10. Cemburu

2.7K 110 0
                                    

"Pagi princess" sapa lelaki blasteran itu di depan pintu kelas
"Eh? Arga,"
"Lo 3 hari gaada kabar kemana aja? Gue kangen hahah."
"Kangen?"
"Iyalah kangen diomelin sama lo. Lagian gue line ko gadibales?"
"Ngapain juga bales chat lo? Emang ada yang penting?
"Pentinglah. Nih ya hari ini tu ulangan matematika dan lo? Lo belum belajar kan semalam?" Jawab arga dengan cengirannya
"Hah?!,eh serius? Demi apa?! Gue blom belajar aduh ga! Mampus deh gue,"
"Bwahahahaa, ih lo gampang banget deh di kibulin. Aduh Nasya kinanti otak lu dari pohon bambu ya? Sekarang gaada pelajaran matematika."
Sontak saja hal itu membuat nasya kesal dan membelalakan matanya
"Hhh!" Jawab nasya,
Pada jam pelajaran ke 2 ini kelas nasya mendapati jadwal olahraga, terik matahari sepertinya pagi ini sedang tidak main main. Panas sekali,ya walaupun matahari pagi memang sehat.
"Baiklah anak anak hari ini saya tidak akan memberikan materi banyak banyak,sebab saya ada urusan dengan kepsek. Jadi untuk hari ini di jam pelajaran saya kalian boleh ke kantin." Ucap pa bayu selaku guru olahraga
"Asik."
"Horaaay!"
Seperti nya hari ini tuhan sedang baik.Seru siswa siswi yang lainnya, "nas lo mau ke kantin?" Tanya nasilla pada nasya
"Hm ngga. Tapi tolong dong gue nitip air mineral aja ya?"
"Boleh,gue tinggal dulu ya lo hati hati disini gue sama farah ke kantin dulu."
"Hmm,iya bawel."
Nasya hanya menyenderkan punggungnya pohon beringin di dekat aula sekolah yang sudah berumur puluhan tahun itu,konon katanya di pohon beringin itu terdapat hantu "kuntilanak" yang bahkan siswa pun tak berani mendekatinya. Memang saat jam kosong seperti ini nasya biasanya langsung kesini,selain taman tempat favoritnya dan adit dulu.
"Ehm."
"Heh?," nasya mendongakan kepalanya ada lelaki bertubuh jangkung berwajah blasteran itu
"Lo demen banget sendirian si sya."
"Masalah buat lo?" Jawab nasya acuh tak acuh
"Ya nggajuga si. Cuman kan galucu!, kalo lo duduk dibawah pohon beringin trus ilang tiba tiba eh tar kabarnya lo diculik kuntilanak beringin."
"Hush. Sotoy banget si anak baru."
"Gue anak baru darimana? Gue tinggal dibandung udah lama."
"Ini jakarta. Bukan bandung arga."
"Oh iya lupa, eheh"
"Hmm"
"Sya lo pernah menyayangi seseorang dalam diam ga?" Tanya arga yang langsung mengambil posisi duduk disamping nasya
"Hah?,eh lo nanya apaansi?"
"Kuping lo ga bermasalah kan?" Tanya arga
"Ya ngga. Cuma tampang aneh kaya lo masa gangerti hal gituan."
"Sya. Gue baru suka dan sayang sama cewe ya di Sekolah ini."
"Hoh emang lo blom pernah nge—
"Belum sya. Makanya gue nanya sama lo. Lo kan pakar."
"Pakar? Pakar apa?"
"Haduh sya cape deh ngomong sama lo harus ngucap berapa kali si? Kenapa gitu?lo katanya "pinter" tapi diajak ngomong aja lemot."
"Dih. Apaansi,"
"Tau ah sya."
"Bodo ah. Gangerti."
"Sya,"
"Hm?"
"Gue su,
"Cha ini minum nyaaa!" Teriak sila sontak saja membuat arga dan nasya kaget
"Aduh. Ni kenapa ada pokemon si?!" Tanya arga kesal
"Hah? Pokemon. Ih apansi arga. Dasar setan." Ucap sila tak mau kalah
"Heh heh. Udah deh kalian apaansi,udah udah sil nanti ini duitnya gue ganti. Eh ar tadi lo ngomong belom selesai mau ngomong apa?" Kata nasya menengahi
"Gajadi sya. Kapan kapan aja,inget ya sil ini semua karna lo." Kata arga sambil mengerucutkan bibirnya dan meninggalkan nasya dan sila
"Ih tuh cowo sableng kenapa ya?"
"Kayaknya si dia kesambet mbah kunti penunggu pohon ini." Jawab nasya usil,ia tahu betul bahwa sahabat nya yang satu ini sangat takut pada hal hal mistis
"Ah syaaa udah yuk balik ke kelas." Kata sila sambil menarik tangan nasya
"Haha,yauda ayo. Eh bentar btw si farah keman,
"Anjiir!! Gue lupa sialan. Sila begoo!!! Gue ninggalin farah di toilet! Gue lupa izin sama dia kalo mau balik kesini ah pasti dia bingung deh. Sya gue kesana dulu ya jemput farah." Cerocos sila panik,memang aneh terkadang orang kalau lupa tidak lihat situasi dan kondisi terlebih dahulu.
"Hhhh! Yauda hati hati!!!"
***
Selesai membereskan semua buku buku nya dan memasukan buku nya kedalam tas nasya langsung ingin buru buru pulang.
"Chaa gue sama farah pulang dulu ya. Duluan dadah." Kata sila dan dilanjut dengan farah yang melambaikan tangan
"Iya hati hati,"
"Eh singa. Lo balik sama siapa hari ini?" Cerocos arga
"Sendiri naik ojol."
"Pulang bareng gue mau?"
"Hm,gausa gue bisa sendiri ko. Gue duluan ya ga." Ucap nasya yang langsung meninggalkan arga,tak disangka arga sangat kecewa saat nasya menolak permintaannya. Aneh memang saat perempuan lain ingin merasakan dekat dengannya justru nasya malah sebaliknya
"Lo selalu beda dari perempuan lain sya. Dan entah kenapa gue selalu suka itu." Umpat arga dalam hati dan langsung memaksakan senyumnya.
Setelah nasya meninggalkan kelas,nasya tak bergegas langsung pulang ia ber inisiatif untuk menengok ruangan kesukaanya. Ya apalagi kalau bukan Ruang OSIS,
Ceklek.
"Hah??,"
"Lho ka nasya?,ad..a ap—a ka kkkesiini?," tanya alena sang junior
Sakit sekali hati nasya saat tiba di ruang osis ia sudah di suguhkan pemandangan tidak senonoh. Adit dan alena sedang duduk berhadap hadapan sambil tertawa bersama. Ia Juga sangat minder pada alena bagaimana tidak alena sangat cantik,lalu balik lagi ke nasya?,
"Eh gapapa. Lanjut aja. Gue kesini cuma mau periksa ini ruang osis masih ada setannya atau ngga eh taunya masih ada. Gede banget lagi." Sindir nasya
"Maksud lo apa?" Saut adit
"Lho?,situ ngerasa? Pantesan ya Sma ini ga maju maju orang otak ketosnya aja bego. Dasar playboy kelas teri." Ucap nasya dengan menahan rasa tangis namun ia berfikir ia menangispun adit tidak akan peduli.
"Ka. Ga gitu,tadi ak
"Apasi. Lebay." Saut nasya yang menjawab penjelasan alena dan langsung meninggalkan ke dua orang itu
Braak. Nasya membanting pintu,adit yang melihat kejadian itupun sangat bingung. Mengapa nasya nya terlalu pencemburu,
"Ka adit maafin alena. Gara gara aku ka adit sama ka nas,
"Hm. Biarin aja. Lagian nasya bukan siapa siapanya gue. Udahlah ni lanjut aja,"
"Maaf ka sekali lagi." Alena sangat takut kepada nasya memang nasya kalau sudah marah seperti singa kelaparan.
****
"Hari apaansi ini?!!! Kenapa panas banget ah." Gerutuk nasya yang sedari tadi merebahkan dirinya di halte depan sekolah sembari menunggu angkot untuk kerumahnya,sial juga hari ini mama nya tidak bisa menjemputnya nasya juga tidak membawa hp hari ini. Andai ia bawa hp pasti ia sudah memesan Ojol kesayangannya.
"Ka nasya."
"Eh?,"
Nasya kaget ada gadis berperawakan mungil lebih mungil darinya. Ya siapa lagi kalau bukan alena.
"Lo ngapain disini?" Tanya nasya
"Ka. Tadi aku sama ka adit gaada apa apa ko. Lagian kan mau ada pemilihan kandidat ketua osis nah aku bingung mau belajar dari sia,
"Masih ada danar,fabrian,ara,anggun,reva" jawab nasya sarkas
"Oh. Maaf ka aku gatau." Jawab alena sambil menunduk
"Lagian kata ka adit kaka juga bukan siapa siapanya." Lanjut alena
"Heh?!?," Nasya tertegun dengan kalimat adikelasnya ini. "Berani sekali."
Brum. Motor sport berwarna hitam dengan pengendara berwajah tampan bak pangeran berhenti di depan halte,
"Al. Ayo naik gue anter pulang."
"Ka adit? Gausa ka,ka nasya aja"
"Apasi,lo kalo mau pulang bareng adit sana! Gausa so so an peduli. Lebay." Saut nasya
"Heh,cewe bar bar. Alena baik mau nawarin itu ke elo. Eh lo malah ga tau terimakasih."
"Halah bacot." Saut nasya sambil berjalan lurus tanpa tujuan meninggalkan ke dua manusia itu
"Bodo amat. Kesel kesel. Ya allah kasih hujan kek kasih. Biar di jakarta gapanas panas banget." Oceh nasya sambil berjalan,ia sudah kesal menunggu angkot terlalu lama lalu tiba tiba ada Alena dan Adit yang kelihatannya sengaja sekali memanas manasi ia,lalu ia memutuskan untuk jalan kaki saja ia berharap akan ada malaikat baik yang mau menjemputnya pulang.
Disisi lain,ada laki laki yang memperhatikan gadis itu. "Maaf sya." Gumam lelaki itu
Tintin,tintin...
"Ah apasi berisik." Kata nasya kesal kepada pengendara entah siapa yang berada di belakangnya
"Eh,fabrian?." Sadar nasya
"Apa?. Lo kenapa jalan? Mending bareng gue." Ucap fabrian sang sektetaris osis itu,ya siapa lagi kalau bukan musuh nasya. Jujur nasya sangat benci pada mulut fabrian yang bisa dibilang sangat menohok ke hati
"Naek!." Perintah fabrian
Nasya pun segera menempatkan dirinya di motor fabrian,
"Ri lo bukannya udah balik?" Tanya nasya penasaran.
"Gue emang udah balik. Lo liat kan gue udah gapake seragam,eh terus gue di telpon sama,
"Sama siapa?"
"Heh?." Fabrian hampir saja keceplosan atas inisal nama orang yang menyuruhnya menjemput nasya
"Siapa?,"
"Ada,lah. Dia adalah peterpan lo sya. Hahah" jawab fabrian
"Peterpan?. Hm emang gue tinkerbell ya?" Tanya nasya
"Bukansi. Ah udahlah lo kepo amat." Jawab fabrian kasar
"Ish,"
-sesampainya didepan rumah nasya,nasya mengucapkan terimakasih kepada fabrian lalu fabrian hanya bilang
"Sya kadang sesuatu yang ga nampak adalah sesuatu yang berdampak kebahagiaan. Inget sya banyak yang sayang sama lo. Gue pamit sya,bilang makasih sama peterpan lo." Ucap fabrian
"Mmm,peterpan?. Adit?,ah! Gamungkin sya. Adit kan udah sama alena kalo ga sama tu si curut reva heheh."Gumam nasya.
Disatu sisi lelaki itu mendampingi nasya,memperhatikan nasya dalam dalam agar ia sampai rumah dengan selamat tanpa ada gangguan. Ya lelaki itu adalah peterpan yang menyuruh fabrian mengantar nasya.


























#AUTHOR
HAAAAALLOWWWW!!! Apa kabar semwaaa?:""))) gimana ni chapter kali ini? Jangan lupa vote ya😉. Klik tanda bintang di bawah cerita juga garugi ko! Lanjut chap selanjutnya?!?! Greget ga?!?! Ngga kan. Hm yauda hahah😂 see u~

Ketos vs waketosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang