tiga

779 84 14
                                    

Sudah dua hari Joshua sakit. Sudah dua hari pula Mingyu membuat pusing ketiga saudaranya yang lain. Maklum Jaejoong fokus merawat Joshua yang sedang sakit, dan memang butuh lebih tenaga ekstra. Masalahnya, Jaejoong harus membarikan Joshua minum setiap satu jam sekali, dan  mengecek suhu tubuh anak keduanya itu.

Sudah dua hari ini Mingyu tidur di kamar Scoup. Kenapa ia tidur di kamar Scoup? Karena Mingyu itu terbiasa tidur ditemani terlebih dahulu oleh Jaejoong, Mingyu harus dipukpuk dulu oleh Jaejoong barulah anak kelebihan kalsium itu bisa tertidur pulas.

Kenapa ia milih tidur di kamar Scoup? Mulanya sih, Mingyu merengek minta tidur sama Joshua, tapi Jaejoong tidak memperbolehkannya dengan alasan demi keamanan Joshua. Lantas Jaejoong meminta Scoup untuk menemani Mingyu tidur. Karena dari ketiga pilihan, Scouplah yang paling kompeten menamani Mingyu. Wonwoo dan Vernon jelas tidak mungkin, yang terjadi nanti malah prahara.

Scoup-pun menamani Mingyu tidur, karena Mingyu tidak terbiasa tidur ditemani Scoup, jadilah Mingyu agak susah tidur. Mulut Scoup sampai berbusa menanggapi pertanyaan Mingyu, dan jangan lupaka Scoup harus mendongeng juga untuk Mingyu.

Jika Mingyu bukan adiknya yang berkebutuhan khusus, ingin rasanya Scoup menendang Mingyu saat itu juga. Ini sudah hampir lewat tengah malam, dan ingatkan besok Scoup harus berangkat lebih pagi dari biasanya karena ada kegiatan bersama team otomotifnya.

Scoup bernafas lega saat Mingyu telah tertidur. Berlahan Scoup bangun dan beranjak meninggalkan kamar Mingyu menuju kamarnya untuk tidur ganteng tentu saja.

Baru saja terlelap, Scoup dikejutkan dengan guncangan tubuhnya dan juga suara rengekan yang sangat familiar ditelinganya. Scoup membuka matanya perlahan, sudah ada Mingyu berdiri disampingnya dengan membawa bantal keramatnya. Bantal kecil yang digunakan ketika Mingyu bayi. Mingyu tidak akan bisa tidur tanpa memeluk bantal tersebut. Untungnya Mingyu tidak mempermasalahkan jika bantal tersebut diganti sarungnya, jika tidak Scoup tidak bisa membayangkannya bau dan bentuk bantal itu sekarang.

"Bongbong bobok disini aja ya Kak." pinta Mingyu. Scoup tidak bisa melarang daripada dia kena marah Jaejoong dan yang lebih parahnya Yunho, Papanya. Scoup hanya bisa menambah doanya sebelum tidur, supaya Joshua cepat sembuh serta saudara-saudaranya selalu diberikan kesehatan.

Bukannya Scoup tidak ikhlas menemani Mingyu, tapi kalau sedang ada pekerjaan dipagi harinya begini yang kadang membuat Scoup dilema. Kalau pas hari libur sih tidak masalah.

Scoup menyuruh Mingyu untuk pipis lagi sebelum Mingyu naik ke tempat tidurnya. Kalau sampai Mingyu ngompol kan gawat, bagaimana baunya nanti.

Pernah ketika Mingyu berumur lima belas tahun, Mingyu tidur bersama Vernon. Pagi harinya kedapatan kasur Vernon basah keno ompol Mingyu. Alhasil Vernon ngamuk minta kasur baru.

#

Hari ini Mingyu masuk sekolah setelah dua hari meliburkan diri karena Jaejoong tidak bisa mengantar dan menunggu di sekolah. Mingyu sekolah di sekolah untuk anak berkebutuhan khusus, kadang Mingyu ditinggal, kadang ia minta Jaejoong menungguinya.

Hari ini Wonwoo free, tidak ada kuliah dan juga tidak ada kegiatan yang lainya. Jadilah dia yang mengantar Mingyu ke sekolah. Wonwoo semula menolak ketika Jaejoong menyuruhnya untuk mengantar Mingyu. Celakanya Mingyu nempel terus sama Wonwoo dan ga mau sekolah jika ga dianter sama Wonwoo.

Dengan terpaksa Wonwoo nganterin Mingyu sekolah, pas sampe digerbang sekolah Mingyu tidak mau turun jika Wonwoo ga mau nungguin Mingyu sekolah.

Wonwoo sudah masang muka datarnya, rencana tidur seharian dirumah gagal. "Bongbong kan udah gede masak ditungguin sih sekolahnya." ucap Wonwoo dengan nada sedikit judes.

"Biarin, soalnya Bongbong mau ditunggu sama Kak Wonu."

"Nanti pulang  Kakak jemput Bong." bujuk Wonwoo, "Mampir beli es krim."

"Ga mau.. Bongbong maunya ditunggu Kak Wonu, kalau Kak Wonu ga mau nungguin Bongbong, Bongbong ga mau sekolah, nanti Kak Wonu Bongbong aduin ke Mamah." rengek Mingyu.

Dan dengan terpaksa lagi akhirnya Wonwoo menunggui Mingyu sekolah. Daripada diaduin beneran ke Mamahnya, kan gawat, belum lagi kalau Yunho tahu. Alamat uang jajan Wonwoo bisa dipotong selama sebulan. Jika Mingyu normal seperti Vernon pasti sudah ditendang Wonwoo saat itu juga.

Wonwoo duduk dibangku taman yang ada didepan kelas Mingyu. Mingyu tersenyum bahagia saat tahu Wonwoo menungguinya sekolah. Ternyata tidak hanya Mingyu saja yang ditunggu sekolahnya. Beberapa anak dari kelas Mingyu juga ada yang ditunggu.

Wonwoo bersyukur atas dirinya sekarang saat melihat teman-teman adiknya yang mulai berdatangan. Wonwoo sehat secara rohani dan jasmani. Wonwoo juga patut bersukur kala melihat teman-teman Mingyu, keterbatasan mereka lebih parah daripada Mingyu. Mingyu masih sangat lancar berkomunikasi dengan lingkungan sekitar, hanya saja polah tingkah dan pemikirannya yang tidak berkembang.

Sekolah sudah dimulai, para pengantar duduk disekeliling Wonwoo. Mereka berbincang mengenai perkembangan anaknya masing-masing. Wonwoo hanya mendengarkan mereka berbincang, tidak enak jika ikut gabung begitu saja. Sampai salah satu ibu-ibu itu menyapa dan bertanya pada Wonwoo.

Wonwoo banyak diberi nasehat oleh para ibu dalam menangani anak-anak seperti Mingyu. Wonwoo pun akhirnya menikmati acaranya paginya dengan 'rumpi' bersama para ibu.

Jam sudah menunjukkan pukul dua belas siang, dimana sekolah Mingyu berakhir. Mingyu keluar dan menghampiri Wonwoo sambil membawa sebuah gambar, gambar Wonwoo yang sedang duduk kata Mingyu. Wonwoo mengakui jika kemampuan menggambar Mingyu sangat bagus, bahkan gambar milik Mingyu disimpan rapi oleh Jaejoong. Biar bisa untuk pameran suatu saat nanti. Tapi, Mingyu mau menggambar jika dia sedang mood saja.

Pernah suatu hari Jaejoong mengikut sertakan Mingyu lomba lukis, tapi karena Mingyu sedang tidak dalam mood yang bagus akhirnya acara lomba melukis berubah menjadi acara bermaib di Mall.

Wonwoo meraih tas milik Mingyu yang disodorkan oleh gurunya, karena Mingyu langsung lari keluar begitu doa selesai. Wonwoo menggandeng Mingyu ke tempat dimana ia memarkirkan mobilnya.

"Kak . . . Jadi loh beli es krim, tadikan Kak Wonu janji mau beliin Bongbong es krim." ucap Mingyu setelah duduk manis didalam mobil sambil membuka bungkus snack yang diberikan oleh guru.

Wonwoo hanya pasang muka datarnya, perasaan tadi ia janjinya kalau Mingyu mau ditinggal. Lha ini sudah nunggu masih harus beliin es krim juga.

"Trus nanti setelah beli es krim, beliin Bongbong cake yang seperti kemarin ya Kak. Yang rasa jeruk."

"Hemm" sengaja Wonwoo menjawab  dengan irit.

"Nggg . .  Sama apa lagi ya?" Mingyu tampak berpikir mengingat apa yang akan ia beli selain es krim dan cake.

Wonwoo hanya berkata dalam hati, 'Semoga dompetku ga jebol'

*

Bongbong's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang