Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🎭🎭🎭
Faya POV
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lahir sebagai salah satu putri pengusaha sukses, sounds like.. awesome?
Haha yes. In your dream!
Itu yang beberapa kali atau bahkan setiap saat gue ucapin ketika sedang bercermin.
Kenalkan gue Jefaya Cendricya Daniswara atau Lee Faya --yah itu nama yang Oma berikan ke gue, mengingat dia orang korea--. Satu satunya cucu perempuan dari keluarga Daniswara.
Menjadi satu satunya cucu perempuan gak ngebuat gue dimanjakan atau di spesialkan. Bahkan kehadiran gue seolah olah aib yang harus ditutupi.
Sejak kecil gue udah diasingkan ke belahan dunia lain sama ortu gue. Gue hidup cuman berdua sama kakak yang terpaut setahun dan sederet asisten rumah tangga beserta bodyguard. Bahkan SD sampai SMP gue udah disuruh home schooling. Seolah olah gue dikucilkan dari seluruh makhluk di dunia ini.
Sejak kecil juga, kira kira umur 6tahun. Ketika anak sebaya kami -gue dan kakak- bermain Barbie dan mobil tamiya, kami malah disuruh berlatih panah. Iya panah sungguhan bukan panah yang ujungnya terdapat pelekat.
Panah, pedang, pistol, berkuda, maraton, dan sederet latihan bela diri yang lain udah ngisi masa kecil kami. Untuk bela diri sendiri gue lebih pro ke Muay Thai sementara kakak gue ke Jiu Jitsu nya.
Cuman kakak yang gue punya. Sampai suatu ketika kakak pergi. Gue dan kakak terpaksa dipisahkan, itu yang gue tangkap dari obrolan para bodyguard. Gue gak ingat ada kesalahan besar yang kami lakukan.
Waktu itu kakak pamit ke gue buat pergi ke tengah kota, bermain gitar seperti biasa. Padahal Mom sama Dad sangat melarang keras buat kami meninggalkan rumah. Tapi itu gak pernah menyurutkan semangat kakak untuk bermain gitar.
Suatu keanehan mulai terjadi sejak awal kakak mulai bermain gitar ditengah kota, hampir setiap pulang dia dalam keadaan babak belur. Kata kakak dia jatuh dari motor. Alasan klise! Masa iya hampir setiap pulang jatuh dari motor?!
