Sayyidatuna Fatimatuzzahro Pemimpin wanita surga yang kini mulai terlupakan.
Di hari itu ia duduk termenung, kesedihannya atas kewafatan ayahnya 6 bulan lalu memang belum sirna, hanya saja di hari itu seperti ada hal lain yg mengganjal di hatinya, yg demi itu dia duduk lama dan merenung.
Saat itu Sahabatnya Asma' Binti Umais ada bersamanya, Asma' memahami kegelisahan sahabatnya itu, ia lantas bertanya :
"Adakah hal yang sedang engkau fikirkan sahabatku ?"
Asma' penasaran, perkara "serius" apa yang sedang difikirkan sahabatnya ini, seorang wanita terbaik yang kelak akan menjadi pemimpin dari wanita-wanita ahli surga.
"Aku takut Asma' " ia menjawab " aku takut kelak ketika aku meninggal, ketika orang-orang membawa jenazahku, ketika aku hanya dibalut dengan kain kafan rapat dan sehelai kain diatasnya, aku takut bentuk dan lekuk-lekuk tubuhku akan terlihat oleh lelaki-lelaki yang bukan mahromku" ..
Kala itu memang belum ada keranda "tertutup" lazimnya keranda-keranda sekarang, keranda di zaman itu masih terbuka, jenazah hanya ditutupi dengan selembar kain diatasnya.
Asma' tidak terkejut dengan jawaban sahabatnya ini, Asma' tahu betul, ia memang memiliki sifat haya'(malu) yang sangat besar, bahkan sedari kecil ia mempunyai prinsip yang kuat untuk tdk memandang dan dipandang lelaki yang tidak Halal baginya.
" Maukah aku tunjukkan bentuk keranda yang pernah aku lihat di Habsyah(Ethiophia) ?" Asma' menawarkan pendapatnya, beberapa tahun yang lalu ia pernah berhijrah ke Habsyah, dan disana ia melihat bentuk keranda yang berbeda dari keranda di Jazirah Arab.
" Dengan senang hati Asma' "
Asma' lantas mengampil sebuah papan kayu kecil, beberapa pelepah kurma, kemudian membuat "miniatur" keranda tertutup itu.
"Seperti ini" .. Asma' memungkasi.
Melihat itu ia tersenyum lebar, senyum yang jarang sekali terbit setelah kematian sang ayah, akhirnya ia menemukan jalan keluar bagi kegundahannya.
" Satarakillah kama satartini.. semoga Allah menutupi semua dosa dan kekuranganmu sebagaimana engkau menutupiku Asma', aku berwasiat ketika nanti aku meninggal, buatkan untukku keranda yang seperti ini.."
Taukah kalian siapa wanita itu ?
Innaha Sayyidatu Nisa'i ahlil jannah Fatimatuzzahro' .. dialah Fatimah Azzahro', Putri kesayangan Rosululloh Saw yang kini mulai jarang disebut namanya, apalagi untuk dipelajari dan diteladani akhlak budi pekertinya, untung saja beliau tdk hidup di zaman sekarang, dimana gadis yang memilih untuk menjaga kesucian dan menutupi keindahannya malah dikatakan sebagai gadis radikal, kolot, primitif, introvert dan julukan-julukan lainnya, gadis-gadis kekinian adalah mereka yang bisa terbuka dan "welcome" kpd para lelaki, mereka yang terbiasa calling dan berchating ria dengan cowok-cowok tanpa rasa takut dan malu.
Kelak.. di hari kiamat, ketika semua manusia berkumpul di pinggiran shirat, tak terkecuali kita, mereka dan kita semua akan mendengar suara seruan, sebuah seruan yang ditujukan untuk menghormati pendirian sang pemimpin wanita surga :
" Wahai kalian semua.. tundukkanlah pandangan kalian, sebentar lagi Fatimah Azzahro' akan melewati shirot.. "
Semua orang menundukkan pandangannya, Fatimah Azzahro' lantas menyusuri Shirot bersama wanita-wanita pengikutnya, mereka yang di dunia selalu meneladani akhlak, Adab dan budi pekertinya.
Sifat Iffah (menjaga kesucian) dan Haya' (malu) adalah sebuah pelajaran penting dari Sayyidatina Fathimah, 2 sifat yang kelak akan menjadi akhlak utama bidadari-bidadari surga, seperti yg tercantum dlm Al Quran, Surah Asshoffat , hal 447, 3 baris dari bawah.
و عندهم قاصرات الطرف عين
"Disisi mereka (ahli surga) ada para bidadari yang memiliki mata-mata yang sangat indah, yang selalu menjaga pandangan dari lelaki yang tidak halal bagi mereka, "
*Instagram*
https://instagram.com/download/?r=6703785726*Telegram*
https://t.me/pecintatarim🌹 *Peci

KAMU SEDANG MEMBACA
Pejuang Hijrah
SpiritualUntaian kata-kata dan kalimat, untuk memotivasi para pejuang hijrah (InsyaaAllah). Dari berbagai sumber yang ditemukan lewat sosial media. Hanya ingin memotivasi para pehijrah yang berjuang dalam tahap istiqomah dalam mengejar surga dan pemiliknya.