6. Pacar baru?

3K 105 0
                                    

Seminggu sudah arga sekolah disana. Seminggu juga gosip terumbar bahwa ada hubungan khusus diantara wakil ketua osis dan lelaki berdarah jerman itu. Dan seminggu juga adit makin membenci acha,seperti saat ini dia dibuat kesal oleh adit terkena sindiran dan semprotan khas adit. "Lu bego apa gimana si nas?!" Bentak adit, "ha? Eh kalo ngomong dipikir dulu. Bego gimana si?!." Tanya nasya sebal, "nih ya seharusnya ini tuh ga gini. Tanda bacanya di geser sedikit biar proposalnya rapih!." Kata adit dengan nada tinggi. "Eh,otak sapi! Gue udah ngetik cape cape sampe pr pkn belom dikerjain nah lo? Kerja lo mana? Cuma nyuruh nyuruh aja!." Ucap nasya yang benar benar sudah naik darah. "Bacot. Gausa lebay!." "Enteng banget si lo ngomong. Belom pernah gue timpuk coet ya?." Tanya acha kesal
"Ya belom lah. Lagian siapa juga yang mau ditimpuk coet!." Jawab adit ketus, "makanya kalo ngomong dipikir dong pake otak.cih,maen lo cuma sama cowo blasteran itu?." Sambung adit, "bukan urusan lo!." Jawab acha sarkas dan langsung meninggalkan adit sendiri.
"Jelas urusan gue sya. Karena lo emang patut diperjuangkan." Kata adit pelan, tak sadar dibalik sudut ada si mulut receh yaitu bendahara osis sman 120 jkt, "ehm,kalo emang masih sayang mah bilang aja kali pak ketos." Kata danar nyerocos dan tentu saja membuat adit gelagapan karena ucapannya tadi terdengar danar, "lo?sejak kapan disiitu?" Tanya adit bingung. "Sejak lo debat lah sama nasya." Jawabnya, "hm. Awas aja kalo lo ember ga gue tebengin pulang!." Kata adit mengancam sebenarnya ia mengancam karena takut ucapannya tadi diketahui nasya karena disebar oleh lelaki receh di sampingnya
"Wey! Ampun pak tua, iya elah tenang aja kali." Elak danar.
****
Dikantin, "Bu mi ayam 1!" Kata nasya, "eh nyed!. Dicariin juga ni taunya dikantin." Tiba tiba nasila dan farah datang menyerobot. Nasya cuma membelalakan mata. "Eh ko lo diem aja si far?." Tanya acha penasaran karena biasanya yang paling kepo akut adalah farah diantara mereka ber tiga. "Nih liat. Rok gue ketumpahan minuman si ikan lohan." Jawab farah dengan raut muka sedih. "Hah?!" Jawab nasya dan nasila bersamaan, "ituloh sya,si danar pea. Masa iya gue lagi jalan disruduk eh trus ini kena es jeruknya lagi ah!." Kata farah,"haha." "Eh terus lebih keselnya lagi dia malah ngatain gue, tukang kangkung. Kan udah garing ngeselin yak?." Tanya farah, dan dijawab dengan muka tahan tawa oleh ke 2 sahabatnya itu.

***
"Apa apaan ni?!."tanya acha
"Gapapa." Jawab lelaki itu
"Lo ngapain kesini bawain mejikom?!,sama ini? Ini apa?"
"Ya gue tau aja. Biasanya kebiasaan lo jam segini tu laper dan lo bingung mau makan apa." Katanya enteng.
"Ya,tapi itu kan dulu. Udahlah lo pulang aja ngapain si disini." Usir acha pada adit
Sebenarnya acha bingung ada angin apa adit membawa kan mejikom beserta paket pizza hangat, ada terbesit rasa senang karena adit masih mengingat kegiatan apa yang acha lakukan sehabis maghrib selain ia belajar ia juga sangat lapar. Karena ia dirumah memang sendirian,sedangkan mama nya?. Yaa..
"Oh. Jadi lo gamau ni makanan? Padahal gue bawa mejikom biar lo makan karbohidrat juga. Daripada makan mie terus ya lo malah tambah bantet." Jelas adit
Acha hanya membulatkan matanya dan membentuk mulut seperti huruf "O"
"Ya ga gitu si." Jawab acha, "ya terus lo mau apa?." Tanya adit, "Ya kalo makan segini banyak nya nasi di mejikom sama pizza 2 box gue gakuat." Kata acha , "Gausa kode bego." "Udah gue temenin makan disini." Sambungnya , "perasaan yang tadi ga kode." Kata nasya pelan. Memang benar ia memang hanya bicara seadanya entahlah ia juga bingung memang kadang otaknya lemot.
Lalu adit langsung saja duduk di bangku kayu rotan ber ukuran persegi panjang yang tersedia di depan rumah acha. Memang dahulu jika acha kesepian ia akan seperti itu 'hmm' flashback kan..
"Dit." Panggil acha, "apa?" "Gue sama arga gapacaran ko." Jelasnya
"Mau lo pacaran sama tu cowo aneh kek. Sama lukman orang gila sekolah juga gue ga peduli." Jawab adit sarkas, memang ya dia tidak punya hati.
Kalimat itu sungguh membuat nasya diam dan ada rasa sesak sebagian di dadanya. "Udah ah gue mau pulang. Lo hati hati." Kata adit yang ingin meninggalkan pekarangan rumah nasya, nasya hanya melihat motor yang dikendarai adit menjauh,jauh dan semakin jauh. Sampai akhirnya tidak terlihat lagi. "Malam ini,sama seperti sepertiga bulan dilangit. Kelihatannya indah namun ia banyak menyimpan luka." Kata nasya sembari memaksakan senyumnya, ia berfikir mungkin adit hanya ber simpatik saja padanya. Karena perasaan adit padanya sudah tidak ada. Bahkan nihil untuk mengulang kembali kisah manis itu.
***
Adit pov.
"Gue sama arga gapacaran ko." Jelas nasya, jelas saja itu adalah kalimat yang sederhana namun itu sangat indah di dengar. Tapi ia tak mau kelihatan baper jadinya sontak saja ia menjawab "Mau lo pacaran sama tu cowo aneh kek. Sama lukman orang gila sekolah juga gue ga peduli." Katanya, bego! Umpat ia dalam hati. Ia tau dari ekspresi nasya pasti sangat meyakinkan bahwa ia sangat sakit hati, memang adit lelaki aneh. Gengsi sekali!.
Tak ingin tambah menyakiti hati gadis mungil itu adit pun bergegas pulang kerumah dan melontarkan kalimat peringatan "hati hati" kepada gadis itu. Entah sampai kapan ia menyembunyikan perasaannya. Jujur ia takut,takut sekali jika nasya berpaling darinya. Ia juga takut jika nasya benar benar membencinya lalu meninggalkannya. Entahlah ia juga bingung bagaimana mengungkapkan perasaan nya kepada nasya ia benar benar takut jika ada kalimat penolakan dari gadis itu.






















Hai! Maaf ya kalo chap nya pendek. Jangan lupa vote ya!

Ketos vs waketosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang