Vernon dan Mingyu mendapat hukuman dari Yunho. Mereka mendapat hukuman karena telah merusakkan bantal dan juga membuat ruang tengah seperti kapal karam.
Kini keduanya memunguti bulu-bulu angsa yang bertebaran di seluruh penjuru ruang tengah. Yunho menghukum mereka supaya bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya. Termasuk Mingyu, setelah dijelaskan oleh Yunho tentang akibat perbuatannya itu, Mingyu mau menjalankan hukumannya bersama Vernon.
Mingyu melaksanakan hukumannya sambil bernyanyi dengan riang gembira seolah ia tidak sedang mendapat hukuman dari Papahnya.
Mingyu melirik Vernon yang dari tadi diam saja. "Enon!Kok cemberut?" tanya Mingyu.
Vernon tidak menjawab pertanyaan Mingyu. Vernon tetap aja cemberut sambil terus memasukkan bulu-bulu angsa ketempatnya.
Mingyu sebal juga karena dicuekin Vernon. Sifat usilnya-pun muncul, Ia menganggu Vernon dengan meniup bulu angsa yang sudah dikumpulkan tepat didepan muka Vernon.
Vernon yang diusili Mingyu membalas perlakuan Mingyi. Mereka berdua kembali dalam pertempuran bersama dengan bulu-bulu Angsa, sampai berguling kesana kemari. Lupakan jika mereka harus membersihkan ruang tengah.
#
Yunho dan Jaejoong keluar dari kamarnya. Yunho ingin menemani istrinya memasak makan malam sambil mengawasi kedua anaknya yang dalam masa hukuman.
Betapa terkejutnya Yunho dan Jaejoong mendapati ruang tengahnya masih penuh dengan bulu. Yunho ingin memarahi kedua anaknya tapi niatnya ia urungkan ketika melihat mereka tertidur.
"Ck . . . padahal mereka itu tadi tidur siang lo Pah," ucap Jaejoong, "Apa permainan mereka sangat menguras tenaga?" sambung Jaejoong.
"Mungkin juga Mah, terbukti bantal-bantalmu tidak ada yang selamat." sahut Yunho.
"Pokoknya besok Papah harus tanggung jawab."
"Lho kok Papah yang tanggung jawab, bukankah mereka yang merusakkannya?" protes Yunho.
"Terus aku harus minta uang pada Mingyu dan Vernon gitu?"
Yunho tertawa, "Baiklah, belilah apa yang Nyonya besar inginkan."
"Nah gitu dong." Jaejoong tersenyum puas, ia harusnya berterima kasih pada dua anaknya karen merusakkan bantal-bantal sofanya, karena besok ia akan belanja untuo mengganti bantal yang telah rusak tersebut, kesempatan yang harus ia manfaatkan dengan baik.
Akhirnya Yunho dibantu Wonwoo dan Scoup yang membersihkan ruang tengah menggunakan vacum. Wonwoo menggerutu karena ia yang kena getahnya membersihkan kerusuhan dua adiknya, begitu pula Scoup yang baru saja pulang bekerja. Jaejoong tidak mau meminta kedua bocah itu membersihkan ruang tengah, yang ada keadaan malah semakin hancur.
Yunho dan Jaejoong membiarkan duo magnaenya tidur diruang tengah, kedua bocah itu dibiarkan melewatkan makan malam karena tidak mau bangun ketika Scoup membangunkannya.Jeajoong meninggalkan mereka setelah menyelimuti keduanya, biarlah jika mereka bangun nanti.
Menjelang tengah malam Mingyu terbangun, matanya menelisik setiap sudut ruangan.
"Oh masih disini." lirih Mingyu saat menyadari dirinya masih diruang tengah bersama Vernon.
"Non . . . Enon! Bangun!" Mingyu menepuk-nepuk lengan Vernon, menyuruhnya untuk bangun. "Non . . .Enon! Ayo bangun, Bongbong lapar."
"Engg . . ." Vernon membuka matanya, ada Mingyu disampingnya, "Bongbong?"
"Ayo bangun Non, Bongbong lapar." adu Mingyu pada Vernon.
Vernon yang pada dasarnya juga lapar, ia pun segera bangkit dari tidurnya, menuju meja makan, beruntung Jaejoong menyisakan makanan untuk kedua anaknya.
"Duduk situ! Enon panaskan dulu makanannya." perintah Vernon, Mingyu dengan patuhnya menuruti perintah adiknya, duduk manis di meja makan menunggu Vernon memanaskan masakannya.
"Sekalian buatkan Bongbong susu coklat ya Non." pinta Mingyu yang hanya dibalas anggukan oleh Vernon.
Mereka berdua telah selesai makan. Tanpa membereskan peralatan makan dan minum yang mereka gunakan, keduanya pergi ke kamar. Mingyu membuntuti Vernon masuk ke kamar adiknya.
"Apa lagi?" tanya Vernon.
"Bongbong bobok sini ya Non, Bongbong takut." jawab Mingyu.
"Ga mau . . . Ntr Bongbong ngompol." tolak Vernon.
"Enak aja, Bongbong udah gede ya Non, dah ga ngompol lagi."
"Udah gede apaan? Kalau dah gede berani tidur sendiri. Sana pergi ke kamarmu sendiri sana!" usir Vernon.
"Ish Enon jahat, masak Enon ga mau nemenin Bongbong, Bongbong kan takut." rengek Mingyu. Vernon tidak peduli, ia sudah menyembunyikan tubuhnya dibalik selimut miliknya.
"Enon!" panggil Mingyu sambil menghentak-hentakkan kakinya," ENON!" teriak Mingyu lebih kencang.
Vernon menyembulkan kepalanya dari balik selimut, "Apa?" balas Vernon dengan berteriak pula.
"Bongbong bobok dimana?"
"Ish ya sudah, Pipis dulu sana!" akhirnya Vernon mengalah, mengijinkan Mingyu tidur dengannya.
"Temenin . . . Bongbong takut, nanti kalau ada hantu gimana?"
"Ish." Vernon mendengus sebal, ingatkan Vernon untuk tidak menendang Mingyu. "Bobok sama Kak Joshua aja sana!" usul Vernon, Joshua kan Kakaknya yang paling sabar menghadapi kelakuan ajaib Mingyu.
"Ga mau, Bongbong maunya bobok ma Enon," tolak Mingyu. "Kak Joshua kan masih sakit."
"Yaudah cepet pipisnya."
"Enon tungguin disini, jangan kabur." Mingyu meminta Vernon untuk menunggunya didepan pintu kamar mandi.
Keduanya sudah kembali tertidur pulas setelah berdebat ga penting. Mingyu ingin Vernon membacakan dongeng untuknya terlebih dahulu atau menyanyikan lagu pengantar tidur. Vernon jelas menolaknya, selain ga tau macam dongeng pengantar tidur Vernon udah ga mood duluan meladeni permintaan Mingyu, dan satu lagi ia juga tidak bisa menyanyi lagu macam pengantar tidur. Mingyu terus merengek, menguji kesabaran Vernon.
"Tidur sendiri saja sana!" usir Vernon, sedikit berteriak. Ini sudah lewat tengah malam, Vernon sudah ngantuk ia ingin tidur.
Mata Mingyu berkaca-kaca, "Enon jahat, Enon nakal, Enon bentak Bongbong."
Vernon menghela nafasnya kasar, "Yaudah sini, Enon kelonin," pasrah Vernon.
Mingyu menggelengkan kepalanya, "Bongbong bobok ma Kak Joshua aja."
Vernon mendengus sebal, 'Gitu kek dari tadi.' batin Vernon.
"Anterin Bongbong ke kamarnya Kak Joshua ya Non."
Vernon kembali menyibakan selimutnya, "Ayo!" Vernon segera menarik Mingyu, mengantarkannya ke kamar Joshua, lebih cepat lebih baik, ia bisa segera tidur pulas setelahnya tanpa gangguan Mingyu.
#
"Kalian belum tidur?" Joshua kaget lewat tengah malam dibangunkan dua magnae keluarganya.
"Bongbong ingin bobok dengan Kak Joshua." sahut Vernon.
"Ya sudah sini."Joshua menggeser tubuhnya, memberikan tempat supaya Mingyu bisa tidur disampingnya, "Makasih ya Non, dah antar Bongbong ke kamar Kakak, kembalilah tidur." Joshua tahu Vernon dalam kondisi badmood menghadapi kelakuan Mingyu, dilihat dari muka Vernon yang kucel. Joshua juga patut bangga pada adiknya itu, ia bisa sabar menghadapi kelakuan ajaib Mingyu, meski kadang-kadang Vernon juga ketularan ajaib.
"Bongbong mau didongengkan atau dinyanyikan hemm?"
"Bongbong mau dengar Kak Joshua nyanyi aja."
"Baiklah, tapi setelahnya Bongbong harus tidur ne."
"Hemmm."
Joshuapun mulai menyanyikan lagu pengantar tidur buat Mingyu, belum selesai satu lagu dinyanyikan Mingyu sudah pulas tertidur. Sementara di kamar lain, Vernon masih bergulung kesana kemari, matanya tidak mau terpejam. Alamat Vernon bakal bangun kesiangan kalau begini, atau Vernon akan mengantuk di sekolah nanti.
*
*

KAMU SEDANG MEMBACA
Bongbong's Story
FanfictieDia Mingyu, anak keempat dari lima bersaudara pasangan Yunho dan Jaejoong. Awalnya terlahir sebagai anak normal, tapi dalam perjalanan hidupnya mengubah Mingyu menjadi seperti sekarang. Mingyu berubah menjadi anak penyandang tuna grahita ringan. Mes...