[9] Flashback II

269 15 0
                                    

Pria itu tersadar jika Brenda menangis, dengan sigap menghapus air mata Brenda "Sayang plis jangan menangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria itu tersadar jika Brenda menangis, dengan sigap menghapus air mata Brenda "Sayang plis jangan menangis. Gue cuman ingin bersenang senang sama lo doang sebentar"

"Tolong lepasin gue Plisss.." mohon Brenda. Namun pria itu bukan nya menjawab melainkan malah langsung melumat habis bibir Brenda

Brenda merontak. Kepalanya ia arah kan ke kanan ke kiri untuk menghindari ciuman laknat pria ini. Namun usaha nya sia sia. Pria ini malah mencengkram dagu Brenda dengan tangan kekar nya yang membuat kepala Brenda tak bisa bergerak dan tidak bisa menghindari ciuman sialan ini

Pria ini terus mencium Brenda dengan nafsu. Dan itu membuat Brenda kuwalahan. Pria ini sama sekali tidak memberikan Brenda kesempatan barang sedetik pun.

Sampai tak lama ponsel pria tersebut bordering.

Shit! Umpat pria itu dalam hati. Siapa sih yang menelponnya? Berani berani nya orang itu mengganggu kesenangan nya. Lihat saja nanti, jika ternyata yang menelpon nya itu bukan lah hal penting. Bersumpah ia akan menghabisi orang itu

Pria tersebut merogoh kantung celana nya. Dilihat nama yang tertera pada layar ponselnya.

"Sebentar ya sayang. Gue pergi ada urusan penting" bisik pria itu kemudian langsung pergi meninggalkan Brenda yang menangis di atas kasur sana

Namun sebelum pria itu menutup pintu, pria itu mengatakan "Jangan coba coba kabur. Kalo lo berani ngelakuin itu, gue akan berkali kali lipat melakukan hal yang lebih parah dari ii Bren"

BRUK!!

Pria itu membanting pintu nya dengan keras lalu mengunci nya. Ia tak tak akan membiarkan Brenda pergi kali ini. Hari ini dia akan membuat Brenda menjadi milik nya. Apapun cara nya. Yah APAPUN!!

Di atas kasur, tangisan Brenda kian memecah saat pergi nya pria itu dari ruangan ini. Sungguh ia tak menyangka akan mengalami kehidupan yang seperti ini. Hanya karna sebuah alasan cinta, kehidupan nya mungkin sebentar lagi akan hancur. Mungkin saja sebentar lagi pria ini akan mengambil mahkota berharganya. Oh tuhan tapi semoga saja tak akan. Semoga saja sebelum pria itu melakukan hal yang lebuh jauh dari ini, sudah ada orang yang kau kirimkan untuk menyelamatkan nya.

Tiba tiba saja ia teringan dengan Alta kakak nya. Dengan sigap ia meraihkan ransel nya yang ada di kursi depan kasur dan mengambil ponsel nya

Brenda membuka ponsel nya dan disana langsung disuguhkan oleh pemandangan panggilan tak terjawab

panggilan tak terjawab Kak Alta (67)

pesan dari Kak Alta (132)

panggilan tak terjawab dari Kak Chelsea (23)

panggilan tak terjawab dari Kak Kinta (45)

ya tuhan banyak sekali nontifikasi panggilan tak terjawab dari mereka. Pasti mereka mengkhawatirkan ku. Pikir Brenda saat itu

My Perfect GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang