Chapter 6

32 3 0
                                    

"SELALU IKHLAS APAPUN YANG TERJADI PADAMU"

-----

Hari pertama Tasha dan Rubby kuliah berjalan lancar, mereka mendapati masing-masing temannya.

"Ca, mau ikut latihan gak ? gua di ajak sama bokap Kevin buat ngisi acara pembukaan caffenya" ajak Rubby.

"Lu kan udah ada band, sedangkan gua ? kalau gua latihan untuk apa ? tampil aja enggak" kode Tasha.

"ya mangkanya lu ikut gua latihan, nanti gua bilang anak-anak nambah personil satu. Lu kan bisa main gitar akustik, nanti gua bilang anak-anak deh" jelas Rubby.

"asik. Makasih Rubby sayang" ucap Tasha dengan semangat. Saking semangatnya dia mencium pipi Rubby.

Rubby yang di perlakukan seperti itu diam mematung. Tanpa sepengetahuan mereka ada yang melihat dengan tatapan tak bersahabat. Bagaimana tidak seperti itu, mereka masih di area kampus.

Tasha menaiki motor Rubby menuju ke rumah Kevin. Lalu mereka meninggalkan kampus. Sesampainya di rumah Kevin, teman-teman Rubby sudah pada berkumpul.

"akhirnya dateng juga" ucap Kevin.

"aih bawa Tasha, By doi lu nih sekarang" tanya Amar pada Rubby.

"iya kenapa emng, sirik lu sama gua ?" ucap Rubby dengan nada candanya. Tasha yang mendengar jawaban dari sahabatnya itu langsung menyenggol lengannya.

"bukan, gua temen oroknya" ralat Tasha dengan senyum manisnya.

"cui kita kurang personil kan, ajak Aca ya" usul Rubby.

"boleh juga tuh, dia bisa nyanyi ?" tanya Kevin.

"jangankan nyanyi main gitar juga dia bisa, ya gak Ca" ucap Rubby yang menyenggol lengan Tasha.

Tasha pun yang mengerti apa maksudnya dia menyawab dengan anggukan semangatnya.

"wih bagus noh Vin, dia vocalisnya nah lu Vin di ganti main gitar aja gimana ? temenin si Rubby, gampang kan" usul Amar.

"gua setuju" ucap Rubby.

"ok gua juga" ucap Kevin.

"ngomong-ngomong nama band kita ini apa cui" tanya Tasha

Mereka bertiga pun yang mendapat pertanyaan dari Tasha berfikir semua.

"apa ya" ucap Amar

"gimana kalo namanya RAVIA" usul Tasha.

"RAVIA ? tali Ca ?" ucap Rubby.

"ih bukan bodoh" kesal Tasha.

"terus apa Ca ?" tanya Kevin

"RAVIA itu Rubby, Amar, Kevin dan Tasha" jelas Tasha.

Mereka pun hanya berucap OH saja.

"giman setuju gak" tanya Tasha .

"gua setuju" ucap Amar.

"gua juga" ucap Kevin.

"nama yang unik, gua juga setuju" ucap Rubby.

Tasha sudah resmi jadi anggota band yang bernama RAVIA. Lalu mereka latihan untuk pertama kalinya lagu 'Cant Take My Eyes Off Of You'.

Setelah mereka selesai latihan Tasha, Rubby, dan Amar pulang ke rumah masing-masing.

"Ca, jangan lupa nanti malam ya. Gua jemput jam 8" ucap Rubby.

"hooh" jawab Tasha.

"balik ye" pamit Rubby.

Tasha menjawab dengan anggukan saja. Rubby yang mendapat jawaban dari Tasha langsung memasukan gigi 1 agar motornya jalan.

"bye Ca"

"bye Tek" jawab Tasha.

Rubby sudah jalan menuju rumahnya dan Tasha masuk kerumahnya untuk persiapan nanti malam petama kali tampil.

Dilain tempat...

Jak yang baru saja sampai rumah sudah di beri pemandangan yang sangan membat dia muak.

"baru sampai" ucap Simon.

Jak tidak menjawab pertanyaan dari papa tirinya itu.

"sayang jawab dong kalu papa nanya" perintah Kartika

"iya pa" jawab Jak atas pertanyaan dari Simon tadi.

Simon yang mendapat jawaban dari anak tirinya itu senang bahwa istrinya bisa merubah sikap anaknya. Tanpa sepengetahuan mereka Simon senyum jahat melihat tingkah Jak padanya.

"aku izin ke atas mah" ucap Jak.

"iya sayang, jangan lupa mandi ya" ucap Kartika.

Jak melangkah menuu kamar meninggalkan Kartika dan Simon. Sesampainya di kamar Jak mendapat panggilan dari conor.

"halo" ucap Jak ketika menekan tombol hijau.

"halo Jak, lu malem ada acara gak ?" tanya Conor yang berada di sebrang telephone.

"enggak" ucap Jak yang sedang melepaskan satu persatu kancing bajunya.

"jam 8 ke Caffe Music yuk, pembukaan pertama soalnyakali aja makanannya murah-murah" ucap Conor

"hm" jawab Jak

"gua udah ajak anak-anak yang lainnya" ucap Conor

"iya"

"ok gua tunggu" ucap Conor. Jak yang mendengar akhir dari ucapan Conor di telephone itu di matikan sepihak oleh Jak.

Jak yang sudah melepas seluruh kancing bajunya langsung menuju kamar mandi untuk persiapan nanti malam dengan teman-temannya.

Selesai dengan ritual mandinya, Jak menuruni tangga ingin meminta izin pada mamanya. Baru saja Jak menuruni tangga, dia yang melihat Simon sudah melewati pintu langsung mencari mamanya.

"mah, papa mau ke mana ?" tanya Jak.

"oh dia mau kerumah mamahnya, katanya tas kerjanya tertinggal" jelas Kartika.

"oh" jawab Jak yang percaya omongan Kartika.

"mah aku mau ngumul sama teman-teman yah" izin Jak.

"di mana ?" tanya Kartika.

"Caffe Music, mah" ucap Jak.

"yaudah, tapi pulangnya inget jangan malem-malem ya" perintah Kartika.

"iya mah" jawab Jak dengan nada halusnya.

Jak yang mendapat izin dari Kartika, dia melangkah ke pintu utama untuk menuju garasinya. Dia menaiki sebuah mobil pemberian Bimo sang ayah kandun, Jak yang sudah meninggalkan area komplek rumahnya memutarkan musik di mobilnya untuk menghilangkan rasa bosan.




-----

HAI MAKASIH YANG SUDAH MEMBACA BAB INI YA :)JANGAN LUPA BERIKAN KRITIK DAN SARANNYA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAI MAKASIH YANG SUDAH MEMBACA BAB INI YA :)
JANGAN LUPA BERIKAN KRITIK DAN SARANNYA. VOTE DAN KOMENTAR BILA PERLU :D

SABAR MENUNGGU CHAPTER SELANJUTNYA YA.
SEE YOU 😙

-salam Agil-

Kating Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang