Pagi ini sma n 120 jkt,mengadakan Perkemahan Osis yaitu di Cibubur ciracas jakarta timur.
Kebetulan disana Nasya dan Adit menjadi pendamping serta panitianya diikuti juga dengan danar,reva,fabrian,dan anggun serta pak Sanusi selaku pembina osis juga mengikuti kegiatan terserbut.
"Cha gimana lo udah siapin barang barang yang mau lo bawa?." Tanya fabrian pada nasya
"Hm,udah siap ko cuma apalagi ya yang kurang?." Kata nasya sembari memeriksa kembali barang bawaannya di tas,
"Oh ya,gue lupa bawa Jaket. Duh gimana ya yan? Mana sebentar lagi berangkat!"
"Hih lebay lo. Kayak cibubur dingin aja udahlah tenang aja kali gausa panik gitu." Jawab rian enteng lalu meninggalkan nasya sendirian
"Bukan lebay oncom. Masalahnya gue benar benar gabisa kena angin malam." Teriak nasya
Sembari membelalakan matanya
***
"Adik adik saya Absen kalian dulu ya!." Perintah nasya pada Anak osis junior nya
"Siap iya ka!" Jawab mereka serempak.
"Adi?"
"Saya ka."
"Mila?"
"Hadir ka"
Selesai meng absen nasya lalu menuju kendaraan selanjutnya,yaitu kendaraan yang diisi Oleh teman osis se angkatannya.
Sakit sangat sakit,saat baru saja masuk ia mendapati adit dan reva sedang duduk bersama didalam bus tersebut. Sambil tertawa berbahagia bersama. Ia juga melihat raut wajah adit tang sumringah sekali saat ber senda gurau bersama reva, "ehm. Waketos baru masuk bus ni?" Tanya anggun
"Ah iya"
"Yah sya sabar ya adit udah ada gebetan barunya. Temen lo sendiri malahan." Celetuk danar,sial memang mulut danar itu tidak bisa di takar terlebih dahulu saat bicara,adit yang menyadari itupun lansung memperhatikan raut wajah nasya yang kelihatan baik baik saja.
"Heh apaansi kalo ngomong!." Saut reva sarkas
"Gue sama adit cuma temen doang kok." Sambungnya
"Temen?,lho ko temen pake tiduran di pundak adit si?!" Jawab danar
"Eh udah deh gausa pada berisik!" Perintah nasya yang segera mengambil posisi di tempat duduk dibelakang adit karena itu yang tersisa.
Selama perjalanan memang yang paling berisik adalah reva dan adit,dan selama perjalanan ada perempuan yang menangis diam diam sambil menahan rasa sesak yang ada di dada.
***
Sesampainya di perkemahan kebetulan Nasya,reva,anggun,dan putri adalah 1 tenda
Mereka pun langsung merangkai tenda untuk di tempati sejenak.
"Hm sya ko lo daritadi diem terus si?." Tanya putri penasaran
"Gapapa."
"Eh gengs lo tau ga si dari tadi sepanjang perjalanan gue tidur di pundaknya adit. Gila wangi banget anjir heheh gue jadi pengen nanya dia pake parfum apaan." Celetuk reva, nasya pun langsung menatap reva dengan tatapan nanar dan sinis.
"Gausa pamer deh. Nasya yang udah di kenalin sama mama nya adit b aja." Jawab anggun sarkas
"Yauda si lagian gue cuma bilang gitu aja. Adit lagian sama nasya udah gaada apa apa kan sya?" Kata reva
"Ya nggalah. Udah gue mau ke toilet dulu." Jawab nasya yang langsung meninggalkan tenda"Sya lo ngapain?"
"Eh adit."
"Hm. Lo ngapain disini?"
"Ga ngapa ngapain."
"Gue boleh duduk disini kan?"
"Silahkan."
Adit pun langsung menyamai posisi duduk seperti acha, acha pun hanya menatap sekeliling pemandangan di cibubur tanpa menatap adit sedikitpun. Beda dengan adit yang sedari tadi memperhatikan raut wajah nasya yang kelihatan masam dan tidak seceria biasanya.
"Dit gue berhak cemburu nggasi?"
Kata nasya,dengan sangat hati hati.
"Cemburu? Sama siapa?"
"Sama reva."
"Kenapa dia?"
"Dit gue aga nyesek aja gitu saat liat lo bener bener bahagia dan ketawa saat disamping reva. Gue sering liat ituko. Bahkan sampai ada adik kelas yang nge ship kalian berdua."
"Sya?"
"Hm?"
"Lo masih suka sama gue?"
"Gue gaakan pernah ga suka sama lo dit."
Deg.. jantung adit berdetak kencang.
"Bego sya! Bego! Ngapain si ni jujur banget mulutnya." Umpat nasya dalam hati
"Kalo gue suka sama reva gimana?"
Retak. Sangat retak.
"Oh gitu ya. Yauda deh dit,gue balik ke tenda dulu ya." Jawab nasya dengan senyuman yang dipaksakan.
"Eh!" Adit merasakan sesuatu yang aneh sesuatu yang baru saja ia bicarakan,memang maupun adit dan nasya otaknya tidak ada yang beres.***
Malam api unggun,malam yang ditunggu tunggu setelah pembukaan acara api unggun dilanjut dengan kegiatan jerit malam namun sedari tadi adit tidak melihat gadis pujaan hatinya itu.
"Nasya kemana?" Tanya adit pada fabrian
"Katanya dia gabawa jaket trus dia masih di tenda kayaknya. Lebay banget tuh cewe." Jawab rian
"Bukan lebay. Gue baru keingat dia gabisa kalo kena angin malam." Jawab adit
"Oh. Eh tuh nasya." Seru fabrian
Tak lama setelah itu adit langsung mendekati nasya
"Sya kalo lo emang gabisa ya jangan dipaksain." Kata adit khawatir
"Hm gausa so perhatian! Perhatiin aja tuh cewe lo si reva!"
"Lah?"
Nasya hanya menatap adit sinis lalu meninggalkan adit
"Nah sekarang kalian akan melakukan kegiatan jerit malam. Ikuti perintahnya kalian akan mendampingi junior kalian!" Perintah pa sanusi pada BPH osis dan senior Osis sman 120 jkt yang lainnya.
"Siap iya pak!" Jawab mereka serempak
Kebetulan nasya dan adit mendampingi regu yang sama. Memang yak nasib tidak ada yang tahu
Adit senangnya bukan main. Saat tau ia akan mendampingi juniornya bersama Nasya moodbooster favoritnya.
"Regu 4?"
"Siap ka!"
"Saya dan ka adit akan mendampingi kalian diharap tertib! Faham!" Perintah nasya
"Siap faham ka!"
"Nah dimulai dari ikuti tanda panahnya dan kalau memang ada yang tidak kuat atau sakit bisa bilang sama saya atau ka adit."
"Iya ka." Mereka pun langsung memulai jerit malam dimulai dari mencari teka teki nasya dan adit yanya men dampingi
"Hachii.!
"Lho cha lo gapapa?" Tanya adit penasaran
"Eum gapapa." Kata nasya sembari mengosok gosok tangannya.
"Nih."
Adit menyodorkan jaketnya kepada nasya karena gadis itu hanya memakai Kaos berlengan panjang dan ia juga tahu bahwa nasya tidak kuat pada angin malam.
"Udah gausa. Perhatiin aja tu dulu si re
"Dipake sya sini gue yang pakein!" Kata adit yang langsung memakaikan jaketnya pada nasya,cara yang sederhana namun tanpa sadar nasya menyungingkan senyum manisnya itu.
"Makasi dit." Kata nasya
"Gue tau lo. Mana tangan lo?"
"Tangan yang mana?"
"Dua dua nya"
"Oh ini?" Tanya nasya yang menunjukan ke dua tangannya.
Tidak disangka sangka. Adit langsung mengenggam ke dua tangan nasya sembari mendekapkan pada tangannya.
"Eum dit? Kalo re
"Reva sama gue gaada apa apa."
"Oh"
"Hmm"
"CIEEEEE!!. Ka adit sama ka acha!!" Terdapat teriakan dari junior mereka yang sedari tadi memperhatikan tingkah laku ke dua nya.
"Eh dit lepas!."
"Hm maaf ya." Kata adit sembari menatap nasya
"Gapapa ko. Makasi ya" jawab nasya dengan senyuman yang sangat bahagia.
"Sama sama." Ucap adit yang juga senyum dilanjut dengan mengusap ngusap kepala nasya.Hai! Gimana chapter kali ini?. Jangan lupa vote terus cerita ini yak!✨🍟👋🏻
![](https://img.wattpad.com/cover/155244509-288-k458607.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos vs waketos
Teen FictionNasya kinanti,kerap disapa Acha itu adalah seorang wakil ketua osis. Berbeda argumentasi,dengan ketos tidak penuh ber ekspresi. Yak! Dia Aditya Gustapi,Ketua osis sekaligus adalah masalalu acha. Tapi,ada sesosok laki laki bernama Arga. Semuanya...