Altareta fanya Brendaka.
Jika ada kata lain yang lebih dari kata 'perfect', pasti itulah kata yg akan menggambarkan sosok wanita ini. Gadis menawan yang selalu mmbuat para pria tunduk akan pesonanya itu adalah gadis dambaan oleh seluruh kaum adam
N...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sesampai nya di pekarangan rumah nya, Deon langsung turun dari motor dan bergegas masuk.
"ASSALAMUALAIKUM DEON ZAREON PANGERANNYA KELUARGA RAELKA PULANG NIHHH!!! YUHUUUUUU" teriak Deon kemudian langsung duduk di sofa
"WOY BOCAH! BISA NGGA KALO MASUK NGGA USAH TERIAK TERIAK? GANGGU GUE MASAK AJA LO" saut Mamah Deon---Iren yang sedang masak di dapur
Dan kalian jangan bingung ya sama Mamah nya Deon. Karna mamah Deon tuh emak emak jaman now banget. Emak emak yang terlalu gaul. Sampe sampe sama anak sendiri aja ngomong nya pake gue--Lo. Kan serasa ngomong sama orang seumuran ya ngga?
"JANGAN NYALAHIN DEON! MAMAH SENDIRI JUGA TUH TERIAK TERIAK! BIKIN DEON TAMBAH PUSING SETELAH CUKUP LELAH UNTUK MENCARI CARA UNTUK MENAKLUKAN SEORANG WANITA" kata Deon
"HEH DASAR ANAK DURHAKA! LO YANG DULUAN TERIAK TERIAK BOCAH" jawab Iren tak mau kalah
"Hey kalian kenapa teriak teriak sih?! Ganggu Lisa belajar aja tau ngga!" protes Lisa yang tak lain itu adalah adik perempuan Deon yang kini masih kelas 3 SMP
"Tuh salahin aja abang lo! Siapa suruh pulang pulang malah teriak teriak. Ganggu mamah masak aja tau ngga" jawab Iren pada anak bungsu nya ini
"Loh kok jadi Deon sih Mah?" tanya Deon tak terima
"Lah iyalah kan emang lo yang salah! Dateng dateng langsung ngeganggu ketentraman gue yang lagi masak" jawab Iren
Deon hanya memutar bola mata nya malas. Ia sama sekali tak berniat untuk menyaut kembali ucapan Mamah nya. Karna sejauh mana pun perdebatan nya dengan Mamah nya, ujung ujung nya ia akan tetap kalah.
Huftttt sudah terserah kau lah wahai kaum hawa. Kalian memang selalu benar
***
Alta tengah duduk di sofa santai yang ada di balkon nya sambil meminum minuman soda kaleng yang ada di lengan nya
Ia terus menatap depan dengan tatapan tak tertuju. Namun yang ada dipikiran nya kali ini hanyalah satu.
Keluarganya.
Hanya itu saja yang selalu menemani kesepian Alta disetiap hari nya. Terutama pada malam hari