Bagian 1 : Sebuah Ide

66 13 8
                                    

Aksa memasuki kelas dengan wajah datar. Ia langsung mendudukan badannya ke kursi. Rian dan Dandi yang sadar akan kehadiran Aksa, mereka menolehkan kepala sambil mengernyit bingung.

Kenapa wajah Aksa datar seperti tembok?

Mereka berdua memperhatikan wajah Aksa dengan saksama. Meneliti setiap lekuk paras tampan Aksa yang saat ini sedang datar.

"Gue abis diputusin Elisa," kata Aksa membuka percakapan diantara ketiganya.

"What?"

"The Fuck!!!"

Rian dan Dandi berkata bergantian secara spontan. Aksa mendelikkan mata menatap kedua orang aneh didepannya.

"Sorry kelepasan," Dandi menganggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Kok bisa putus?" Rian memajukan badannya supaya bisa mendengar penjelasan Aksa dengan jelas.

"Putus nggak jelas, Yan. Gue aja nggak tau salah gue apa."

"Jadi lo berdua putus tanpa alasan gitu?" Dandi menyahut.

"Iya semacam itu," Aksa menyenderkan badannya ke tembok nampak sedang menerawang.

Kedua sahabat Aksa hanya bisa diam. Mereka tidak pernah melihat Aksa seperti ini. Aksa selalu ceria dan tidak pernah satu hari-pun ia menunjukkan ekspresi murung. Hanya karena putus dengan Elisa, Aksa jadi seperti ini.

Dari dulu, Aksa sangat menyukai Elisa. Aksa melakukan segala cara untuk mendapatkan hati Elisa. Baru beberapa bulan mereka jadian, Elisa dengan mudah mengakhiri hubungan itu. Aksa tidak paham mengapa ia diputus secara sepihak.

Saat ini Aksa sedang mengalami gejala-gejala remaja jaman now, 'Ditinggal pas lagi sayang-sayangnya'

Tragis memang. Tapi apa boleh buat jika semuanya sudah berkehendak?

Hanya ada satu hal yang ada dipikiran Aksa saat ini, "Cara mendapatkan Elisa kembali." Iya, hanya itu.

Tiba-tiba ada yang memukul bahu Aksa secara pelan. Orang itu langsung duduk di meja depan dan mengangkat muka Aksa.

"Gue punya ide brilliant untuk lo sob!"

Dahi Aksa bergelombang, ia tidak paham apa yang dikatakan orang ini.

"Gimana kalo lo cari pacar lagi?"

Aksa membelakakan kedua matanya sambil membuang kedua tangan orang itu dari mukanya secara kasar. Aksa menoleh. Ia tidak mungkin melakukan hal konyol seperti itu. Putus dengan Elisa saja kepalanya sudah hampir meledak, apa lagi ini? Cari pacar lagi? Jika iya mungkin ia akan mati sekarang juga!

"Gue bantuin lo balas dendam sama Elisa."

"Udahlah Sa, turutin aja omongan di Dandi." Rian berjalan kedepan untuk bergabung bersama kedua temannya.

"Ogah." Aksa menyendekapkan kedua tangannya kemudian memalingkan muka ke samping. Mata Aksa bertemu dengan sepasang mata seorang perempuan berkulit putih yang rambutnya dikuncir kuda.

1 detik. 2 detik. 3 detik.

Dorrrr!!!

Aksa terkejut karena kedua temannya ini sangat jahil! Ia berdecak kesal lalu memindahkan tas dan peralatan sekolahnya ke bangku paling belakang. Diambilnya earphone lalu di sumpal ke kedua telinganya sambil menenggelamkan wajah di kedua tangan yang ditumpuk diatas meja.

Rian dan Dandi membuntuti Aksa di bangku paling belakang. Keduanya saling mendelik-delikkan mata sebagai kode siapa duluan yang akan membangunkan Aksa.

Aksa mengangkat muka lalu duduk tegap sambil memperhatikan kedua temannya.

"Lo mau bantu apa?"

Rian dan Dandi tampak berfikir sebentar. Lalu keduanya membisikkan sesuatu di telinga Aksa. Aksa diam tampak berfikir lalu mengangguk-angguk paham akan apa yang diucapkan kedua temannya ini.

***

Sara tengah menikmati bakso dan es teh yang dipesannya tadi di Mang Cecep. Ia sedang sendiri saat ini karena Mira dipanggil guru Fisika karena sudah 3X tidak mengerjakan PR.

Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang tak asing baginya duduk dibangku depan Sara. Sara menautkan kedua alisnya, untuk apa orang ini kesini? Bukannya Sara sombong atau apalah itu, tapi dia paling tidak suka kalau ada orang yang nyelonong menganggu aktivitas makan baksonya.

Sara tak menghiraukan orang yang ada didepannya kini. Lebih baik dia makan bakso dan cepat-cepat kembali ke kelas.

"Woy Sara! Sombong banget lo!" Teriak orang didepannya.

Sara menguyah baksonya lalu menelan kemudian menatap manusia aneh ini.

"Mau apa lo?"

"Mau apa ya?"

Sara mendelikkan matanya. Ditanya kok balik tanya!

"Pergi atau gue siram pake kuah bakso?!" Ancam Sara sambil mengangkat mangkok bakso yang tinggal kuahnya saja.

"Bentar Sar. Aelah nge-gas mulu hidup lo."

Sara berdecak kemudian menatap malas muka orang yang paling menyebalkan di dunia ini. Siapa lagi kalau bukan muka Dandi yang super duper nyebelin. Rasanya pengen nampol aja kalo liat muka ni orang!

"Lo mau gak jalanin misi rahasia sama gue?"

Sara tampak berpikir lalu merasa sedikit tertarik dengan arah perkataan Dandi.

"Misi? Misi apaan?"

"7 Misi Rahasia Dandi."

"Yang ada 7 Misi Rahasia Sophie!" Sara membenarkan ucapan Dandi yang awur-awuran itu.

"Iya itu kan film. Ini di dunia nyata."

Sara menggelengkan kepala. Otak orang ini memang sudah geser 360 derajat!

"Cepatan atau gue tinggal?!"

"Iye santee nyai."

"Gini Sar...."

Dandi menceritakan semua kronologi kejadian sampai dimana ia akan mengajak Sara untuk menjalankan misi rahasianya itu. Tidak boleh ada yang tau kecuali orang-orang yang memang mengetahui hal ini.

Sara masih belum menyetujui ajakan Dandi. Ia harus berpikir berkali-kali untuk bergabung ke dalam permainan konyol yang akan ia jalani selama beberapa bulan ini.

Semua ini menyangkut reputasinya dan kehidupan kedepan. Mimpi apa dia semalam? Mengapa ia harus diikut-sertakan di permainan konyol yang berlangsung agak lama?

"Gue pikirin lagi deh."

"Cepet ya! Gue tunggu!" Dandi berdiri lalu meninggalkan Sara yang tengah berpikir di kantin.

***

Sara kembali ke dalam kelas. Dilihatnya Aksa yang sedang sibuk bermain ponsel sambil mengangguk-anggukan kepalanya. Ia memberanikan diri mendekat ke arah Aksa kemudian duduk dibangku depan.

Aksa yang sadar akan kehadiran Sara, melepas earphone lalu menatap ke arah gadis ini.

"Gimana?"

"Gue pikir dulu ya."

"Oke, jangan lama-lama. Ntar gue lumutan."

"Heem."

Sara berdiri meninggalkan Aksa kemudian berjalan keluar kelas. Ia tidak tahu harus apa sekarang? Memilih sesuai hati atau dengan logika-nya sendiri?

-TBC


Selamat Pagi, semangat pagi!
Lagi gabut nih makanya update sepagi ini, hehe.
Thx bgt yg uda baca. Don't forget to comment and vote!
See Youuu^^

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang