Bagian 4 : Pura-pura

34 10 4
                                    

Bagi XI IPA 1 jamkos saat pelajaran Sejarah adalah surga bagi mereka. Bu Denok sedang izin karena harus menghadiri rapat dadakan di Dinas Pendidikan. Sedangkan beliau tidak memberi tugas apa-apa. Jadi selama 3 jam kedepan kelas ini free.

Semua siswa dan siswi asyik pada aktivitasnya sendiri-sendiri. Ada yang tidur, membaca novel, live Ig, nonton drama korea, gosip, main ML, dan banyak lagi.

Tiba-tiba ada suatu pesan nyangkut di ponsel Sara. Ia mengetik password dengan cepat kemudian membuka aplikasi WhatsApp.

0821xxxxxxxx

Save. Aksa.

Oke.

Gue nembak lo disini ya?

Hah?

Pura-pura doang. Tapi bagi teman sekelas mungkin dikirain beneran.

Kok gitu?

Udah nanti lo pura-pura gugup trus bilang 'iya' ke gue.

Iya deh.


Jantung Sara berdegup kencang. 'Tenang Sar ini cuma pura-pura' hiburnya dalam hati. Ia melirik Mira yang sedang tidur pulas. 'Hufftt, tidur mulu kerjaannya!' Batin Sara.

Saat melihat kedepan dilihatnya Aksa sudah berdiri sambil membawa bunga dan cokelat. Aksa benar-benar melakukannya! Sara harus bagaimana saat ini? Kekhawatirannya sudah tak terkontrol lagi.

"Siang semua. Disini saya ingin menyatakan perasaan cinta saya kepada seseorang."

Semua orang yang ada didalam kelas itu antusias mengabadikan momen langka itu. Pasalnya setiap Aksa mempunyai pacar, jarang sekali dirinya menyatakan perasaan didepan orang banyak.

Sara gemetaran hebat. Keringatnya bercucuran. Ya ampun! Ini cuma pura-pura ngapain Sara harus deg-degan. Aishh mau jadi pacar beneran atau pura-pura sama saja ia tidak bisa mengontrol kegugupannya saat Aksa memperlakukan hal yang manis seperti ini.

"Untuk seseorang yang saya cintai. Sara Aulia," Aksa berjalan mendekati Sara dan meraih tangannya kemudian melanjutkan perkataannya, "Would you be mine?"

Teriakan heboh pecah di kelas itu, moment seperti ini jarang sekali terjadi. Sekalinya terjadi harus diabadikan dong!

Sara membuka dan menutup mulutnya. Ia hendak menjawab tapi lidahnya kaku. Banyak yang berteriak 'terima aja Sar!' 'Udah sikat bro!

"Iya gue mau,"

Tepuk tangan riuh memenuhi kelas XI IPA 1 siang itu. Aksa tersenyum kemudian meraih tubuh Sara untuk dipeluknya. Semua temannya ber 'cie-cie' karena Aksa melakukan hal romantis didepan umum. Sementara Sara ia hanya diam mematung tak mengerti apa yang terjadi saat ini.

***

Instagram

Instagram

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

aksa.wijaya Mine.

❤7.568 likes
643 all comments

dandifeb20 ceilah udah jadian.

rianreal pacar baru nih.

mira_sabila sejak kapan jadian?

dandifeb20 tadi di kelas. lo sih tidur!

mira_sabila gue gak nonton live -_-

aksafansclub potek hati dedek bang

hndrjadmika kapan pdkt? kok udah jadian?

aksa.wijaya gue kan gercep @hndrjadmika

aksalovers masih cantikan gue.

itselisaa_ semoga langgeng Sa.

aksa.wijaya Mksh y.

Sara bergidik ngeri melihat sekilas komen-komen yang ada di instagram Aksa. Foto yang diunggah Aksa itu adalah foto dirinya siang tadi. Ia dipaksa Aksa untuk foto supaya bisa diunggah di instagram pribadinya Aksa.

Sara tidak bisa membayangkan jika suatu saat ia harua dijudge oleh para fans Aksa. Mengingat wajahnya tak secantik Elisa, mantan Aksa. Ia juga bukan anak hits dan para fans Aksa tidak suka kepadanya.

Sara membanting ponselnya di kasur kemudian ia bangun dan berjalan ke dapur untuk mengambil minum.

Setelah selesai minum, ia kembali ke kamar. Ia mengambil ponselnya yang tergeletak diatas kasur kemudian melihat beberapa notifikasi dari teman-temannya.

Banyak anak kelas XI yang memberi ucapan selamat kepadanya. Ada juga yang memberi hujatan karena dirasa Sara tidak pantas bagi Aksa.

Mata Sara tertuju pada suatu nomor tak dikenal. Ia membuka room chat nomor itu.

Kira-kira isinya seperti ini.

'Selamat. Lo yang terbaik buat Aksa.
Jaga dia ya. Gue percaya sama lo.'

Sara sudah bisa menebak siapa yang mengirim pesan itu. Ia ingin membalas tapi bingung harus berkata seperti apa. Lebih baik besok ia tanyakan kepada Aksa balasan apa yang tepat untuk diberikan.

***

Pagi harinya terdengar suara motor berhenti di depan rumah Sara. Sara menepuk jidatnya, ia lupa kalau ia sudah pacaran 'pura-pura' dengan Aksa.

Jadi setiap hari ia diantar jemput oleh Aksa. Ribet sih tapi harus bagaimana? Demi keamanan dan kelancaran rencana, ia harus mengikuti aturan mainnya.

Sara berangkat bersama Aksa ke sekolah. Tiba di sekolah, banyak mata yang memperhatikan mereka berdua. Sara merasa risih dengan keadaan seperti ini, ingin rasanya ia ambil semua mata yang melihatnya saat ini.

Aksa meraih dan menggengam tangan Sara. Refleks, kepala Sara menoleh ke wajah Aksa lalu turun melihat tangannya digenggam oleh lelaki disampingnya.

"Tenang. Ada gue. Lo bakal aman." Bisik Aksa tepat disamping telinga Sara.

Sara mengangguk patuh kemudian ia berjalan membuntuti Aksa dengan tangan yang masih menautkan satu sama lain.

***

Setibanya di kelas, Aksa dan Sara sudah disambut bak raja dan ratu. Aksa tersenyum lebar dan Sara hanya menunduk malu.

"Pajak jadian kapan keluar nih?" Teriak Andi, siswa paling bersemangat kalau ada gratisan.

"Iya nih! Kapan pajaknya cair?" Sambung Agam berantusias.

"Entar deh waktu istirahat." Ucap Aksa santai.

Semua seisi kelas bersorak heboh. Lumayan kan ada gratisan dari Aksa. Hehehe.

Aksa dan Sara duduk dibangkunya masing-masing. Tak lama kemudian, Mira berlari memasuki kelas dengan nafas tak terkontrol. Ia membawa tumpukan kertas HVS yang berbentuk seperti selebaran.

Sara melihat ada gambar wajahnya dikertas itu. Tapi ia tidak paham apa maksud dari foto dirinya yang berada di kertas itu.

"Lo dalam bahaya Sar!"

-TBC

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang