Chapter 13

16 1 0
                                    


"AKU HANYA MENJALANI APA YANG ADA DI DEPAN MATA SAAT INI DAN MENIKMATI APA YANG TERJADI"

-----

Tasha dan Rubby pun sudah sampai depan gerbang rumah Tasha.

"masuk Tek" ajak Tasha.

"gua langsung pulang aja Ca" ucap Rubby.

"Tek, gua ngerasa lu berubah gini si" ucap Tasha. Rubby pun hanya diam saja.

"Tek anggap aja yang tadi itu gak terjadi apa-apa" ucap Tasha.

"iya Ca, gua juga udah nganggep kayak gitu kok"

"yaudah gua pulang ya Ca" pamit Rubby.

"iya hati-hati ya".

Rubby pun menarik pegal gas motornya dan melaju jalan menuju rumahnya.

"Aku pulang" ucap Tasha ketika mebuka pintu rumah.

"bang, bunda sama ayah mana ?" tanya Tasha ketika melihat Randy baru saja turun dari tangga.

"bunda sama ayah belom pulang Ca" jawab Randy.

"kalau nanti sore aku basket, bunda dan ayah nyari aku gak ada bilang ya bang aku basket" perintah Tasha.

"hmm"

"nisa sabyan kak ?" ledek Tasha.

"gua mah Randy sabyan dong" jawab Randy.

"mandi sana, nanti mau basket kan? Mau gua atar lagi ?" ucap Rubby yang menyantap cemilan jatah Tasha.

"ABANG ITU JATAH TERAKHIR GUA" teriak Tasha.

"etdah gak usah teriak juga napa Ca, nanti gua beliin" ucap Randy

Tasha pun meninggalkan Randy ke kamar yang sedang asik menyantap cemilanya.

Tring..

Dering handphone Tasha berbunyi. Tasha yang langsung membuka handphonenya ada pesan yang masuk atas nama "JAK".

Nanti sore gua jemput

Iya kak

Tak ada balasan lagi dari Jak.

Dilain tempat...

Jak yang mendapat balasan cepat dari Tasha pun tersenyum sendiri.

"Jak, ayok makan malam bersama" ajak Kartika.

"iya ma nanti aku nyusul kok" jawab Jak.

"mama tunggu sama papa Jak" ucap Kartika yang membuat Jak malas ingin makan bersama.

"iya mama duluan saja" ucap Jak.

Kartika pun melangkah meninggalkan kamar Jak.

Jak yang tidak enak dengan bundanya yang selalu menunggunya akhirnya dia turun ke bawah mengikuti makan malam bersama.

"akhirnya kamu turun juga, papa kira kamu gak mau turun" ucap Simon.

Jak yang mendengar ucapan simon itu hanya terdiam tak menjawabnya.

"ayo duduk sayang" ajak Kartika.

"bun, nanti aku mau latihan basket lagi ya" izin Jak ketika menggambil nasi.

"iya tapi pulang jangan malam-malam ya sayang" perintah Kartika.

Simon yang melihat perubahan Jak pada Kartika pun tersenyu kecut.

Tring ....

Dering handphone jak berbunyi. Jak yang langsung melihat handphonenya itu terdapat pesan atas nama "AYAH". Jak yang melihat nama tersebut sangat senang.

Kating Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang