Hallo!
SunDay FunDay🐋Gimana part yang aku up tadi malam? Gaje atau nggak?
Kalau kalian punya saran, silahkan berkomentar. Aku sangat butuh kritik dan saran dari kalian.
Terima kasih buat yang nunggu cerita gaje ini. Kalian segalanya buat aku.
Happy reading❤
Matahari bersinar cerah pagi ini. Burung-burung berkicau sambil beterbangan diatas langit. Udara yang sejuk menusuk segala indra manusia.
Sara sudah bersiap pergi ke sekolah. Ia menunggu Aksa didepan rumahnya. Banyak orang tua dan anak-anak kecil yang jogging. Maklum ini baru pukul 06.00
Suara motor yang familiar bagi Sara semakin mendekat. Ia berdiri kemudian berjalan menghampiri suara motor itu.
Motor itu kini berhenti tepat dihadapannya. Ia menerima helm yang diberikan Aksa kemudian naik dimotornya.
Aksa melajukan motornya dengan kecepatan standar. Lagi-lagi ia melirik Sara dari spion motornya. 'Gadis ini tidak berubah' batinnya.
Kurang dari 15 menit motor Aksa sudah sampai di sekolah. Sekolah masih sepi karena ini juga masih pagi.
Sara berjalan mendahului Aksa. Aksa yang merasa tertinggal dibelakang, menyusul Sara dengan setengah berlari.
"Lo belum jawab ajakan gue kemarin." Kata Aksa sambil memasukkan kunci motor kedalam sakunya.
"Ke studio musik dekat sekolah?" Tanya Sara memastikan.
"Hm"
"Bukannya gue harus nemenin lo everytime ya? Kan sesuai kontrak itu."
"Iya. Anjing pintar." Aksa mengacak-acak puncak kepala Sara kemudian merangkul bahu pacar 'pura-pura' nya itu.
Sara tersenyum simpul melihat Aksa mengacak rambutnya. Ia membiarkan Aksa melakukan kegiatannya. Baginya, ia akan terbiasa melihat perilaku yang diberikan Aksa hari ini dan untuk beberapa bulan kedepan.
***
Bel pulang sekolah berbunyi nyaring. Semua siswa-siwi SMA Nirwana berbondong-bondong pulang. Ini hari Jumat. Hari yang pendek dan hari yang disukai semua murid SMA ini karena besok Sabtu, otomatis mereka libur.
Semenjak Sara menjadi pacar 'pura-pura' Aksa, Mira sering pulang sendiri. Sahabatnya itu tak pernah marah ataupun ngomel karena Sara jarang pulang dengannya. Meskipun Mira jarang mengantar pulang Sara, itu tidak mempengaruhi persahabatan mereka.
Suasana kelas menjadi sepi. Hanya ada Sara, Aksa, Rian dan Dandi yang sengaja masih tinggal dikelas.
"Lo berdua duluan."
"Oke. Gue tunggu di studio."
"Sar, kita berdua duluan ya."
"Ya."
Rian dan Dandi menuju ke studio duluan. Kini, hanya ada Aksa dan Sara yang masih tinggal di kelas. Keduanya tak ada yang membuka suara. Hingga Sara memberanikan bersuara.
"Kenapa nggak sekalian bareng mereka?" Sara menoleh.
Aksa masih terdiam.
Ia berjalan ke arah pintu dan kemudian menutupnya. Aksa berbalik mendekat kearahnya. Jantung Sara berdetak kencang, ia takut jika Aksa melakukan sesuatu dengannya.