Tadi suaranya Seungmin beneran bikin Caca lupa diri, melumer kemana-mana.
Sampe Caca baru sadar kalo Seungmin udah ngebawa dirinya naik lift, lalu menuju sudut ruangan di lantai 3. Tempat disamping ruang terapi.
Disana cuman ada kursi panjang dan sebuah jendela besar yang menyuguhkan pemandangan jalanan ibukota yang dipadati mobil dan motor, juga gedung-gedung pencakar langit di sekitar rumah sakit.
"Aku biasanya iseng kesini kalo nungguin kamu terapi," cerita Seungmin.
Seungmin berhenti disamping kursi panjang, menghadapkan kursi roda Caca kearah luar sana biar Caca bisa ngeliat pemandangan yang udah lama gak dilihatnya. Sedangkan dirinya sendiri duduk di kursi, menghadap Caca.
"Kamu udah baikan? Gips di tangan juga udah dilepas nih," kata Seungmin setelah sekilas meneliti keadaan Caca.
Caca ngangguk, "Tapi yang di kaki belum soalnya lebih parah, jadi belum bisa gerakin pergelangan yang kiri. Juga kayanya kalo mau bisa jalan kaya dulu lagi butuh waktu lama deh,"
Seungmin ngangguk, "Cuman butuh waktu sebentar kok, tenang. Ntar pasti kamu bisa lari kaya dulu lagi kok," katanya sambil ketawa kecil.
Caca ngangguk setuju. Lalu nunjuk wajahnya.
"Kalo di wajah, jahitannya kayanya bakal ngebekas dan gak hilang sempurna. Aku jelek jadinya,"
Alis Seungmin terangkat, "Hah? Siapa yang bilang?"
"Aku. Aku lihat di kaca, dan emang kenyataannya aku sekarang jelek. Pincang pula," jelas Caca.
Bibirnya bergetar, rasanya pengen nangis aja.
Sedangkan didepannya, Seungmin ngegeleng, lalu jemarinya ngelus pipi Caca lembut, "Enggak lah. Caca tetep cantik. Mau gimanapun tetep cantik. Gak ada yang bisa nandingin cantiknya Caca,
"-kamu bener-bener gak sadar ya kalo tadi aku nyanyiin tentang kamu,"
Caca cemberut, "Bohong."
"Loh? Asli nih! Di mataku cuman kamu yang cantik, tau. Cantik wajahnya, cantik hatinya,"
Seungmin senyum. Tangannya beralih ngegenggam tangan Caca, lalu dielus.
"Nothing's gonna change my love for you," kata Seungmin lembut. Matanya natap Caca dengan tulus.
Seakan kehipnotis, Caca juga natap manik Seungmin yang bener-bener indah.
Bahkan saat mata Seungmin membentuk bulan sabit karena senyum, Caca juga ikut senyum.
Bener kata Mama.
Ternyata semua itu beneran cuman pikiran bodoh Caca.
Caca cuman terlalu syok pas bangun dari komanya dan mendapati dirinya yang kacau dengan kaki dan tangan yang di gips, ototnya yang kerasa kaku sulit bergerak dan wajahnya yang banyak jahitan karena kegores dan ketusuk kaca bis yang nabrak dia.
Ngeliat dirinya yang kacau dan gak bisa apa-apa, Caca sempet nangis tiap malam karena takdirnya yang lagi gak beruntung.
Bahkan dengan bodohnya Caca juga sempet putus asa buat hidup.
Tapi dibalik itu semua, ternyata sahabatnya dan orang yang Caca sayangi malah masih setia buat Caca.
Nerima Caca bagaimanapun itu keadaannya, juga nyemangatin Caca biar cepet pulih.
Caca bodoh, dirinya aja yang sendirinya memutuskan untuk menutup diri. Padahal diluar sana banyak yang menanti untuk ketemu dirinya.
"Ca,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tutor • Kim Seungmin✓
Fanfic[ bahasa ] Softest boy, Kim Seungmin. Was #1 in kimseungmin #1 in seungmin #1 in straykids #4 in skz. © 2O18, Baby.