Malam semakin larut, hujan mulai turun dengan derasnya disertai suara petir yang bersahutan. Beberapa menit kemudian listrik padam.
Suara petir tadi membangunkan Mingyu, Mingyu berteriak karena tiba-tiba listrik padam.
"Mamah, lampunya mati!" teriak Mingyu.
Mamah Jaejoong dan Papah Yunho segera keluar kamar untuk mencari keberadaan anaknya. Mamah Jaejoong mencari keberadaan Mingyu, sedangkan Papah Yunho mencari keberadaan anak bungsunya. Vernon menderita phobia dengan tempat gelap, bisa dipastikan Vernon saat ini tengah ketakutan.
Betul, Vernon tengah meringkuk diatas tempat tidurnya sambil terisak. Yunho datang dengan membawa lampu emergenci untuk membawa Vernon dalam pelukannya. "Sttt . . .tenang ne, udah ada Papah disini."
Papah Yunho membawa Vernon ke kamarnya, ternyata disana sudah ada istri beserta Mingyu. Jadilah malam ini mereka tidur berempat. Beruntung ukuran tempat tidurnya 200 x 200 sehingga muat menampung empat orang meskipun berhimpitan. Maklum, dua anak itu memiliki ukuran badan yang bisa dibilang bongsor. Posisi mereka tidur adalah Mamah Jae, Mingyu, Vernon, dan Papah Yunho.
Pagi telah datang, sebagai ibu rumah tangga Mamah Jae bangun paling awal untuk menyiapkan sarapan keluarganya, apalagi mereka termasuk keluarga besar, jadi butuh banyak makanan yang perlu disiapkan. Joshua kadang membantu Mamah Jae didapur, cuma beberapa hari ini dia absen lantaran sakit. Terpaksa Mamah Jae memasak sendirian, beruntung listrik telah menyala sehingga tidak gelap-gelapan.
Mamah Jae hanya membuat nasi goreng untuk sarapan hari ini dengan telur dadar dan sosis sebagai pelengkapnya. Tidak lupa juga ia menyiapkan sereal coklat kesukaan Mingyu. Belum selesai masak, Yunho sudah menyusulnya di dapur dengan pakaian kantornya. Disusul anak sulungnya yang juga akan berangkat bekerja. Seungcheol hari ini akan keluar kota, dan harus berangkat pagi-pagi supaya tidak ketinggalan pesawat.
Joshua sudah berada didapur membantu sang Mamah menyiapkan susu untuk kedua adik bungsunya. Lupakan Wonwoo yang masih bergelung didalam selimutnya. Wonwoo tidak akan bangun jika belum waktunya berangkan kuliah. Biasanya Wonwoo akan bangun satu jam sebelum kuliah dimulai. Jika tidak ada kuliah bisa dipastikan Wonwoo akan bangun setelah jam delapan. Atau jika Wonwoo diganggu oleh Mingyu.
Sarapan pagi ini hanya dihadiri oleh empat orang keluarga Jung. Biarkan yang lainnya tidur, daripada mengganggu kenikmatan mereka menyantap sarapan. Ya bisa dipastikan jika ada mereka bertiga ruang makan tidak bisa hening dan tenang. Ada saja yang mereka ributkan, apa lagi Vernon dan Mingyu.
Mamah Jae sedang mencuci piring dan gelas bekas sarapan saat Mingyu memanggilnya. Mingyu sudah duduk manis dimeja makan sambil mengusap matanya yang masih terasa lengket.
"Mamah . . . Bongbong pengen susu coklat." pintanya pada Mamah Jae.
"Tunggu bentar ya, Mamah selesaikan mencuci piring, setelah itu Mamah buatkan susu kesukaan Gyu."
Mingyu hanya menganggukkan kepalanya, kemudian meletakkan kepalanya di meja makan.
"Adikmu belum bangun Gyu?" tanya Mamah Jae. Sementara yang ditanya tidak menjawab, ternyata kembali tidur. Jaejoong hanya menggelengkan kepalanya atas tingkah Mingyu. Gemas.
#
Mingyu sudah mandi, Vernon juga sudah bangun dan sekarang mereka tengah berada di depan televisi, memutar dvd film jurasic park. Vernon bolos sekolah hari ini, gara-gara tadi malam mati listrik, jadi Vernon ga bisa bangun pagi. Ga ada hubungannya padahal.
Wonwoo bergabung dengan kedua adiknya setelah ia menyantab sarapan. Wonwoo juga baru bangun dari tidur, memang anak Papah Yunho yang satu tipe ogah bergerak. Jika tidak ada kuliah ya tidur, nonton televisi, atau main game di kamar.
"Bong! Jangan duduk diatas bantal! Nanti bisulan." Wonwoo mengingatkan adiknya supaya tidak duduk diatas bantal. Tumben Wonwoo peduli.
Mingyu menoleh pada sumber suara yang sedang duduk manis di sofa.
"Emangnya bisulan itu gimana sih?" Mingyu bertanya.
"Bisulan itu kayak digigit nyamuk, tapi besar." jawab Wonwoo pendek.
"Non. . . Enon, kamu sudah pernah bisulan?" Mingyu ganti bertanya pada Vernon. "Bisulan itu seperti apa?"
Vernon menggelengkan kepalanya, "Belum, jadi Enon ga tahu." jawab Vernon pendek.
"Tapi . . .apa betul duduk diatas bantal bisa bisulan?" tanya Mingyu lagi.
"Ya cobo aja Bong." sahut Wonwoo.
"Ga mau nanti sakit kalau bisulan." tolak Mingyu. Ia menarik bantal yang ia duduki dan mengembalikannya ke sofa. Dan, acara nonton film-pun dilanjutkan tanpa ada gangguan, atau suara2 berisik dari ketiganya.
#
Kehebohan terjadi pada esok harinya kala Mingyu mengeluhkan pantatnya sakit untuk duduk.
"Emang pantatnya Bongbong kenapa?" Tanya Mamah Jae dengan sabar.
"Pantat Bongbong bengkak kayak digigit nyamuk Mah, tapi ini besar." adu Mingyu.
Wonwoo yang mendengar keluhan Mingyu langsung menyahut, "Jangan-jangan kamu bisulan Bong. Kemarin-kan Bongbong duduk diatas bantalkan?"
"Bisulan? Bongbong beneran bisulan Kak?"
"Ya dilihat saja Bong?"
Mamah Jae melihat ada apa dengat pantat Mingyu. Apakah betul bisulan seperti yang dibicarakan Wonwoo tadi. Dan, ternyata benar. Mingyu bisulan di pantatnya.
Mamah Jae hanya menghela nafasnya, 'Semoga ga rewel.' doanya.
Doa Mamah Jae tidak terkabul, Mingyu rewel kayak anak tk pada umumnya. Apalagi bisul baru yang mau numbuh itu rasanya sangat sakit.
"Aduh Bong . . .kok bisa gini sih?" tanya Mamah Jae.
"Kata Kak Wonu karena Bongbong duduk diatas bantal Mah." jelasnya.
Jaejoong tahu jika itu hanya mitos, supaya bantal yang semestinya buat tidur bukan buat diduduki. "Bongbong kemarin makan apa hayo?"
"Engg . . . Bongbong kemarin makan ikan yang kakinya banyak Mah."
"Cumi-cumi?"
Mingyu menganggukkan kepalanya, "Iya cumi-cumi."
"Lho kan Mamah sudah bilang kalau Bongbong ga boleh makan cumi-cumi." Mamah Jae mengingatkan Mingyu, sebenarnya bukan kali pertama Mingyu bisulan seperti ini, dulu ketika kecil Mingyu juga pernah bisulan gara-gara makan cumi-cumi. Oleh karena itu Mamah Jae tidak pernah masak atau membeli makanan yang mengandung cumi-cumi.
#
Tbc dulu aja ah...😂🤣

KAMU SEDANG MEMBACA
Bongbong's Story
FanfictionDia Mingyu, anak keempat dari lima bersaudara pasangan Yunho dan Jaejoong. Awalnya terlahir sebagai anak normal, tapi dalam perjalanan hidupnya mengubah Mingyu menjadi seperti sekarang. Mingyu berubah menjadi anak penyandang tuna grahita ringan. Mes...