"Hai cantik" sapa fero pada jessy
"Dih najisin jangan?" Balas jessy yg masih menatap lurus arah jalan, karena sekarang ia ingin menuju sebuah halte bus depan sekolahnya untuk segera pulang namun fero lagi-lagi mengganggunya.
"Dih gitu amat sih" kini fero cemberut mendengar omongan jessy
"Ada apaan sih ferooo?" Kini jessy benar-benar serius dan memberhentikan langkahnya untuk berbicara berhadapan dengan fero walaupun malas sebenarnya.
"Lo pulang bareng gue titik gak pake koma dan satu lagi, gak ada penolakan" ujar fero
"Lah lu maksa kaya calo" lantas jessy melenggang pergi ke arah parkiran.
Fero yg melihatnya lantas mengikuti jessy sembari tersenyum simpul, dia berlari kecil agar bisa mensejajarkan langkah kaki jessy
"Huuuhh... huuhh.. santai jess gue ca,, pekk" ujar fero dan membuat jessy menoleh
"Ya lagian suruh siapa lari coba? Kan gue gak nyuruh, nih anak emang bener-bener ucul dehhh" ujar jessy sembari mencubit pipi fero yg kini mulai memerah
"Ya lagian lo cepet amat jalannya" fero masih cemberut dan dia langsung masuk kedalam mobilnya
"Wahh songong gue gak dibukain pintu, si anying!" Gerutu jessy
Setelah jessy dan fero memasuki mobil, lantas mereka melenggang pergi meninggalkan parkiran sekolah.
¤¤¤
"Kebiasaan banget, baju main lempar, sepatu kanan di sana dan kiri disini, ini lagi tasnya lo taro di meja rias gue lagi.. haduuuuhh fero, udah berapa kali sih gue bilangin? Jangan sembarangan naruh barang, lo gak paham juga yak" jessy sangat jengah melihat kelakuan temannya itu, lantas ia mendekati fero yg sedang menelungkupkan badannya dikasur king size milik jessy
"Ck! Jangan pura-pura tidur deh ya? Gak lucu tau gak! Lo mah kebiasaan banget sih fer, lo mau gue laporin ke momy tentang kebiasaan lo in....aarrkkhh.. dih feroooo!!"
Tiba-tiba tubuh jessy terhuyung, bukan melainkan ditarik oleh fero dan kini mereka bertenjer diatas kasur dengan posisi fero dibawah jessy dan jessy diatas fero, seperti intim namun masih fero jaga keseimbangannya
"Jessyku yg jutek ini kadang bisa cerewet juga ya hmm" kini fero memeluk jessy dengan satu tangan kirinya dan tangan kanannya mencubit pipi jessy
"Dihh ah lo mah sakit fer, ini lagi apa-apaan coba narik-narik gue? Kalo momy tau gimana? Bisa gede urusannya" semprot jessy dengan posisi masih sama seperti tadi.
"Biarin suruh tau, biar langsung dinikahin" cengir fero
"Enak aja, gak mau gue sama lo" balas jessy
"Kalo guenya mau sih gimana?" Ucapan fero mamapu membuat jantung jessy berdebar dua kali lipat dari biasanya.
Lantas mereka terlarut dalam aksi tatap menatap, tanpa ada yg tersadarkan selama satu menit ini
Tiba-tiba pintu kamar diketuk oleh seseorang
Tok tok tok
"Jessy.. fero.." ujar seorang diluar sana
Jessy yang mendengar pun lantas secepat mungkin berdiri dari posisinya
"Iya mom bentar" teriak jessy yang sembari menuju pintu kamar untuk membukakan pintu.
"Kalian ngapain sih? Kok lama banget bukanya, tau gak sih jess momy ini capek tau dari tadi dibawah momy panggilin kalian berdua malah gada yang nyaut, jadi terpaksa deh momy samperin kesini" Ujar meliana yg adalah momy jessy
KAMU SEDANG MEMBACA
My GirlFriend Is Beautiful
Novela JuvenilJessy Alexander. Gadis cuek bebek jika bicara. Ya tergantung suasana juga. "Apa?! Lo lebih mentingin mobil lo ketimbang nyawa seseorang yang hampir lo tabrak?! Lo gila?!" Teriak jessy pada pri didepannya. "Ya iya lah, lagian nih ya lo kan gak papa...