lima

666 78 17
                                        

Mingyu sudah mandi, dan sekarang duduk manis didepan televisi untuk menyaksikan acara kesayangannya. Mingyu sangat menyukai acara 'Tobot' dan jika acara tersebut berlangsung tidak ada boleh yang mengusiknya, apalagi sampai mindah chanel televisi meskipun sedang iklan.

Mingyu nonton Tobot sendirian, Joshua sudah kembali ke kamarnya, Vernon dan Wonwoo juga masih mendekam di kamarnya masing - masing. Yunho dan Scoup masih dikantor.

Seperti biasa, Mingyu menikmati acara sambil teriak-teriak kegirangan. Kedua tangannya memegang Tobot miliknya.

Pet

Baru seru-serunya televisi mendadak mati.

"Yah kok mati?" teriak Mingyu. Mingyu menoleh mencari keberadaan Jaejoong, tapi dia menemukan Kakak ketiganya duduk di sofa belakangnya sambil memegang remote tivi.

"Ah pasti Kak Wonu yang matiin tivinya." teriak Mingyu ga terima. "Cepat nyalain lagi tivinya Kak, lagi seru tahu."

"Eh Bongbong ga boleh nuduh sembarangan." Wonwoo mengarahkan remotenya ke televisi, "Lho ga bisa," Wonwoo memencet-mencet tombol power berulang - ulang.  "Tuh ga nyalakan, berarti tivinya rusak Bong."

"Mamahhh. . . . Tivinya rusak." teriak Mingyu memanggil Jaejoong. Wonwoo tersenyum puas, sedikit mengerjai adiknya tidak apa-apa, ya itung - itung sebagai balasan karena tadi siang Mingyu telah menguras dompetnya.

Sebetulnya televisinya ga mati. Wonwoo sudah mencabut baterai remotnya sehingga dipencet sampai remote jebol tivi tetap tidak akan nyala.

"Mamahh . .  Tivinya rusak, Bongbong ga bisa nonton Tobot Mah." teriak Mingyu lagi.

Jaejoong datang dan bertanya ada apa kok teriak-teriak. Mingyu mengadu jika televisinya rusak, tidak bisa nyala. 

"Dah Bongbong duduk dulu disini," perintah Jaejoong, lalu Jaejoong mendekati televisi dan menyalakab televisi secara manual.

"Dah nyala lagi tivinya."

"Horeee . . ."

Jaejoong meninggalkan ruang keluarga setelah sebelumnya menjitak kepala Wonwoo, "Jangan usil."

Wonwoo mengusap kepalanya bekas jitakan Jaejoong, "Kok Mamah tahu?"

"Tahulah, sudah terbaca dari raut wajahmu." sahut Jaejoong.

"Wah hebat Mamah bisa membaca pikiran orang lewat wajah," puji Wonwoo yang terlihat seperti meledek Jaejoong.

Tak

Sekali lagi Jaejoong menjitak Wonwoo sebelum benar-benar meninggalkan ruang keluarga, "Dasar anak kurang ajar."

Jaejoong kembali berkutat dengan pekerjaannya, selain Ibu rumah tangga dengan lima anak, Jaejoong juga mempunyai bisnis online dibidang fasion. Disain fasionnya ia rancang sendiri dari baju hingga tas dan dompet.

"Mamahhhh . . . Tivinya mati lagi."  Jaejoong menghentikan aktifitasnya ketika  mendengar teriakan Mingyu lagi.

'Pasti Wonu lagi.' gumamnya, kemudian meninggalkan pekerjaanya untuk menemui Mingyu, sebelum anak itu kembali berteriak.

"Mammaaaahhh." kembali teriakan Mingyu terdengar. Jaejoong buru - buru keluar dari kamarnya menuju tempat dimana Mingyu berada.

"Mamah tivinya mati lagi." adu Mingyu pada Jaejoong yang datang menghampirinya.

Jaejoong mengambil remote tivi yang tergeletak di sofa, mengecek kondisi batrenya, lalu memencet tombol power dan akhirnya televisi menyala kembali. Jaejoong hanya menggelengkan kepalanya, sudah hal yang sangat biasa baginya.  Ketika Mingyu di rumah bersama saudara- saudaranya yang lain, pasti ada saja yang menjahili anak keempatnya tersebut.

"Vernon!" panggil Jaejoong yang melihat Vernon berada di ruang tengah.

"Bukan Enon Mah, Kak Wonu tuh tadi, Enon aja baru duduk nih Mah," Vernon membela dirinya, ga mau dong disalahkan atas apa yang tidak ia perbuat.

"Temani Kakakmu, jangan menjahilinya, atau Mamah potong uang sakumu! Mamah mau melanjutkan pekerjaan Mamah." perintah Jaejoong pada anak bungsunya.

Vernon hanya menganggukkan kepalanya. Ini yang kadang membuat Vernon iri sama Mingyu, statusnya dia sebagai bungsu di keluarga harusnya dia yang dimanja dan yang paling diperhatikan. Vernon kadang tidak peduli dengan keadaan Mingyu jika sikap egoisnya sedang kambuh,  bahkan sampai harus berantem dengan Mingyu dan berakibat ia yang disalahkan oleh orang tuanya.

Vernon membaringkan tubuhnya di sofa, ia sedang malas mau ngapa-ngapain, padahal ia baru saja bangun tidur. Vernon hanya tiduran saja sambil memandang punggung Mingyu sang Kakak yang tengah asyik menyaksikan film Tobot kesukaannya.

Vernon menyunggingkan senyumnya melihat tingkah Mingyu yang seperti anak kecil. Disini Vernon kadang merasa kasihan pada Mingyu, bagaimana nasibnya kelak.

Iseng Vernon mengambil bantal sofa dan melemparkannya pada Mingyu.

"Ih siapa sih yang lempar bantal." Mingyu menengok mencari siapa yang telah melemparinya dengan bantal.

"Ish Enon, ganggu aja ih." Mingyu balas melempar Vernon dengan bantal yang dilempar Vernon tadi.

Vernon berhasil menghindar dari lemparan bantal dari Mingyu, "Yee tidak kena," ledek Vernon.

Ledekan Vernon membuat Mingyu merenggut kesal, ia mengambil bantal sofa yang lain dan melemparkannya pada Vernon.

Bugh

Lemparan Mingyu kali ini tepat mengenai kepala Vernon membuat Mingyu tertawa senang melupakan film Tobot yang belum selesai.

Vernon tidak terima, Vernon mengambil bantal dan melemparkannya pada Mingyu. Perang bantal-pun terjadi antara Mingyu dan Vernon. Keduanya tertawa bersama dan juga saling mengejek jika salah satunya tidak berhasil mengenai sasarannya.


Vernon dan Mingyu tidak lagi saling lempar bantal, mereka sekarang perang bantal dengan gaya ala - ala sedang perang melawan musuh.

#

"VERNON!BONGBONG!" teriak Jaejoong melihat ruang tamu penuh dengan bulu - bulu angsa yang bertebaran memenuhi ruang keluarga.

Teriakan Jaejoong membuat Joshua dan Wonwoo menghampiri ruang tengah, mereka berdua penasaran apa yang terjadi sampai Mamah-nya teriak heboh begitu.

"Ya Gusti," lirih Joshua disamping Wonwoo yang sudah bediri disana duluan. "Mereka ngapain sih kok bisa sampai seperti itu." tanya Joshua pada Wonwoo. Wonwoo hanya menggangkat bahunua cuek, kemudian balik ke kamar lagi daripad nanti disuruh Jaejoong membantu membereskan kekacauan yang dibuat adiknya.


Jaejoong berkacak pinggang dihadapan kedua anaknya. Vernon dan Mingyu hanya saling sikut, berebut siapa yang akan menjelaskan ke Mamahnya. Apalagi Mamahnya lagi mode-on ngamuk.

Jaejoong menghela nafasnya pasrah, merasa mempunyai dua bocah sekarang. "Bisa jelaskan sama Mamah apa yang kalian lakukan?"

"Kita main perang - perangan Mah, seru sekali." jelas Mingyu, "Loh Tobotnya udah selesai!" pekik Mingyu, "Kok Bongbong ga tau. . . Enon! Ini gara - gara kamu, Bongbong jadi ga tau kalau Tobotnya udah bubar." Mingyu menyalahkan Vernon.

Vernon ga terima disalahkan, "Kok Enon sih Bong? Kan Bongbong yang ajakin Enon tadi."

"Ish Enon!"

Bugh

Mingyu memukul Vernon lagi dengan bantal yang dipegangnya, Vernon membalas pukulan Mingyu. Terjadilah perang bantal season dua kini dihadapan Jaejoong dan Joshua.

Jaejoong hanya bisa Istighfas sekarang melihat polah dua anaknya.

"Papah pulang . . .  Ya Gusti apa yang terjadi?"  Yunho terkejut melihat ruang tengahnya yang sudah kayak kapal pecah.

*






Bongbong's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang