3

3.2K 247 3
                                    

"Thomas....di mana kau...."desis Lily panik seraya menyeruak di antara kerumuman para tamu. Berjalan melalui gaun pesta yang mengembang dan warna warni. Sesekali ia melihat ke belakang memastikan Tom tidak mengikuti dirinya. Ia tak mau ditangkap olehnya. Tidak, ujarnya dalam hati

"Tuan putri...apa anda berkenan..."

"Maaf aku...aku harus pergi..."ujar Lily terbata-bata dan gemetar mengabaikan ajakan seorang pria bangsawan. Ia masih mencari Thomas atau Jacob atau siapapun yang ia kenal. "Thomas....Jacob....di mana kalian?!"bisiknya putus asa

Lalu ia melihat Thomas yang sedang berdiri dekat jendela memperhatikan para tamu hingga pria itu menangkap sosok Lily yang ketakutan. Alis Thomas terangkat. Ia heran kenapa wajah Lily tampak pucat dan panik. Lily memandangnya dengan lega dan bergegas menghampirinya.

"Tho....thomas....tolong aku...."gumam Lily gemetar seraya memegangi lengan Thomas

"Lily, apa yang terjadi?"

"Dia...dia ada di sini...aku baru saja melihatnya...."

"Dia siapa, Lily?"tanya Thomas. "Tenangkan dirimu dan ceritakan ada apa.."

Lily menarik napas sejenak. "Aku melihat Tom!"

Thomas terkejut. Refleks ia mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan. "Kau yakin?"tanyanya dengan nada waspada

Lily mengangguk. "Ya aku yakin. Ia menyamar menjadi pelayan, Thomas, aku takut. Bagaimana jika ia menculikku lagi?!"

"Lily, tenanglah. Aku tak akan membiarkan sesuatu terjadi padamu. Ayo ikut aku."ujar Thomas menggandeng tangan Lily melewati para tamu yang menatap mereka dengan heran.

"Ia memiliki kumis tapi aku yakin itu Tom. Aku sangat ingat dengan caranya menatapku, sorot mata penuh benci..."gumam Lily

Thomas bisa merasakan tangan Lily gemetar dan dingin. Ia mempererat pegangannya. "Diamlah di dalam kamarmu sementara aku memeriksa bersama yang lain."ujarnya seraya mendekati raja dan ratu yang kini duduk menyantap hidangan pesta

Raja melihat kedatangan mereka berdua dan tampak heran melihat mereka bergandengan tangan. Lalu ia melihat wajah Lily yang pucat dan Thomas yang tampak serius. Ia merasa sesuatu telah terjadi. Ia pun segera menaruh pisau dan garpunya saat Thomas sudah berdiri di dekatnya.

"Yang Mulia..."sapa Thomas membungkuk hormat. Lalu ia membisikkan sesuatu pada sang raja yang langsung pucat seketika.

"Bawa Lily ke kamarnya dengan penjagaan ketat!"desis Raja John seraya berdiri membuat istrinya kaget dan mendongak

"Ada apa, suamiku?"Tanya Ratu Julia menatap suaminya, Thomas dan Lily bergantian

"Aku harus pergi dulu. Akan kujelaskan nanti, Julia."

Ratu Julia hanya bisa menatap mereka dengan penasaran. Apa yang terjadi, tanyanya dalam hati. Ia yakin terjadi sesuatu yang membuat wajah putrinya ketakutan. Ratu mengerutkan dahi. Hanya satu masalah yang membuat Lily bisa ketakutan. Julia merasa napasnya berhenti ketika menyadari ketakutan Lily terhadap Tom.

"Tak mungkin. Apa orang itu ada di sini?! Tapi bagaimana...."gumam Ratu Julia melihat ke arah para tamu dengan panik.

Thomas mengajak Lily melangkah keluar aula melewati banyak tamu yang ingin menyapa sang putri tapi terpaksa harus ia tolak atau abaikan. Lily memandangi aula mencoba mencari sosok Tom tapi tak terlihat lagi. Ia tak tahu apakah pria itu masih berada di istana atau sudah pergi

"Jacob!"seru Thomas saat melihat Jacob berdiri dekat pintu

"Hei hendak ke mana kalian berdua?!"ujar Jacob dengan mulut menyeringai tapi lalu terdiam heran melihat wajah serius Thomas. "Ada apa?"

"Bawa Lily ke kamarnya dan berjagalah di sana bersama anak buahmu! Lily melihat Tom ada di sini!"desis Thomas seraya menyerahkan tangan Lily pada temannya

Jacob menatap Thomas. Mengira ia sedang bercanda. Lalu ia melirik Lily yang pucat pasi. Ia pun sadar ini sungguh terjadi. "Baiklah."sahutnya. "Mari, Lily...."

Lily dan Jacob bergegas keluar dari aula dan melangkah menuju kamar sang putri. Mereka melewati lorong yang remang dan sunyi. Hanya terdengar suara langkah kaki serta napas ke dua orang itu. Gema langkah kaki membuat Lily semakin panik dan tegang. Beberapa kali ia menengok ke belakang, cemas ada yang membuntuti mereka. Lily segera menghambur masuk ke dalam kamar. Ia begitu tegang hingga jantungnya bertalu sangat kencang dan merasa sulit untuk bernapas.

"Duduklah, Lily, aku akan mengambilkan minuman untukmu."ujar Jacob melihat wajah pucat sang putri.

Lily hanya mengangguk dan duduk di sofa dekat jendela. Ia merasa tak bisa berbicara. Lehernya seperti tercekat. Lily melihat Jacob menuang air ke dalam gelas dan berjalan mendekat dari seberang ruang tidurnya.

"Minumlah...."gumam Jacob

Lily menerima gelas dengan tangan bergetar. Ia meminum perlahan dan merasa tenang. "Terima kasih..."

Jacob menaruh gelas di meja dan ikut duduk. Ia sendiri juga merasa tegang tapi tak ingin Lily tahu. "Apa kau butuh sesuatu?"

"Tidak....aku...aku merasa takut...."

"Tenanglah, ada kami yang menjagamu di sini. Aku tak akan membiarkan Tom atau lainnya melukaimu."

"Terima kasih, Jacob."gumam Lily. Lalu mereka terdiam. Lily mencoba mendengarkan suara di luar, hanya terdengar suara dengungan musik mengalun dari tempat pesta. Semua tamunya pasti tak tahu bahwa terjadi sesuatu. Ia bertanya dalam hati bagaimana keadaan di luar. Apa jejak Tom telah ditemukan. "Bagaimana keadaan Thomas ya?"

"Aku tak tahu tapi kuharap ia menemukan Tom."

"Apa tak sebaiknya kau membantunya, Jacob?"

"Dan meninggalkan kau sendirian?! Tidak. Thomas sudah memintaku untuk menjagamu, Lily."

"Aku...aku khawatir dengannya..."ucap Lily meremas tangannya

Jacob menoleh menatap Lily. Ia bisa melihat perasaan Lily pada Thomas. Sayang sekali Thomas tak berani mengungkapkan perasaannya, ujar Jacob dalam hati. "Thomas pria yang kuat dan tangguh, Lily. Aku yakin ia baik saja."ucapnya tersenyum pada Lily.

Lily hanya mengangguk dan kembali terdiam. Beberapa menit sudah berlalu dan ia masih merasakan tegang. Tak ada seseorang pun datang ke kamarnya untuk memberi kabar. Jacob pun mulai merasa gelisah. Mereka berdua terlonjak kaget ketika mendengar suara ketukan pintu. Lily menatap Jacob dengan mata melebar

"Aku akan membukanya."gumam Jacob seraya beranjak bangun dan berjalan menuju pintu. Ia membukanya dan terkejut. "Sadie? Ada apa kau kemari?"

"Thomas membutuhkan bantuan anda dan saya mendapat perintah dari Thomas untuk menjaga tuan putri."

Jacob mendengarkan dengan heran. Apa masalahnya sangat gawat hingga Thomas membutuhkan dirinya? Memang ke mana para prajurit lainnya? Jacob yakin Raja John memiliki banyak prajurit. Lily mendongak dan mendengar Sadie. Ia berdiri mendekati mereka.

"Di mana Thomas?!"tanya Lily dengan panik. "Apa ia baik saja?"

"Thomas baik saja, tuan putri, tapi ia butuh bantuan Jacob. Thomas meminta anda menyusulnya ke halaman belakang dekat istal."ujar Sadie menatap Jacob

Jacob mengenyitkan dahi. Apakah perkataan Sadie benar? Benarkah Thomas yang memintanya? Amankah ia meninggalkan Lily dengan Sadie? Mereka berdua wanita, bagaimana jika mendadak musuh menyerbu masuk ke kamar Lily.

Lily menyentuh lengan Jacob, menyadarkannya dari lamunannya. "Pergilah, Jacob! Thomas butuh kau."

"Tapi bagaimana denganmu?"tanya Jacob

"Saya akan menjaga tuan Putri..sesuai perintah Thomas."ujar Sadie

Jacob menatap Sadie lalu menoleh pada Lily yang mengangguk padanya.

"Aku akan baik saja. Ada Sadie dan prajurit di luar bukan?!"

Jacob bergerak gelisah. Ia menarik napas. "Baiklah. Kalian masuk dan diam di dalam. Jangan keluar meski mendengar suara apapun. Aku akan segera kembali!"ucapnya seraya keluar dari kamar Lily. Meninggalkan mereka berdua dengan bimbang.


Tbc

Princess Lily (Princess Series #2) (TAMAT) proses cetakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang