[7] Fakta

273 19 0
                                    

"Ngga kenapa kenapa sih sebenernya" Chelsea menutup buku novel nya dan berdiri "Cuman mau ngasih saran aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ngga kenapa kenapa sih sebenernya" Chelsea menutup buku novel nya dan berdiri "Cuman mau ngasih saran aja. Kalau seandainya ada kejadian yang mungkin ngebuat lo kecewa, lebih baik lo dengerin dulu penjelasan dari Alta. Karna ngga selama nya apa lo liat itu sesuai dengan fakta yang terjadi. Dan jangan sampe ngebuat lo menyesal akan hal itu"

Setelah mengucap kan kalimat yang berniat menyindir seseorang tersebut, ia langsung pergi dari kantin dan meninggalkan mereka disana. Sedangkan Reyhan? Dia hanya diam tak berkutik. Karna Reyhan tau jika kalimat yang baru saja dilontarkan oleh Chelsea itu mungkin untuk menyindirnya.

"Et dah! Kaya nya tuh cewe bakalan jadi next generation Altal" kata Malik sambil menatap kepergian Chelsea

"Kali ini gue setuju sama lo" saut Rafi menyetujui ucapan Malik

Tanpa berpikir panjang, Reyhan langsung ikutan pergi meninggalkan kantin tanpa menghiraukan teriakan teriakan teman teman nya.

"Buset tuh orang ikut ikutan pergi lagi" kata Rafi

"Yasudah suka suka orang. Ribet amat banget sih lo" jawab Lia ketus

"Nyantai nyet" kata Rafi sedangakan Lia hanya memutar bola mata nya malas. Karna ia tau jika ia membalas ucapan pria laknat ini, pasti tidak akan henti henti nya perdebatan mereka nanti. Jadi lebih baik Lia kembali memakan makanan nya lagi dah. Keburu dingin nanti

Deon mengarah pandangan nya ke para sahabat Alta "Gue mau nanya deh ke kalian"

"Apaan?" tanya Kinta yang mewakili sahabat nya

"Alta kenapa bisa kaya gitu sih?" tanya Deon

Elma mengerutkan dahi nya "Kaya gitu gimana?"

"Ya kenapa dia bisa jadi dingin gitu? Karna setau gue, kalau orang dingin itu pasti dibelakang ada suatu masalah ataupun masa lalu yang menyakitkan"

Seketika Lia, Elma, dan Kinta yang tadi nya ingin menyuapkan makanan ke dalam mulutnya, pergerakan mereka terhenti dengan ucapan Deon tadi. Mereka saling melirik satu sama lain. Kemudian melirik Deon dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

"Kenapa? Kok diem?" bukan Deon yang bertanya melainkan Babas

Mereka bertiga berdehem secara bersamaan.

"Ngga Yon. Dia cuman lagi ada problem aja kali" jawab Elma kemudian menyeruput minumannya

"Problem apaan? Kita boleh tau?" tanya Malik

Babas menoyor kepala Dimas "Kepo banget lo sat sama urusan orang"

Malik mengusap kepala nya "Yeh lo juga kepo kan? Ngaku lo"

"Kalau boleh jujur iya juga sih" jawab Babas menyengir menampilkan deretan gigi putihnya

Deon menggebrak meja "Brisik anjing"

"Alta punya masalah apa? Kita boleh tau?" tanya Deon dengan raut wajah berharap

Elma, Kinta dan Lia kembali saling tatap satu sama lain seolah olah bertanya 'Gimana? Cerita ngga?'

Rafi yang menyadari mereka saling berkomunikasi melalui ekspresi wajah pun akhirnya angkat bicara "Kalian tenang aja, kita bisa jaga rahasia kok"

"Nah bener tuh. Walaupun kita ini bandel, tapi kalau untuk urusan jaga rahasia kita ngga pernah sekali pun kebocoran" sambung Malik

"Tau. Lagi pula kalau kebocoran, kan tinggal pake pembalut. Gampang kan" saut Babas dengan wajah polos polos anjing nya

Mereka langsung menoyor kepala Babas.

"Bukan kebocoran itu tai!" kata Malik

"Jadi gimana?" tanya Deon sekali lagi

"Jadi gini, 3 tahun yang lalu orangtua Alta itu meninggal karna kecelakaan pesawat. Semua penumpang yang ada di pesawat tewas dengan jasad yang tidak dikenal" kata Elma yang membuat mereka semua menganga tak percaya kecuali Lia dan Kinta

"Terus setelah itu dia cuman tinggal berdua sama adik nya---Brenda. Awalnya sih mereka ditawarin buat tinggal bareng sama Tantenya, tapi mereka malah nolak. Kata nya sih mereka ngga mau nyusahin orang" sambung Lia

"Terus adik nya mana? Kok kayanya gue ngga pernah liat gitu adik nya disekolah ini" tanya Deon. Sedangkan teman temannya hanya diam saat Lia mengatakan tentang adik Alta. Sebab mereka memang sudah tau tentang Brenda

"Brenda. Brenda juga udah meninggal satu tahun yang lalu" jawab Lia dengan raut wajah sendu

"Meninggal juga?!" tanya Deon tak percaya

Mereka mengangguk.

"Brenda meninggal meninggal karna kecelakaan" bukan Lia, Elma ataupun Kinta yang menjawab. Melainkan Rafi

Deon mengangguk lemas. Jadi inikah yang membuat Alta menjadi amat sangat dingin? Alta ditinggal oleh keluarga nya. Entah kenapa Deon ikut merasakan sedih. Hati nya sakit karna tau kenyataan hidup tentang Alta. Apalagi Alta mungkin sekarang tinggal seorang diri tanpa didampingi oleh keluarga. Jujur jika Deon yang berada di posisi Alta, mungkin Deon tidak akan kuat bila menghadapi masalah yang sama dengan Alta. Alta memang wanita kuat

"Sok tau banget lo Brenda meninggal karna kecelakaan!" ketus Kinta. Karna sebenarnya Brenda meninggal bukan karna kecelakaan. Rumor yang tersebar itu hanyalah sebuah gosip belaka

"Lah bukannya emang bener ya? Yang gue denger dari anak anak juga, Brenda meninggal karna kecelakaan" kata Rafi

"Itu semua bohong. Brenda meninggal bukan karna kecelakaan" kata Elma yang membuat mereka semua bingung bertanya tanya kecuali Kinta dan Lia

"Loh kok gitu? Terus Brenda karna apa?" tanya Deon

"Brenda meninggal bunuh diri"

><



•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Perfect GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang