Hollaaa!
Selamat Hari Sabtu buat kamu yang selalu menunggu......
Bocoran nih, part ini lagi-lagi full moment Aksa dan Sara. Semoga kalian nggak bosan ya.
Happy Reading guys💙Sara membanting tubuhnya ke kasur. Rasanya cukup lelah beberapa hari ini. Sekolah, menemani Aksa main band, nonton pertunjukkan musik, dll. Bentar-bentar, lelah? Ahh...tidak juga. Ada rasa senang, umm...sedikit.
Diliriknya arloji putih yang menempel di tangan kirinya. Pukul 18.50. Ia bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Tiba-tiba ada suara ketukan pintu dari luar. Sara mengintip lewat jendela dahulu karena Ayahnya belum pulang dan ia harus menjaga dirinya sendiri.
Seorang pengantar paket.
Sara membukakan pintu dan melihat sebuket mawar ada di tangan pengantar paket.
"Mbak...ada kiriman. Dari mas Aksa Wijaya. Ini bunganya dan silahkan tanda tangan disini." Pengantar paket itu menyerahkan sebuket bunga mawar medium dan memberi Sara selembar kertas sebagai tanda penerima.
"Makasih pak."
Pengantar paket itu kemudian pergi. Sara tidak bisa menyembunyikan kebahagiaan untuk kali ini. Ia jingkrak-jingkrak seperti anak kecil di depan rumah.
Selang beberapa menit kemudian, Ayah Sara datang dengan membawa kantong plastik ukuran besar. Beliau menatap heran anaknya yang malam-malam begini masih berada di luar rumah.
"Kamu kenapa masih diluar?" Kata Ayah kemudian melirik ke arah mawar yang ada di pelukan Sara, "Itu mawar dari siapa? Buat kamu?"
"Oh... tadi ada paketan. Dan ini paketannya. Bagus nggak yah?"
"Bagus. Anak ayah udah gedhe ya sekarang. Sudah bisa pacaran."
"Ayah, apaan sih..." Sara menunduk malu.
"Ayo masuk. Ayah bawa makanan banyak buat kamu."
"Iya."
Sara dan Ayahnya masuk kedalam rumah. Mereka langsung menuju ruang makan.
Ayah memang membawa makanan banyak hari ini. Ada ayam kentucky, nasi goreng seafood, burger, beef steak, minuman bersoda ringan, dan masih banyak lagi.
Sara memandang ayah dengan heran. Baru kali ini ayah mengeluarkan banyak uang untuk membeli makanan-makanan enak yang sebelumnya tidak pernah dibeli. Biasanya ayah hanya membeli 2 bungkus nasi campur atau 2 bungkus nasi goreng untuk makan malam mereka. Tapi, mengapa ayah membuang uang untuk membeli makanan mahal seperti ini? Ahh..Sara jadi tidak paham lagi.
"Ayah ditraktir sama bos. Karena kerja ayah bagus, pangkat ayah naik. Otomatis gaji juga naik. Ini bukan ayah yang beli, tapi bos ayah yang beli."
Sara mengangguk-angguk. Ternyata Aksa menepati janjinya. Ia tersenyum tipis kemudian mengambil salah satu makanan yang ada diatas meja kemudian memakannya.
Usai makan malam, Sara mandi kemudian masuk ke dalam kamar. Ia ingin tidur pulas malam ini sampai besok pagi.
***
Pukul 17.00
Di kamar, Sara menatap dirinya di depan cermin.
"Lumayan cantik sih gue,"
Kadang ia senyum-senyum sendiri saat matanya melirik mawar pemberian Aksa yang ia taruh di samping meja riasnya.
Tangannya terulur mengambil ponsel. Ia mengetikkan sesuatu di ponsel tersebut.