Mamah Jae menyuruh Mingyu untuk mandi sesampainya di rumah, tapi Mingyu menolak dengan berbagai macam alasan, dinginlah, nanti saja dan sebagainya. Sampai Mamah Jae harus mengeluarkan jurus – jurus bujukan untuk Mingyu.
"Ayo mandi dong sayang . . . tuh dah bau asem." bujuk Mamah Jae.
"Bentar Mah, Bongbong mau main ini dulu." Jawab Mingyu sambil menunjukkan gambar tempel yang didapatnya dari anak- anak teman bermain kelerengnya.
"Ini tempel dimana ya Mah?" tanya Mingyu.
"Terserah Gyu saja, habis itu mandi ya."
Mingyu pun berlari menuju dapur, ingin menempel stikernya dipintu kulkas, Mamah Jae yang melihat itu bersyukur jika Mingyu akan menempelkan stiker di kulkas bukan ditempat yang lain. Dahulu pernah Mingyu menempelkan stiker ditelevisi, otomatis membuat Vernon yang saat itu mau nonton televisi berteriak – teriak.
Akhirnya Mingyu mandi juga setelah dibujuk akan dibelikan kelereng oleh Mamah Jae, padahal Mamah Jae juga bingung mau beli kelerengnya dimana. Untung Mamah Aje punya Vernon, adik Mingyu yang bisa diandalkan untuk mencari mainan yang diminta Mingyu.
#
Malam hari setelah makan malam, keluarga Papah Yunho sudah berkumpul kecuali Papah Yunho yang memang ijin sama Mama Jae pulang terlambat karena ada meeting dengan perusahaan lain. Mingyu bingung nyariin Papah Yunho yang belum pulang – pulang, apalagi kalau bukan menunggu oleh – oleh dari Papah Yunho.
Mingyu tertidur di sofa depan televisi karena tidak bisa menahan kantuknya lagi. Lewat tengah malam Papah Yunho pulang, dengan membawa oleh – oleh untuk Mingyu tentunya. Tetapi kali ini ada yang lain yang dibawa Papah Yunho pulang. Papah Yunho membawa seorang anak laki – laki seumuran Mingyu dalam kondisi basah kuyup karena malam ini memang turun hujan.
"Ya Tuhan, . ." Mamah Jae bingung ketika suaminya pulang membawa Jaehyun dalam keadaan basah kuyup.
"Tadi ketemu didepan komplek, tak suruh pulang ga mau. Yaudah Papah bawa pulang Mah." jelas Papah Yunho menjawab kebingungan Mamah Jae.
Mamah Jae membawa Jaehyun ke kamar Wonu untuk mengganti baju yang basah, sekalian tidur di kamar Wonu.
"Ada apa Mah?" tanya Wonu ketika Mamah Jae membangunkannya.
"Mamah pinjem bajumu untuk Jaehyun, sekalian Jaehyun numpang tidur disini ya."
Wonwoo beranjak dari tidurnya, kemudian mengambilkan baju untuk Jaehyun. Sementara Mamah Jae keluar kamar Wonu untuk membuatkan minuman hangat untuk Jaehyun.
"Kabur dari rumah?" tanya Wonu pada Jaehyun.
Jaehyun menggelengkan kepalanya, "Mommy ga ingin aku tinggal di rumah Kak, katanya aku anak pembawa sial."
Wonwoo hanya menganggukkan kepalanya mendengar alasan Jaehyun. Kemudian Mamah Jae datang, menyuruh Jaehyun ke ruang makan. Di ruang makan sudah ada Papah Yunho yang menunggunya. Papah Yunho ingin tahu alasan Jaehyun tidak mau pulang ke rumah.
Sesudah mendengar alasan Jaehyun, Papah Yunho segera menelpon Siwon, Daddynya Jaehyun. Mengabarkan keadaan anaknya yang sekarang berada di rumahnya. Tidak peduli ini sudah lewat tengah malam.
"Jae, Daddymu besok baru akan pulang dari Hongkong. Jadi, selama Daddymu belum jemput kamu harus tetap disini." titah Papah Yunho.
"Iya Om," jawab Jaehyun.
"Nah sekarang tidurlah! Minum susu hangatnya terlebih dahulu."gantian Mamah Jae yang memerintah.
Jaehyun kembali ke kamar Wonwoo untuk istirahat. Dia sudah sangat lelah dan tubuh dan pikirannya butuh istirahat.
#
Pagi hari dikediaman Papah Yunho seperti biasa heboh kalau Mingyu sudah bangun dan mengganggu adiknya Vernon. Kali ini Mingyu dikejutkan dengan kehadiran Jaehyun dirumahnya.
"Lho Mah kok ada Jaehyun?"
"Pagi Bong." Jaehyun menyapa Mingyu, senyum tercetak dibibir Jaehyun melihat tingkah Mingyu yang seperti anak kecil ketika bangun tidur dan merengek minta susu kepada Mamah Jae.
"Iya, tadi malam Jaehyun nginep sini." jawab Mamah Jae.
"Bongbong kok ga tahu?" protes Mingyu.
"Kamu dah tidur, ketika Papah dan Jaehyun datang." Papah Yunho yang menjawab protesan Mingyu.
"Habisnya Papah lama sekali pulangnya," gerutu Mingyu. "Mana oleh – oleh buat Bongbong Pah?" Mingyu menengadahkan tangannya pada Papah Yunho.
"Ada, sudah dibawa Mamah, sekarang Gyu makan dulu." perintah Mamah Jae sambil menyodorkan sepiring nasi beserta lauk kesukaan Mingyu.
"Ih Jorok, belum mandi dah makan." ucap Vernon yang baru datang dengan seragam lengkap siap untuk sekolah.
"Biarin weekk." balas Mingyu.
"Tapi bau weekkk. Kak Jae jangan deket – deket Bongbong, Bau, belum mandi." kompor Vernon.
"Bong bong ga bau," Mingyu mengendus badannya sendiri. "Mamaaahh . . . . Enon nakal! Bong bong ga bau."
"Enon udah ah, pagi – pagi udah gangguin kakaknya aja." Lerai sang Mamah. "Maaf ya Jae, di rumah tante memang seperti ini, berisik. Ini belum ngumpul semua."
"Ga apa – apa Tan, malah hangat suasananya, beda sama di rumahku Tan." Jawab Jaehyun, Jaehyun ingin keluarganya seperti keluarga Mingyu. Sebetulnya keluarganya tidak bermasalah, broken home atau apa, tapi ada beberapa anggota keluarga yang memperlakukan Jaehyun dengan tidak adil. Dan tentu saja membuat Jaehyun sedih, beruntung Ayah dan adiknya yang sangat menyayangi Jaehyun, sayangnya kesibukan sang Ayah membuat Jaehyun tidak nyaman tinggal di keluarganya sendiri. Ia ingin kembali ke rumah Neneknya.
Mingyu tidak sekolah hari ini, alasannya mau menemani Jaehyun di rumah. Yang terjadi adalah kebalikannya, Jaehyun yang menemani bermain Mingyu. Mingyu mengeluarkan semua mainannya didepan Jaehyun.
"Ayo Jae kita main, . . main apa dulu ya Jae?" tanya Mingyu bingung.
"Terserah bongbong aja."
"Ular tangga dulu ya Jae, habis itu main lego, trus hotweels." celoteh Mingyu. Jaehyun hanya mengangguk saja, heran dengan sikap Mingyu yang memang benar – benar seperti bocah TK.
Mamah Jae datang sambil membawakan camilan untuk Mingyu dan Jaehyun. Agak terbantu juga dengan adanya Jaehyun dirumah, Mingyu tidak ribut mengganggu Mamah Jae, atau Mamah Jae tidak perlu menunggu Mingyu sekolah.
"Makasih ya Jae udah menemani Mingyu main."
"Iya tante sama – sama, makasih sudah diijinkan tinggal disini." balas Jaehyun.
"Oh iya, barusan Papahnya Mingyu ngabarin Tante kalau ayahmu nanti sore mau kesini."
"Iya tan, makasih infonya. Paling daddy sudah wa, tapi belum saya buka wa nya, asyik bermain sama Bongbong tan."
"Yaudah sekali lagi makasih ya sudah menemani Mingyu, mudah – mudahan masalahmu cepat selesai ya Jae."
"Iya tante, makasih doanya. Tapi . . aku boleh sering main kesini kan Tan?" pinta Jaehyun.
"Tentu saja boleh." Mamah Jae prihatin dengan keadaan Jaehyun, Jaehyun anak yang baik ditolak keberadaannya oleh sang Ibu.
"Dah lanjutin lagi mainnya, sambil makan. Gyu, . . jangan nakal ya sama Jaehyun." pesan Mamah Jae sebelum meninggalkan Mingyu dan Jaehyun.
"Siap Mamah. Bongbong baik-baik terus kok tadi sama Jae, Jae baik ga usil kayak Enon." lapor Mingyu.
Ya jelas aja Jaehyun baik ga usil sama Mingyu, secara Jaehyun disini statusnya numpang, dan juga baru kali ini ia menemani Mingyu bermain. Bandingkan dengan Vernon yang setiap dirumah dan buka mata langsung disuguhi Mingyu atau teriakan Mingyu. Jiwa usilnya pasti berkobar. Apalagi Mingyu yang seperti anak kecil, tambah semangat Vernon menjahilinya.
#
Cut

KAMU SEDANG MEMBACA
Bongbong's Story
FanficDia Mingyu, anak keempat dari lima bersaudara pasangan Yunho dan Jaejoong. Awalnya terlahir sebagai anak normal, tapi dalam perjalanan hidupnya mengubah Mingyu menjadi seperti sekarang. Mingyu berubah menjadi anak penyandang tuna grahita ringan. Mes...