."

Jaehyun tersenyum. Tangannya bergerak mengelus kepala putranya. "Berdoa. Kau hanya harus melakukan itu..." Ucapnya. "...bukankah eomma sering bilang padamu, kalau kau merindukan seseorang tapi kau tidak bisa menemuinya atau menghubunginya, kau hanya harus berdoa, kan? Lakukan itu saat kau merindukan eomma... Hng?"

Jeno tertegun. Matanya menatap mata ayahnya cukup lama, seraya mengingat ibunya yang sering sekali berkata seperti itu. Senyumnya terulas, lalu memeluk ayahnya dengan erat. "Appa benar, aku harus terus berdoa untuk eomma. Agar di surga eomma tidak khawatir padaku, agar di surga eomma senang melihatku, agar di surga eomma tidak terbebani olehku."

Ayahnya mengangguk, balas memeluk Jeno.

"Kau sudah besar ternyata..." Jaehyun terkekeh pelan. Merasa jika anaknya ini benar-benar sudah bukan anak kecil lagi.

Tentu saja! Tanggal pernikahannya dengan Renjun sudah di tentukan! Itu bukti jika Jeno sudah bukan anak kecil lagi!

"Appa..."

"Hm?"

"Eomma bilang eomma ingin melihat bayi Jaemin lahir. Eomma juga bilang pada Renjun tentang ia yang tidak bisa lagi mengurusku, tentang eomma yang berkata seolah-olah tidak bisa melihat pernikahanku nanti."

Jaehyun yang sekarang terdiam. Ia juga sering sekali mendengar Doyoung mengucapkan cinta padanya dua hari sebelum kepergiannya. Tentang Mark yang memberitahunya tensi darah Doyoung tinggi, tentang batuk yang Doyoung alami―tapi Doyoungnya benar-benar hebat, mengulas senyum dan meyakinkannya bahwa dirinya baik-baik saja.

"Aku baik-baik saja, Jae... Katakan pada anak-anak untuk tidak mengkhawatirkanku. Kau tahu? Aku akan lebih mencintaimu setelah hari ini..." Jaehyun ingat sekali dengan apa yang di katakan Doyoung padanya saat ia pulang dari rumah Mark hari itu.

"Eomma akan melihat semuanya dari surga. Kelahiran bayi Jaemin dan juga pernikahanmu... appa yakin, dia pasti melihatnya dengan bahagia disana."

.

.

.

To be continued.

Let You Go || JaeDoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang