dua

952 85 24
                                    

*

*

Sore hari dikediaman Yunho, terlihat Mingyu sedang bermain dihalaman rumahnya. Ada Jaejoong yang mengawasi bocah bongsor itu bermain sambil menikmati jus buah favoritnya sekalian menunggu kepulangan suaminya.

Mingyu sedang bermain air, tadi ia merengek pada Jaejoong untuk membantu menyiram tanaman. Jaejoong sudah tahu jika itu hanya akal-akalan Mingyu untuk bermain air.

Mingyu berteriak memanggil nama teman-teman kecilnya yang tinggal disekitar rumahnya. Tak berapa lama anak-anak kecil berdatangan. Ada lima anak kecil berumur antara empat hingga delapan tahun yang datang dan langsung bergabung bersama Mingyu bemain air. Mereka adalah jackson, Haowen, Ziyu, Taeoh, dan juga Jiwon.

Jaejoong tersenyum melihat Mingyu bermain bersama anak-anak kecil. Mereka juga menganggap Mingyu sebagai temannya, bahkan mereka menjadikan Mingyu sebagai pemimpin karena Mingyu paling besar diantara mereka.

Sebenarnya ada teman sepantaran Mingyu disekitar komplek tempat tinggal mereka. Seperti Jungkook, Yugeom, dan Jaehyun, tapi karena keadaan maka Mingyu tidak bisa bermain bersama mereka. Disaat mereka sudah belajar alat reproduksi, Mingyu masih belajar mengancing baju dengan benar.

Lima belas menit telah berlalu, Jaejoong menghentikan acara bermain air Mingyu dan teman-teman kecilnya. Ibu mereka juga sudah menjemput dengan membawa handuk. Sudah ada kesepakatan para ibu-ibu untuk membiarkan anak-anaknya bermain air selama lima belas menit. Orang tua para anak juga tidak masalah anak mereka bermain dengan Mingyu, karena mereka tahu Mingyu itu anak yang baik dan juga polos.

*

Mingyu sudah ganteng dengan celana pendek kotak-kotak dan atasan kaus bergambar doraemon, tidak lupa menggunakan topi pororo sebagai pelengkapnya. Mingyu duduk manis diteras bersama Jaejoong menanti kepulangan saudara-saudaranya dan juga Yunho, Papahnya.

Motor sport warna merah memasuki halaman, motor yang dikenali milik Scoup oleh Mingyu.

"Yeee. . . .Kak Skup datang." teriak Mingyu gembira, pasalnya Mingyu bakal mendapat oleh-oleh dari Kakaknya itu.

Scoup menghampiri kedua orang yang ia sayangi, mencium tangan  dan pipi Jaejoong. "Tumben Kakak sudah pulang?" tanya sang Mamah.

"Iya Mah, sekali-kali Scoup pengen pulang cepat." Scoup melirik namja yang berada disamping Mamahnya, tangannya sudah menengadah pada Scoup dan jangan lupakan bibirnya yang sudah manyun.

"Kak Skup mana oleh-olehnya, lama banget ih . ." gerutu Mingyu.

"Duh mana ya?" Scoup pura-pura lupa, ia terlihat sibuk mencari oleh-oleh untuk Mingyu dari saku baju, saku celana, hingga kedalam tas yang ia bawa.

"Ih mana Kak?" Mingyu sudah menghentakkan kakinya karena sebal menunggu Scoup yang terlalu lama memberinya oleh-oleh.

"Taraaaa . . ." Scoup memamerkan sebungkus coklat ukuran besar pada Mingyu.

Mata Mingyu berbinar melihat sebungkus coklat didepannya, langsung saja ia menyambar coklat tersbut, memeluk Kakak sulungnya kemudian. "Makasih Kakak."

Mingyu langsung duduk dilantai, tidak peduli celananya kotor. Dengan senyum cerianya, Mingyu mulai menyobek kertas pembungkus coklat, lalu memakan coklat itu banyak-banyak.

"Sayang pelan-pelan makannya." Jaejoong mengingatkan.

"Nanti keburu diminta Enon Mah." sahut Mingyu disela-sela mengunyah coklat dari Scoup.

"Enon tidak akan minta, pelan-pelan ne makannya, supaya tidak tersedak." kembali Jaejoong mengingatkan Mingyu.

Mingyu menyembunyikan sisa coklatnya saat melihat Vernon memasuki halaman rumahnya. Mingyu takut Vernon meminta coklatnya.

Bongbong's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang