5. Ramyeon not Ramyeon

904 157 43
                                    

Haneul keluar dari mobil Yuta. Dia lalu berjalan melewati pekarangan rumahnya di susul Yuta yang membawa dua tas besar berisi belanjaan Haneul.

Dengan langkahnya yang lamban karena berat badan nya yang terus naik, Haneul berjalan perlahan menuju pintu rumahnya tanpa menyadari bahwa sedari tadi ada seorang pria tengah menatapnya tidak percaya dari teras rumah.

Pria itu terpaku dengan apa yang di lihatnya. Matanya mulai berkaca-kaca tanpa tahu apa yang harus di lakukan. Segenap rasa sakit mulai menjalar ke seluruh tubuh pria itu. Melihat Haneul melangkahkan kakinya dengan perut buncit yang kian membesar membuat pria itu kini berleraian airmata dan mulai melangkah mendekati Haneul.

Derap langkah pria itu mulai terdengar cepat dan membuat Haneul sadar bahwa seseorang tengah mendekatinya.

Mata Haneul membulat tidak percaya saat sebuah pelukan hangat merengkuh tubuhnya. Sepersekian detik Haneul berfikir siapa pria ini yang tiba - tiba memeluknya ini. Namun kehangatan yang dia rasakan serta isak tangis dari pria itu membuat Haneul sadar betul siapa yang tengah memeluknya.

"Annyeong Changkyun -ah" sapa Haneul lembut di telinga Changkyun sambil membalas pelukan Changkyun.

Changkyun yang kini mendekap Haneul dengan erat tak mampu menahan lagi isak tangisnya yang semakin meraung. Hatinya penuh dengan rasa sakit. Melihat Haneul di pernikahan Wonho dengan Sunji sudah cukup membuat Changkyun merasakan betapa terlukanya Haneul. Dan kini Haneul berdiri di hadapan Changkyun dengan kondisi yang tidak biasa dan telah melewati hari - hari berat sendirian.

"Yaa, uljima. Aku baik - baik saja" ucap Haneul mencoba menenangkan Changkyun.

"Haneul -san, dia siapa?" tanya Yuta yang sedari tadi berdiri di belakang Haneul.

"Ah dia adiku dari Korea" jawab Haneul tanpa melepaskan pelukan Changkyun.

"Changkyun ah, ayo masuk. Hari sudah mulai gelap." ucap Haneul lagi yang nampaknya berhasil membuat Changkyun melepaskan pelukannya.

"Uljima, aku bisa melewati ini Changkyun. Kau tidak boleh menangisi aku. Kau lihat sendirikan aku baik - baik saja?" ucapan lembut Haneul sambil mengusap airmata Changkyun dan tersenyum lembut untuk menyakinkan Changkyun.

Changkyun hanya mengangguk lalu merangkul Haneul dan membatu Haneul masuk ke dalam rumah diikuti Yuta.

Changkyun lalu duduk di sofa. Dia masih membisu dan sesekali airmatanya masih terjatuh tanpa perintah melewati pipinya.

"Minum ini, kau akan lebih tenang" ucap Yuta sambil meletakan secangkir coklat panas di meja.

Changkyun hanya mengangguk dan meminum coklat panasnya.

"Kau pasti kaget melihat Haneul. Tapi tak perlu khawatir, Haneul adalah wanita paling kuat yang pernah aku temui." Jelas Yuta singkat.

"Kau siapa?" tanya Changkyun yang akhirnya buka suara.

"Oh ya perkenalkan, aku Yuta Nakamoto. Aku teman kuliah Haneul dan Eunseo." jawab Yuta.

"Ah kau yang bernama Yuta? Wahh Eunseo sering menceritakanmu." Ucap Changkyun dengan suara beratnya.

"Wah wah, pria memang cepat akrab ya. Baguslah kalau kalian sudah berkenalan. " Sela Haneul yang baru selesai mengganti pakaiannya lalu duduk di samping Changkyun.

"Ah Haneul -san. Aku harus pergi, ada pertandingan futsal dan semua orang sudah menunggu" pamit Yuta pada Haneul.

"Oke, hati - hati di jalan. Besok aku akan berangkat dengan Hyungwon oppa lagi."

"Baiklah, Ittekimasu!*" Yuta segera pergi dengan Mobilnya.

*) ittekimasu = aku berangkat

BE THE LIGHT [Wonho Monsta X]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang