"hanya mama saja yang membuat ku bahagia saat ini "
-----
Terdapan sekumpulan pemuda yang sedang menikmati santapannya dan di temani dengan sebatang rokok. Mereka sudah terbiasa melakukannya di ruko Hero.
"Jak, lu gak mau nambah sebatang lagi nih ?" tawar conor sang sahabat.
"nanti" jawab jak
"eh, tadi lu liat gak cewek yang ngobrol sama si Randy ?" tanya Joe
"yang mana anjir ?" jawab Joshua
"etdah yang tadi ngobrol sama Randy" jawab Mike
"lu liat juga Mik ?" tanya Joe
"liatlah gua kan punya mata" jawab angkuh Mike.
Jak yang mendengar perdebatan mereka hanya diam menikmati santapannya.
"besok para maba udah mulai masuk, kira-kira ada yang cantik gak ya di jurusan industri ?" tanya Conor dengan menghisap sebatang rokoknya.
"jatah gua ya yang bening" ucap Joshua
"gua balik" pamit Jak yang tiba-tiba bangun dari kursinya.
"eh, tumben cepet amat lu jak udah mau balik aja" jawab Joe
"gua mau liat apa yang dilakuin si bangsat selama gua tinggal" jawab cuek Jak
"anjir bokap sendiri di kata bangsat" ucap conor
"jangan pernah lu sebut dia bokap gua !" ucap Jak dengan meninggikan suara. Dan dilanjut berjalan menuju mobil yang telah terparkir depan ruko Hero.
Teman-teman jak yang melihat hanya menggelengkan kepala. Karna dia sudah terbiasa sejak SMA dengan perilaku jak seperti itu.
setelah berlama-lama di jalan Jak akhirnya sampai depan rumahnya.
"dari mana aja kamu" tanya Simon sang ayah.
"gaperlu tau" jawab Jak yang di lanjutkan menuju kamarnya.
"Jak, papa itu nanya kamu baik-baik sayang" ucap Kartika sang mama yang baru dateng dan membuat langkah Jack terhenti.
"aku tadi abis dari Hero mah" jawab Jak dengan suara yang sangat halus nan lembut.
"kenapa kamu gak pamit kalo mau keluar, tadi mama sama papa nyariin kamu" ucap Kartika. Jak yang mendengar sebutan papa untuk Simon hanya memutarkan bolamatanya saja. Mana mungkin simon mau nyari anak tirinya.
"maaf ya mah" ucap Jak yang merasa bersalah telah meninggalkanya.
"iya sayang tapi jangan di ulang lagi ya" ucap Kartika.
"yaudah sana kamu mandi, dan siapkan persiapan besok untuk kamu ngampus ya sayang" ucap Kartika. Jak yang mendengar ucapan sang mamanya hanya menjawab dengan anggukan saja dan di lanjut berjalan menuju kamarnya.
Sepeninggalan Jak, kartika yang melihat perubahan Jak terhadap sang papa tirinya itu hanya terdiam.
"mungkin Jak belum terbiasa saja" batin Kartika
"sayang" ucap Simon membuat Kartika kaget dan langsung nengok kearah belakang.
"ada apa pa" jawab Kartika
"kamu kan bisa merubah sikap Jak. Aku minta tolong jika dia berucap padaku dia berperilaku sama seperti dia berucap padamu" ucap Simon.
"iya sayang" jawab Kartika.
"boleh kah aku izin mau pergi ke rumah teman kantor ?" tanya Simon yang menggenggam tangan sang istri.
"jika itu mau kamu boleh, asal jangan pulang malam-malam ya" jawab lembut Kartika.
"iya terimakasih ya sayang" Simon yang mendapat izin dari sang istri langsung dia mencium keningnya,.
sepeninggal Simon, Kartika melanjutkan pekerjaan rumahnya dibantu dengan mbok Sum.
Jak yang sudah mandi langsung turun menuju ruangan tengah. Namun baru saja sampai di depan pintu kamarnya dia mendapat panggilan tanpa nama.
"ya halo" ucapnya ketika menekan tombol hijau.
"halo" Jak yang mendengar suara pria di sebrang telphone ini cukup kaget.
Tidak ada jawaban dari Jak.
"bagaimana kambarmu ?" tanya sang pria itu.
"em baik" jawab Jak.
"dan bagaimana kabar anda ?" tanya Jak.
"saya baik seperti anda" jawabnya
"bagaimana kalau kita sekarang bertemu di tempat biasa Jak" ucapnya lagi
"baik. Tunggu saya" jawab Jak.
Setelah sambungan putus Jak memlanjutkan jalan menuju ruang tengah dan disana ada mamanya.
"ma aku mau keluar sebentar ya ma" izin Jak
Mamanya yang mendengar ucapan Jak langsung memberhentikan memasaknya.
"emang kamu mau kemana sayang" tanya Kartika
"aku mau ke ruko Hero lagi ma" jujur Jak. Dia tidak pernah berbohong pada mamanya.
"tapi pulang jangan sore-sore ya, mama di rumah hanya bersama mbok Sum saja" ucap Kartika yang memberi peringatan.
"emang dia kemana ma ?" tanya Jak.
"dia siapa" tanya Kartika yang bingung dengan ucap Jak yang di maksudnya.
"Simon" jawab Jak
"astaga kamu mulut mau mama kasih cabai ? dia itu papa kamu sayang" ucap Kartika yang meninggikan nadanya
"maaf ma" jawab Jak yang langsung menundukan palanya.
"yaudah aku pergi dulu ya ma" ucap Jak lagi.
Yang tidak mendapat jawaban dari mamanya Jak langsung memeluk Kartika dari belakang.
"ma maaf, Jak tidak sengaja" ucap Jak
"iya, udah sana kamu katanya mau pergi" Jak yang mendapat jawaban setuju dari mamanya langsung melepaskan pelukannya dan langsung mencium pipi kanan mamanya.
-----
makasih ya yang sudah embaca cerita aku. semoga kalian tetap suka dengan ceritanya :)
nah sesuai janji ya foto di atas itu Rubby dan Tasha :)
see you next chapter :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Kating
Teen FictionCERITA INI KISAH PERTEMUAN ANTARA JANTAN DAN BETINA :) Trau lieber deiner Kraft als deinem Glück :)