empat

741 81 26
                                    

Mingyu mendudukkan dirinya diatas yang berada di ruang keluarga. Disitu ada ada Joshua yang tengah berbaring di sofa sambil menyaksikan acara televisi. Sementara Wonwoo berlalu menuju kamarnya masih dengan wajah datarnya yang kali ini terlihat sangat suram habis kena pajak 'preman'.

Mingyu menumpahkan isi goodie bag yang dibawanya. Isi goodie bag bertebaran diatas karpet. Ada mainan Tobot dan juga beberapa biji kinderjoy.

"Siapa yang beliin mainan Bong?" tanya Joshua yang berada dibelakanh Mingyu.

Mingyu menoleh, "Lho Kak Joshua disini?" heboh Mingyu, "Kakak sudah sembuh? Sudah tidak sakit lagi?" tanya Mingyu.

Joshua tersenyum, "Masih sedikit. Bongbong beli apa?" Joshua balik bertanya.

"Oh Bongbong beli mainan ma Kinderjoy Kak, tadi dibeliin Kak Wonu. Ini untuk Kakak?" Mingyu mengambil satu Kinderjoy dan memberikannya pada Joshua.

"Untuk Bongbong saja, Kakak-kan lagi sakit ga boleh makan coklat." tolak Joshua dengan alasan ia sakit.

"Oh iya. .  Kakak lagi sakit, jadi ga boleh maem coklat." biasanya Mingyu akan ngambek kalau ada seseorang yang menolak pemberiannya. "Jadi Kinderjoynya buat Bongbong aja ya Kak. Terima kasih." lanjut Mingyu.

"Kamu kok belinya banyak banget Bong?"

Mingyu mengambil salah satu mainan yang ia beli, "Ini Tobot untuk Enon." Mingyu lali mengambil Tobot yang satunya lagi, "Yang ini untuk Bongbong, kalau Kinderjoynya untuk semua, Papah, Mamah, Kak Skup, Kak Joshua, Kak Wonu, Bongbong, dan Enon."

Joshua kembali tersenyum, membayangkan bagaimana muka Wonwoo ketika Mingyu meminta semua itu. Tobot yang Mingyu beli itu tidak murah, apalagi jika original dan ukurannya lumayan besar.

Mingyu membuka segel pembungkus Tobot-nya, lalu asyik memainkan mainan barunya. Tobot satunya sengaja ia simpan untuk diberikan pada Vernon. Mingyu menganggap jika Vernon harus mempunyai mainan yang sama dengan miliknya supaya tidak merebut mainan miliknya.

"Mamaaaahhhh." teriak Mingyu meninggalkan mainannya begitu melihat Jaejoong bergabung datang  membawa makanan dan meletakkannya di meja yang berada dalam ruangan tersebut.

"Lho anak Mamah yang paling ganteng sudah pulang? Kok Mamah tidak tahu." ucap Jaejoong.

"Hehehehe . . . Soalnya tadi Bongbong langsung mainan Mah. Lihat Mah! Bongbong punya mainan baru." Mingyu mengambil Tobotnya dan memperlihatkannya pada Jaejoong.

"Bagus sekali, siapa yang membelikannya sayang?" tanya Jaejoong.

"Kak Wonu Mah, Kak Wonu juga belikan Bongbong Kinderjoy Mah, nanti mau Bongbong bagi buat semuanya." ujar Mingyu dengan antusias.

Jaejoong tersenyum, sama halnya dengan Joshua yang memikirkan bagaimana wajah Wonwoo saat itu. Jaejoong harus siap jika Wonwoo nanti akan minta ganti uang sakunya yang telah digunakan untuk membelikan Mingyu mainan. Tidak masalah bagi Jaejoong berapa uang yang ia keluarkan untuk kebahagian anaknya.

"Tapi sayangnya Mamah kok belum ganti baju? Dan belum makan siang juga."

Mingyu memperhatikan dirinya, "Oh iya Bongbong belum ganti baju," jawab Mingyu sambil nyengir.

"Yaudah kita ganti baju dulu yuk." ajak Jaejoong.

"Tapi nanti gantiin ya Mah, trus suapin Bongbong juga."

"Kan Bongbong udah gede, masak masih minta digantiin baju dan disuapin sama Mamah."

"Ih Mamah  . . . Kan supaya Bongbong bisa sama mainan Mah, Kan Tobot Bongbonh baru." Mingyu ngeles.

"Baiklah . .  Jja kita ganti baju dulu." Jaejoong mengajak Mingyu  ke kamar untuk mengganti baju seragam dengan baju rumahan.

Tanpa malu Mingyu melepas baju dan celananya dengan cepat. Berbeda dengan menggunakan baju, Mingyu masih kesusahan jika menggunakan baju yang berkancing seperti seragam sekolah.

Mingyu hanya menggenakan boxer dan kaus dalam saja. Mingyu menghampiri Jaejoong sambik mengangkat kedua tangannya keatas, bermaksud agar Jaejoong memakaikan kausnya.

"Menunduk dong sayang, Mamah ga nyampek." perintah Jaejoong.

"Oh iya Bongbong lupa, Bongbongkan seperti Jerapah ya Mah ya, tinggi. . Hihihi."

"Iya . . . Bongbong kebanyakan minum susu sih."

"Gitu ya Mah, berati nanti kalau teman Kak Wonu yang kecil itu datang mau Bongbong kasih Susu biar tinggi."

Dalam hati Jaejoong merutuki dirinya yang salah bicara. Jaejoong tahu siapa teman Wonwoo yang dimaksud Mingyu.

"Jja pake celananya," Jaejoong mengulurkan celananya warna hijau pada Mingyu. Selesai membantu Mingyu berpakaian, Jaejoong membawa Mingyu kembali ke ruang tengah untuk makan siang. Mingyu minta disuapi tadi, otomatis Mingyu akan minta makan di ruang tengah sambil bermain Tobot.

"Kak Joshua, tivinya ganti Tobot."  pinta Mingyu.

"Kak Joshua!" panggil Mingyu.

"Kak Joshua tidur sayang." kata Jaejoong dari arah dapur sambil membawa sepiring nasi beserta lauknya.

"Eh iya Kakak tidur, harus pelan-pelan ya Mah bicaranya." tanya Mingyu. Jaejoong hanya menganggukkan kepalanya. "Tidak boleh berisik ya Mah."

"Iya sayang, sekarang buka mulutnya." perintah Jaejoong.

Mingyu langsung menuruti permintaan Jaejoong tanpa disuruh dua kali. Masalah makan Mingyu jagonya, Mingyu juga tidak pemilih dalam hal makanan, apa yang Jaejoong bawakan untuknya pasti Mingyu habiskan.

Mingyu-pun makan disuapi Jaejoong sambil bermain Tobotnya, tidak peduli pada acara yang sedang tayangkan televisi di hadapannya. Yang dia ingat hanya tayangan Tobot setiap sore hari.

Tak beberapa lama kemudian Vernon datang. Mingyu sudah berteriak memanggil - manggil nama adiknya, melupakan ada Joshua yang tertidur di sofa. Mingyi sangat antusias memperlihatkan mainan barunya pada Vernon.

"Enon! Enon! Sini! Bongbong punya mainan baru." teriaknya semangat.

Vernon menghampiri Mingyu setelah salim pada Jaejoong. "Mainan apa Bong?" tanya Vernon.

"Nih . . . Bongbong punya Tobot baru. Ini untuk Vernon satu, sama Kinderjoy satu." Mingyu menyerahkan kedua mainan itu pada Vernon.

"Makasih ya Bong." ucap Vernon sambil menerima pemberian Kakaknya. Vernon sih suka - suka aja diberi mainan oleh Mingyu. Kakaknya itu meski istimewa tapi ia tahu dalam memilih mainan yang bagus dan pasti original. Jadi  jika Vernon tidak memainkan mainan pemberian Mingyu, maka Vernon akan memajangnya di rak yang ada didalam kamarnya.

"Habis ini main ya Non!" ajak Mingyu.

"Ok. Tapi Aku ganti baju dulu ya Bong."

"Eh ga boleh, habis makan Bongbong harus bobok," Jaejoong mengingatkan.

"Tapi Mah . . . Bongbong mau main ma Enon." rengek Mingyu.

"Dengar Mamah ya sayang, Bongbongnya Mamah harus bobok siang, nanti kalau tidak bobok siang Bongbong ngantuk dan ga bisa nonton Tobot di tivi. Bongbong mau ga nonton Tobot?" dengan sabar Jaejoong memberikan pengertian pada anak istimewanya tersebut.

"Ga mau . . Bongbong mau nonton Tobot nanti, tapi Bongbong juga mau main sama Enon Mah."

"Mainnya kan bisa nanti sayang setelah bangun tidur, biar Enon juga bobok siang dulu." bujuk Jaejoong.

"Iya deh Mah, tapi Bongbong kelonin ya Mah."

Vernon bernafas lega, Mingyu tidak minta tidur bersamanya. Bisa berabe jika Mingyu minta tidur dengannya. Bisa-bisa dia tidak jadi tidur malahan, belum lagi kalau ngompol.

*

Bongbong's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang