Short Story: Kisah SMA [END]

Short Story: Kisah SMA [01]

Author Pov.

Prilly Latuconsina atau biasa dipanggil Prilly adalah anak tunggal dari keluarga Latuconsina yang bersekolah di SMA NUSA BANGSA. Oh ya jangan lupakan kalau Prilly itu termasuk siswi yang paling cantik disekolahnya, Prilly juga menjadi salah satu murid teladan di SMA ini. Prilly selalu bisa mengelesaikan soal matematika dengan cepat walaupun soal sesulit apapun itu, tapi jika urusan cinta dia gak tau apa-apa guys.

"Hi cantik" sapa seorang cowo yang tak lain dan tak bukan adalah Ali.

"Apa? Loe mau ganggu gue lagi?" ucap Prilly ketus.

"Jangan gitu dong prill, nanti cantiknya ilang lho, hehehe" ujar Ali cengengesan.

"Terserah apa kata loe deh gue mau ke kelas" balas Prilly meninggalkan Ali menuju kekelas.

"Eh tungguin gue dong, prill!" teriak Ali sembari mengikuti Prilly yang berjalan dengan cepat menuju kelas.

Sesampainya dikelas Prilly pun berhenti dan menoleh kebelakang melihat Ali yang mengikutinya dari belakang. Prilly bertanya saat Ali sudah berada didepannya.

"Loe kenapa sih ngikutin gue terus??" tanya Prilly penasaran.

"Ya gak papa. Gue SUKA aja deket-deket ama loe. Loe mau gak jadiiiii..?" ucap ali menggantung.

"Jadi apa..????" tanya Prilly penasaran. Prilly berharap semoga saja perasaannya selama ini terbalaskan. Ya walaupun sikapnya sama sekali tidak mencerminkan kepedulian terhadap Ali, tetapi ia sangat mencintai Ali. Sudah lama Prilly memendam rasa ini, tanpa tau perasaannya terbalaskan ataupun bertepuk sebelah tangan.

"Jadi......."

"Jadi apa sih loe bikin gue penasaran tau nggak ??" tanya Prilly kesal karna sedari tadi ia menunggu apa yang akan dikatakan oleh Ali tetapi malah digantung oleh Ali.

"Jadi........................"
.
.
.
.
.
.
Bersambung
Jadi apa ya guys ???

Halo guys gue bawa short story nih buat kalian...
Maaf pendek banget, namanya juga cerita pendek hehe...

Ohhh iya maaf STB gue unpub karna mau gue revisi...

Ditunggu kelanjutannya ya guysss!!!

Papay... Jangan lupa vote and comment ya guys!!!

Sabtu, 04 Agustus 2018.
Diana Puspita.
Sragen, Jawa Tengah, Indonesia.