4. Fenomena

975 152 24
                                    

🏠🏠

"Selamat Pagi" sapa Sunji pada Wonho yang baru saja turun dari kamar nya untuk sarapan.

"Pagi" balas Wonho lalu duduk di salah satu kursi meja makan.

"Kau mau selai apa hari ini?" tanya Sunji mulai menyiapkan roti yang telah di panggang ke atas piring.

Wonho sedikit menghela nafasnya. Meskipun kini dia duduk di tempat yang sama setiap paginya tapi dia merasa bahwa semakin hari perasaan nya semakin kosong.

"Oppa?" tanya Sunji lagi, mencoba membuyarkan lamunan Wonho.

"Aku harus segera pergi" Ucap Wonho setelah sadar bahwa Sunji sedang menatapnya.

"Wae? Setidaknya kau harus sarapan meskipun satu gigit."

"Tidak, kau saja yang sarapan. Aku ada meeting"

"Kalau gitu minum susu nya dulu baru kau boleh pergi."

"Baiklah"

Wonho segera menghabiskan segelas susu di hadapannya.

"Aku berangkat." pamitnya pada Sunji lalu bergegas keluar rumah.

"N-Nee"

Satu helaan nafas keluar dari mulut Sunji. Di abaikan oleh Wonho seolah sudah menjadi sarapan pagi untuknya. Sunjipun mulai mengatur emosinya dan mengerjakan pekerjaan rumah untuk mengalihkan pikirannya.

Si kecil Hojoon tengah berbaring di box nya yang berada di dekat sofa ruang tv. Gelak tawa kecilnya yang sedang memperhatikan mainan di atasnya seolah menjadi musik penenang untuk Sunji yang kini sedang disibukan dengan kain pel ditangannya. Meski Sunji tau bahwa Hojoon akan menjalani hidup yang sulit karena kisah ibunya, tapi Sunji percaya bahwa anaknya itu akan lebih bahagia di banding dirinya.

Drrrtttt
Drrrttt
Drrrrttt

Ponsel Sunji bergetar di dalam sakunya. Sebuah panggilan masuk memunculkan nama seseorang di layar ponselnya yang sukses membuat mata Sunji membulat sempurna.

'Jooheon'

***

Seorang namja tampan yang juga tinggi, turun dari mobilnya dan mulai berjalan menyusuri pekarangan rumah Haneul. Dia sudah berjanji dengan Haneul untuk sarapan bersama serta mengantar Haneul ke kampus. Yaa meskipun lebih tepatnya namja itu yang memutuskan tanpa bisa Haneul tolak.

Tok tok tok

Ketukan pintu itu membuat Haneul bergegas menuju ruang tamu untuk membukakan pintu.

"Ohayo gozaimasu, Haneul-san" sapa pria tinggi itu sambil membungkuk dan berlagak formal.

"Ohayo Hyungwon-Oppa. Silahkan masuk dan nikmati sarapannya." jawab Haneul sambil terkekeh pelan.

Hyungwon pun masuk kedalam rumah Haneul. Ini bukan pertama kalinya Hyungwon datang kesini. Karena sejak awal, Hyungwon lah yang membantu Haneul untuk pindah kesini. Hyungwon juga sering datang untuk mengantarkan bahan makanan yang di pesan Haneul.

"Aku membuat nasi goreng, kau mau minum apa?" tanya Haneul pada Hyungwon yang sudah duduk dengan siap di meja makan.

"Hmm aku ingin kopi tapi Natsumi menyuruhku mengurangi kopi" jawab Hyungwon.

"Baiklah akan aku buatkan Teh hangat saja" ucap Haneul lalu membuat secangkir teh hangat untuk Hyungwon.

Mereka menyelesaikan sarapan lalu bergegas pergi ke kampus Haneul. Beruntung kelas Haneul di mulai pukul 11.00 siang karena sepertinya lalu lintas cukup padat akibat sebuah kecelakaan.

BE THE LIGHT [Wonho Monsta X]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang