Sebulir manik jatuh
Seberkas asa bersimpuh
Melupakan pahitnya keluhBukankah itu cinta, sayang?
Dari wanita renta yang bahkan melupakan rehat di waktu senja
Demi sang puteraBukankah itu cinta, sayang?
Dari pak tua miskin yang memaksa tubuhnya bekerja
Untuk buah hatinyaDan banyak cinta sederhana diluar sana
Jauh dari kata alay dan dekat dengan kata kerja
Macam relawan penyelamat bencanaCinta itu tidak selalu manis atau puitis
Tidak pula gemulai dan selalu romantis
Karena cinta perwujudan perjuangan dan pengorbananLihat, sayang lihat
Dimana cintamu saat ini? Kasihmu dari nurani?
Pada pak tua, si renta, si lemah, si bisu, yang terbalut letih ditengah pengungsianTidak! Aku tidak sedang memintamu mengorbankan milikmu yang tak seberapa
Setidaknya sisihkan sedikit hatimu, sedikit doamu
Kepada porak-poranda yang menjadi peringatan manusiaSengayam, di Awal Agustus
Lombok, layaknya Aceh di 2004 atau bencana lainnya.
Semoga manusia menjadikan tragedi diatas tanahmu sebagai pendekatan pada Penciptamu, Tuhan semesta alam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secawan Kata
AcakPernah galau tapi males ngomong? Pengen cerita tanpa dinyinyirin netijen? Tulis! Enakan? Engga juga sih wkwk. . . . Yang baca ini hati-hati hatinya ya. Ngetiknya suka ambyar!